nusabali

Kantongi Hak Paten Lukisan Medium Pelepah Pisang

  • www.nusabali.com-kantongi-hak-paten-lukisan-medium-pelepah-pisang

Satu lukisan pelepah pisang ukuran 110 cm x 90 cm biasanya dibuat Made Darmayasa selama 7 hari, dijual dengan harga paling mahal Rp 4 juta.

Made Darmayasa, Seniman Kreatif Asal Desa Mambang, Selemadeg Timur

TABANAN, NusaBali
I Made Darmayasa, 46, termasuk salah satu seniman di Bali yang sangat kreatif dalam mencari terobosan. Seniman lukis asal Banjar Dukuh Pulu, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan ini menghasilkan terobosan baru yakni melukis menggunakan pelepah pisang, bukannya cat. Dialah pun pegang hak paten lukisan pelepah pisang.

Berbeda dengan karya seni lukis umumnya yang membutuhkan kain canvas, cat, dan kuas, lukisan medium pelepah pisang ala Made Darmayasa menggunakan bahan-bahan yang sepenuhnya dari alam dan murah. Bahan pokok yang dibutuhkan berupa pelepah pisang kering yang bisa dicari di ladang sendiri ataupun kebun tetangga.

Terobosan karya seni lukis menggunakan medium pelepah pisang ini sudah dimulai Made Darmayasa sejak tahun 2009 silam. Karena getolnya melukis natural menggunakan pelepoah pisang, ayah dua anak dari pernikahannya dengan Ni Ketut Suliasih, 47, ini sampai meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan sebuah hotel di kawasan wisata Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Kerja kerasnya membuahkan hasil, karena lukisan pelepah pisah karya Made Darmayasa telah mendapatkan hak paten sejak 25 Juli 2015.

Ditemui NusaBali di studio lukis di rumahnya kawasan Banjar Dukuh Pulu, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Rabu (6/4), Made Darmayasa mengisahkan proses kreatif hingga bisa seperti sekarang. Menurut Darmayasa, dirinya dulu tamat di Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali tahun 1987. Kemudian, dia sempat bekerja di sebuah hotel kawasan Nusa Dua.

Nah, arah hidupnya berupah sejak mulai menekuni karya seni lukis pelepah pisang tahun 2009. Awalnya, saat itu dia mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) yang diadakan Bali Diklat Indinesia di Aula Kantor Desa Mambang. Saat itu, ada materi pelatihan pembuatan ‘kertas pisang’.

Bagi Darmayasa, membuat kertas pisang sebagi gambar, dirasanya terlalu rumit dan panjang prosesnya. Pasalnya, beragam tahapan harus dilakukan mulai dari memblender, mengisi bahan kimia, hingga membuat gambar. Lagipula, ada tahap menjemur pula.

Dari situlah Darmayasa kemudian berpikir untuk mencobak hal yang simple dan natural dalam menciptakan karya seni. Dibuatlah lukisan dari bahan pelepah pisang. Sedangkan sebagai kanvasnya, digunakan triplek. Setelah dicoba, ternyata hasilnya bagus, meski kurang sempurna.

Hasil lukisan pelepah pisang pertama yang dibuat Darmayasa adalah berupa pemandangan alam sawah. Lahir kemudian beberapa karya seni berikutnya yang semakin bagus dan enak dipandang. “Jika dilihat dari kejauhan, seperti asli dengan dasar warna keemasan pelepah pisang itu,” kenang Darmayasa. 

Darmayasa membuat corak lukisan dengan berbagai tema. Ada tema orang, suasana di pasar, pemandangn laut, pemandangan gunung, dan sebagainya. Menurut Darmayasa, tingkat kesulitan tertinggi adalah membuat lukisan orang. Dalam hal ini, amat rumit bisa membuat wajah, tangan, dan kaki. 

Dimana harus membentuk untuk bisa berwujud orang meski membuat kaki, ataupun wajah begitu sulit. "Beda kalau membuat padi atau pohon kelapa, jauh lebih gampang," ujar ayah dari I Gede Winasa Artha, 21, dan Ni Kadek Ayu Sri Winadi, 15, ini.
Darmayasa menyebutkan, membuat karya seni lukis menggunakan pelepah pisang, tidaklah mahal. Lukisan ini tidak membutuhkan kain kanvas, cat, atau kuas yang mahal. 

Cukup bahan-bahan alam yang mudah didapat, seperti pelepah pisang, triplek, dan lem untuk merekat. "Dengan modal bahan hanya Rp 50.000 saja, sudah bisa bikin lukisan pelepah pisang ukuran besar 110 cm x 90 cm," terang Darmayasa.

Pembuatan satu karya seni lukis pelepah pisang biasanya membutuhkan waktu ksaran 7-15 hari. Bila membuat lukisan sesuai keinginan si pemesan, kata Darmayasa, cukup dikerjakan dalam 7 hari. Jika membuat lukisan sesuai dengan mood (bathin) diri sendiri, prosesnya bisa sampai 15 hari. 

Harga lukisan pelepah pisang karya Darmayasa juga bervariasi, tergantung tingkat kerumitan dalam pembuatannya, bukan dari segi ukuran. Tingkat kerumitan akan tinggi, manakala ada banyak wujud orang dalam lukisan tersebut. Untuk satu lukisan ukuran 110 cm x 90 cm yang berisi banyak gambar orang, harganya bisa mencapai Rp 4 juta. 

Sedangkan harga lukisan terendah ukuran 30 cm x 30 cm adalah Rp 150.000. "Saya tidak bisa mematok harga dari ukuran, saya patok harga dari tingkat kerumitan," jelas pelukis berusia 46 tahun ini.

Sampai saat ini, kata Darmayasa, dirinya telah membuat sekitar 75 unit lukisan pelepah pisang. Sebagian dijual di kawasan Tabanan dan Kota Denpasar, sebagian lagi dijadikan koleksi di rumahnya. "Sudah banyak yang pesan lukisan pelepah pisang ke saya. Pelawak Grup Celekontong Mas juga sudah pernah membeli lukisan pelepah pisang," katanya.

Menurut Darmayasa, saat ini dirinya tidak bisa membuat banyak karya seni lukis pelepah pisang. Selain pemasarannya agak susah, pihaknya juga terkendala bahan susah didapat di musim hujan karena pelepah pisang banyak yang busuk. Darmayasa sendiri sudah pernah ikut pameran lukisan di Taman Budaya Art Center Denpasar dan pameran di Tabanan. Kini, dia berencana membuat suvenir lukisan pelepah pisang ukuran 40 cm × 30 cm, dalam bentuk apa pun. 7 cr61


BDIODATA
--------------- 
Nama : I Made Darmayasa
Profesi : Pelukis Pelepah Pisang
Kelahiran : 31 Desember 1969
Asal : Banjar Dukuh Pulu, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan
Orangtua : I Ketut Mandia (Ayah/alm)
    Ni Wayan Sabuh, 75 (Ibu)
Istri : Ni Ketut Suliasih, 47
Anak : 2 Orang
 * I Gede Winasa Artha, 21   --Alumus SMKN 2 Tabanan 
   * Ni Kadek Ayu Sri Winadi, 15 --SMPN 1 Selemadeg Timur

Pendidikan
* SDN 1 Mambang (Tamat 1983)
* SMPN 2 Selemadeg Timur (1986)
* Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali (Tamat 1987)

Pekerjaan
* Melukis Pelepah Pisang
* Jual Jasa sebagai Tukang Pijat
* Menabuh Joged Bumbung

Komentar