nusabali

Sudikerta Pun Dikecam

  • www.nusabali.com-sudikerta-pun-dikecam

Dewa Nida tuding ada ambisi jabatan, Sugawa Korry minta Musda disiapkan dengan matang karena jadi acuan 5 tahun ke depan.

DENPASAR, NusaBali
Sikap berubah-ubah dan terkesan kemaruk jabatan dengan memaksakan dipercepatnya Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Bali menjadi 18 November 2015 oleh DPD I Golkar Bali pimpinan Ketut Sudikerta, menuai kecaman dari kader elite Beringin. DPD I Golkar Bali dituding tidak konsisten dalam melakukan konsolidasi organisasi.

Kecaman bukan hanya datang dari kader Golkar pro Munas Nusa Dua (kubu Aburizal Bakrie alias Ical), tapi juga pihak Munas Ancol (kubu Agung Laksono). Sekretaris DPD I Golkar Bali versi Munas Ancol, Dewa Made Widiyasa Nida, tuding Ketut Sudikerta hanya mementingkan ambisi jabatan terkait sikapnya yang berubah-ubah soal Musda Golkar Bali. Padahal, DPP Golkar (Munas Nusa Dua) melalui Sekjen Idrus Marham telah larang percepatan Musda Golkar bali dan DPD I Golkar diminta fokus dulu ke Pilkada 2015. 

Menurut Dewa Nida, dengan adanya lobi Sudikerta ke Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie alias Ical untuk minta restu agar Musda Golkar Bali bisa dipercepat 18 November 2015, sama artinya sikap memaksakan kehendak. "Di pusat kan sedang proses islah dan sekarang sudah mau kompak (kubu Munas Nusa Dua dan Munas Ancol). Di Pilkada 2015, kedua kubu juga kompak. Tapi, Sudikerta malah mau menggelar Musda Golkar Bali,” kritik Dewa Widiyasa Nida di Denpasar, Minggu (15/11). 

Dewa Nida menyebutkan, sikap DPD I Golkar Bali pimpinan Sudikerta kesannya mementingkan jabatan. Sebab, Sudikerta upayakan percepat Musda agar para pesaingnya tak sempat menyiapkan diri untuk tarung perebutan kursi Ketua DPD I Golkar Bali periode 5 tahun ke depan. Padahal, saat ini Golkar sedang hadapi Pilkada serentak di 6 daerah di Bali, 9 Desember 2015.

"Ini namanya kepentingan pribadi saja yang mau dipenuhi. Berubah-ubah terus sikapnya, nggak bisa dipegang. Harusnya, ikuti saran Sekjen DPP Golkar Idrus Marham. Sebelumnya, bilang mau konsolidasi dari tingkat terbawah yakni Musdes (Musyawarah Desa). Sekarang mau langsung Musda Golkar Provinsi, nggak jelas," ujar politisi Golkar asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung yang sebelumnya dilengserkan Sudikerta dari jabatan ketua DPD II Golkar Klungkung karena membelot hadiri Munas Golkar Ancol ini.

Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Buleleng pro Munas Nusa Dua, Nyoman Sugawa Korry, mengingatkan keinginan para elite partai untuk menggelar Musda Golkar Bali di tengah fokus Pilkada 2015, tidaklah tepat. "Saya sebagai Ketua DPD II Golkar Buleleng menyarankan agar DPD I Golkar Bali mempersiapkan Musda dengan lebih baik, termasuk waktunya maupun materi Musda itu sendiri,” ujar Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali, Minggu kemarin.

Selanjutnya...

Komentar