nusabali

Tikam Polisi Hingga Tewas, Bule Pembuat Onar Ditembak Mati

  • www.nusabali.com-tikam-polisi-hingga-tewas-bule-pembuat-onar-ditembak-mati

Insiden berdarah hingga dua nyawa melayang terjadi saat eksekusi penangkapan Amokrane Sabet, 49, bule Prancis

DENPASAR, NusaBali
pembuat onar yang melanggar izin tinggal di kawasan Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (2/5) pagi. Amokrane Sabet yang notabene petarung Mixed Martial Arts (MMA), nekat tikam anggota Tim Buser hingga tewas. Pelaku pun langsung ditembak mati petugas gabungan.

Anggota Buser yang tewas ditikam pelaku Amokrane Sabet saat upaya penangkapan, Senin pagi sekitar pukul 10.39 Wita, adalah Brigadir AA Putu Sudiarta, 39. Saat itu, ang-gota Buser Polsek Kuta Utara ini ikut bersama petugas gabungan. Polisi asal Banjar Bhuana Agung, Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat ini diserang pelaku Amokrane Sabet hingga tewas mengenaskan dengan sejumlah luka tusukan di sekujur tubuhnya.

Aksi brutal pelaku Amokrane Sabet, yang tinggal di vila kawasan Pantai Berawa, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng berawal ketika pihak Imigrasi Bandara Ngurah Rai hendak melakukan eksekusi paksa (menangkap) sang petarung MMA, yang melanggar izin tinggal karena melewati masa berlaku sejak September 2015 lalu. Petugas Bidang Penindakan Imigrasi Bandara Ngurah Rai pun minta pendampingan kepolisian untuk menerjunkan anggotanya guna mengeksekusi pelaku.

Atas permintaan Imigrasi Bandara Ngurah Rai, jajaran kepolisian kemudian menerjunkan tim gabungan dari Provos Polda Bali (6 personel), Brimob Kompi II Yon B Polda Bali (10 personel), Res Brimob Kompi II Yon B Polda Bali (2 personel), Dalmas Polda Bali (5 personel) untuk mengawal jalannya eksekusi.

Sebelum terjun ke lokasi untuk menangkap pelaku Amokrane Sabet, Senin pagi, petugas gabungan sempat melakukan rapat koordinasi di Mapolsek Kuta Utara untuk membahas langkah-langkah penangkapan bule berbadan kekar penuh tato dan berkepala plotos yang sering bikin onar dan menimbulkan keresahan di seputar Pantai Berawah tersebut. Rapat koordinasi dipimpin langsung Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan, dengan dihadiri Kabid Penindakan Imigrasi Bandara Ngurah Rai, Mohamad Soleh.

Setelah dinyatakan fix, Senin pagi sekitar pukul 10.00 Wit tim gabungan langsung terjun ke lokasi tempat tinggal Amokrane Sabet di kawasan pantai Berawah, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng. Awalnya, petugas gabungan melakukan perundingan dengan pelaku Amokrane Sabet melalui seorang penerjemah, Fillip. Dalam perundingan singkat tersebut, pelaku Amokrane Sabet tidak terima dan marah atas kehadiran petugas.

Pelaku Amokrane pun langsung mengambil sebilah pisau yang sudah disiapkannya dari dalam kantongnya. Pelaku yang sudah 2 tahun tinggal di kawasan Kuta Utara kemudian menyerang secara membabi buta semua petugas yang ada di hadapannya. Petugas sempat memberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Namun, pelaku justru menghampiri korban Brigadir AA Sudiarta yang berdiri di hadapannya, kemudian merangkulnya sambil menusukkan pisau. Terakhir, korban ditikam di bagian uluhati.

Petugas gabungan bersenjata lengkap yang berada di lokasi kala itu tidak bisa langsung menembak pelaku Amokrane Sabet, karena bergerak terus hingga berubah-ubah posisi. "Pelaku menikam anggota kami (korban Brigadir AA Sudiarta) tepat di leher, uluhati, paha, dada, hingga jatuh ke parit sisi selatan jalan. Pelaku sempat hendak kembali menyerang anggota lainnya. Nah, saat itulah petugas menembak mati pelaku," beber Kapolda Bali, Irjen Sugeng Priyanto, yang kemarin siang terjun ke lokasi TKP.

Kapolda Sugeng Priyanto menegaskan, proses yang dilakukan polisi sudah sesuai SOP. Hanya saja, pelaku yang kerap bikin onar selama ini, melakukan aksi nekat menikam anggota Buser hingga tewas. "Anggota kita langsung melumpuhkan pelaku dengan peluru tajam tepat mengenai bagian kepalanya. Pelaku tewas di tempat," tegas mantan Kadiv Hubinter Mabes Polri ini.

Usai insiden maut di Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, korban Brigadir AA Sudiarta langsung dievakuasi ke RS Bali Med, Denpasar Barat, menggunakan mobil patroli. Namun sayang, korban dinyatakan sudah tewas sebelum mendapatkan penanganan di RS. Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke RS Sanglah, Denpasar untuk dilakukan otopsi. Jasad pelaku Amokrane Sabet juga dibawa ke instalasi Jenazah RS Sanglah, Senin siang pukul 14.00 Wita.

Pelaku Amokrane Sabet merupakan atlet MMA asal Prancis yang gabung di Klub London Cage Fighters. Dia aktif naik panggung MMA periode 1999-2011. Di panggung MMA, dia lebih dikenal dengan nama Kiane Sabet. Amokrane Sabet juga pernah membintangi film berjudul ‘K’ yang disutradarai John Allen.

Kiprahnya di panggung MMA tidak begitu mulus. Rekornya 1 kali menang dan 3 kali kalah. Dalam salah satu aksinya ketika melawan Ben Smith tahun 2010 untuk perebutan gelar Kelas Heavy Weight, dia justru kalah KO. Tercatat 2 kali dia kalah dari Ben Smith (tahun 2009 dan 2010).

Selama tinggal di kawasan Pantai Berawa, banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Amokrane Sabet dikenal sebagai tukang pembuat onar. Beberapa pemilik usaha di kawasan Pantai Berawa menyebut pelaku seringkali makan di restoran dan menginap di hotel atau vila tanpa mau membayar sepeser pun.

Salah satu pengusaha vila setempat mengaku sempat menjadi korban pemalakan Amokrane Sabet. Kala itu, pelaku menginap di vilanya. Namun, saat diminta pembayaran, Amokrane Sabet malah balik mengancam pemilik vila. “Jadi, dia memang sering menginap di hotel atau vila tapi tidak mau membayar,” jelasnya, Senin kemarin.

Bukan hanya itu. Pelaku Amokrane Sabet juga pernah olahraga di salah satu tempat fitness tanpa mau membayar. Bahkan, pelaku sering menantang orang yang fitness. “Makanya, tempat fitness itu jadi sepi,” terang sumber NusaBali.

Selain itu, Amokrane Sabet juga kerap menganggu wanita, meskipun perempuan tersebut sudah digandeng pria. “Beberapa kali Amokrane Sabet mau berkelahi dengan orang gara-gara dia menganggu ceweknya,” ujar sumber di kepolisian. 7 da,rez


Komentar