nusabali

Ekspatriat Tewas di (Kursi Malas)

  • www.nusabali.com-ekspatriat-tewas-di-kursi-malas
  • www.nusabali.com-ekspatriat-tewas-di-kursi-malas

Dugaan korban tewas karena sakit diperkuat dari keterangan karyawan yang menyuruhnya mencari tukang pijat.

DENPASAR, NusaBali
Seorang ekspatriat ditemukan tewas di rumahnya yang terletak di Jalan Tangkuban Perahu, Banjar Pengipian, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Sabtu (25/6) pukul 22.00 wita. Korban Pierre Paul Jean, 64, berkewarganegaraan Prancis itu sudah dalam keadaan tak bernyawa di kursi tempatnya bersantai atau yang biasa disebut kursi malas milik korban. Dugaan awal, korban tewas lantaran sakit asma yang dialaminya kambuh. Pasalnya, sebelum meregang nyawa, korban sempat dipijat karena mengeluh sakit.
 
Kapolsek Kuta Utara Kompol Heri Supriawan menerangkan bahwa tewasnya ekspatriat tersebut pertama kali diketahui oleh seorang rekannya bernama Aseng, 51. Kala itu, rekannya ini bertandang ke rumah korban. Saat tiba di rumahnya, Aseng diterima oleh karyawannya bernama Komar, 25. Saat itu, rekan korban asal Banjar Pengipian, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung ini menanyakan prihal keberadaan korban, sehingga langsung diarahkan ke kamar korban oleh Komar. Nah, saat dipanggil dari depan pintu itulah, korban tidak menyahut pangilan rekannya dan karyawan itu. "Saksi Aseng dan karyawannya (Komar) langsung mendobrak pintu yang kebetulan terkunci dari dalam. Pas dilihat, posisi korban sedang duduk di kursi malas, kepala tengada ke plafon dan sudah tidak bernafas lagi," bebernya, Minggu (26/6) sore.
 
Setelah itu, Aseng dan Komar yang panik ini mencoba menyelamatkan korban. Namun, usaha mereka sia-sia. Korban diduga tewas sekitar sejam sebelum mereka menobrdak pintu tersebut. Mereka kemudian memanggil kepala lingkungan dan kepolisian untuk mengamankan lokasi.

Petugas yang datang ke lokasi TKP mengidentifikasi jenazah korban. Dari pemeriksaan itu, tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan maupun lebam pada jenazah tersebut. "Kondisi jenazah tidak ada luka terbuka maupun lebam. Ya, dugaanya korban tewas karena sakit yang dideritanya," beber Kompol Heri.
 
Dugaan korban tewas karena sakit ini diperkuat dengan keterangan karyawan korban lainnya yakni Edy Purnomo, 36. Dimana, sekitar pukul 16.00 wita, korban sempat menyuruhnya mencari tukang pijat untuk mengurutnya. Korban sendiri diurut/dipijat oleh istri Edy Purnomo sendiri menggunakan minyak oles. Selain itu, korban bercerita bahwa dadanya mulai sakit. "Usai urut itu, saksi memberitahu korban untuk istirahat. Tapi, sekira pukul 19.00 wita, si korban keluar dari kamar untuk kencing dan selesai kencing korban duduk di kursi bawah pohon mangga bersama Edy dan istrinya. Nah, mereka saat itu masih ngobrol-ngobrol," ujarnya.
 
Namun, setelah Edy dan sang istri pulang ke kos, tiba-tiba dihubungi oleh rekan korban prihal tewasnya ekspatriat asal Prancis itu. Merekapun kembali ke TKP dan menemukan petugas kepolisian sudah melakukan identifikasi. Jenazah korban langsung dievakuasi menggunakan ambulance BPBD Kabupaten Badung ke RSUP Sanglah. "Dugaan awalnya memang sakit. Ya, kita tetap meminta forensik untuk PL (pemeriksaan luar)," tutupnya. 7 da

Komentar