nusabali

Pencuri Diamuk Massa, 1 Tewas, 4 Kabur

  • www.nusabali.com-pencuri-diamuk-massa-1-tewas-4-kabur

Kawanan pencuri kepergok nyolong sepeda hanya 5 meter sebelah utara Bale Banjar Laplapan ketika puluhan pemuda setempat baru usai rapat.

Insiden Maut di Desa Petulu, Kecamatan Ubud

GIANYAR, NusaBali 
Aksi pencurian sepeda dayung berujung maut terjadi di Banjar Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar, Senin (8/2) dinihari. Kawanan pencuri sepeda berjumlah 5 oang dihakimi massa, hingga 1 di antara mereka tewas mengenaskan, sementara 4 lainnya berhasil kabur.

Kawanan pencuri yang belum diketahui identitasnya itu diamuk massa setelah kepergok mencuri sepeda dayung milik keluarga I Nyoman Sukadana alias Bebas, 45, di rumahnya kawasan Banjar Laplapan, Desa Petulu, Senin dinihari sekitar pukul 02.40 Wita. Pelaku yang tewas diamuk massa menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS Ari Santi, Desa Mas, Kecamatan Ubud. Sedangkan 4 anggota kawanan pencuri lainnya berhasil lolos dari kepungan massa.

Informasi di lalapangan, sebelum beraksi hingga keperguk dan kemudian dihakimi massa, kawanan pencuri sepeda berjumlah 5 orang datang ke rumah keluarga Nyoman Sukadana dengan naik dua unit motor berboncengan. Mereka diketahui naik motor dari arah selatan, di mana salah satu motor dinaiki bertiga, termasuk Mr X yang kemudian tewas diamuk massa.

Mereka datang beraksi setelah para pemuda banjar usai menggelar paruman (pertemuan) di Bale Banjar Laplapan, Desa Petulu. Aksi pencurian kepergok, karena puluhan pemuda masih bertahan di Bale Banjar Laplapan seusai paruman, lantaran lanjut membuat penjor untuk Hari Raya Galungan. Penjor digarap Lantai II Bale Banjar Laplapan, yang berjarak hanya sekitar 5 meter sebelah selatan rumah keluarga Nyoman Sukadana yang jadi TKP pencurian.

Awalnya, puluhan pemuda banjar yang tengah membuat penjor di Lantai II Bale Banjar Laplapan terkejut oleh suara mesin dua motor yang ternyata ditunggangi 5 orang berboncengan dari arah selatan menuju utara. Tiba di depan rumah keluarga Sukajasa, kedua motor yang ditunggangi kawanban pencuri berjumlah 5 orang sempat berhenti beberapa menit, tak jelas tujuannya. 

Kemudian, dua motor tersebut kembali meluncur kencang ke utara sejauh 250 meter dari TKP rumah keluarga Sukadana. Habis itu, mereka justru balik haluan ke arah selatan. Mereka kemudian berhenti di pinggir jalan raya tepat depan garase mobil dan motor di rumah keluarga Sukadana. Saat itulah mereka turun mengambil sepeda dayung merk Polygon seri 4.0 milik Sukadana yang diparkir di sudut garase mobilnya. Kawanan pelaku dengan mudah memasuki garase, karena bangunan ini baru dibuat dan belum dipasangi pintu.

Para pemuda banjar yang tengah asyik membikin penjor di Bale Banjar sempat melihat aksi kawanan pencuri ini. Namun, pemuda banjar awalnya sempat mengira bahwa yang ambil sepeda dayung di garase adalah anak dari Sukadana. Namun, setelah diteliti secara cermat, yang ambil sepeda itu ternyata orang tak dikenal. 

Maka, sejumlah pemuda banjar pun langsung mengendap-endap untuk mengintip aksi kawanan pelaku. Tapi, upaya para pemuda banjar dicium oleh kawanan pencuri. Walhasil, kawanan pencuri sepeda berjumlah 5 orang itu langsung kabur ke arah selatan, dengan dua unit motor berboncengan sambil membawa sepeda hasil curian.  

Sial bagi kawanan pencuri. Mereka justru berhenti sekitar 300 meterdari Pura Dalem Desa Pakraman Laplapanuntuk mempreteli sepeda hasil curiannya dengan melepas ban belakang. Mereka pun ditemukan oleh massa pemuda yang mengejarnya dari arah utara.
Sadar posisinya dalam bahaya, kawanan pencuri langsung kabur dengan motor mereka. 

Sayangnya, salah seorang dari pelaku yang duduk di boncengan, Mr X, berhasil ditarik bajunya para pemuda, hingga jatuh bersama sepeda dayung hasil curian yang dipangkunya. Sedangkan 4 kawanan pelaku lainnya berhasil kabur. Dua (2) orang kabur naik motor berboncengan ke arah utara, sementara 2 lagi kabur berboncengan ke arah selatan.

Kegaduhan yang berawal dari aksi pencurian sepeda ini membuat puluhan warga bangun dari tidur. Maka, pelaku Mr X yang sudah mengaku mencuri sepeda dayung di garase rumah keluarga Nyoman Sukadana, langsung menjadi bulan-bulanan massa. Pria yang tak diketahui identitas dan asal usulnya ini digebuki hingga babak belur dan pingsan. 

Saat itu pula, sejumlah pemuda pemuda menemui Sukadana guna memastikan kepemilikan sepeda dayung yang dilarikan kawanan pencuri. Sukadana pun langsung meluncur ke lokasi TKP seputaran Pura Dalem untuk melihat sepeda dan pelaku yang tertangkap. Benar saja, sepeda tersebut memang miliknya. Saat Sukadana tiba, pelaku Mr X sudah tergeletak dalam kondisi babak belur. Sebagian warga juga masih berada di lokasi TKP.

Sukadana sendiri yang kemudian melaporkan kejadian itu kepada salah seorang polisi dari Banjar Laplapan, Desa Petulu. Polisi ini lanjut menginpormasikan ke Mapolsek Ubud. Tak lama berselang, tim dari Polsek Ubud terjun ke lokasi TKP, lanjut membawa pelaku Mr X yang babak belur dan pingsan ke RS Ari Santi di Desa Mas. 

Kapolsek Ubud, Kompol Ketut Widiada SH, mengatakan pelaku Mr X yang tidak membawa kartu identitas apa pun. Hanya saja, usianya diperkirakan kisaran 18 tahun, dengan ciri fisik bertato di lengan kanan dan kiri. Mr X sempat hampir 1 jam menjalani perawatan medis di RS Ari Santi. Desa Mas. Namun, nyawanya tidak terselamatkan, Mr X menghembuskan napas terakhir, Senin dinihari pukul 04.00 Wita.

“Untuk keperluan otopsi dan pelacakan identitas pelaku, mayat Mr X kami titipkan di Ruang Jenazah RS Sanglah, Denpasar,” ungkap Kapolsek Ketut Widiada saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.

Kapolsek Widiada menyebutkan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa sepeda dayung milik Sukadana yang dicuri pelaku, sebuah HP merk Samsung yang diduga milik pelaku, dan sebatang kayu yang sempat digunakan untuk memukul Mr X hingga tewas. “Kami masih mengejar empat pelaku lain untuk mengungkap kasus ini dengan terang,” katanya. 

Menurut Kapolsek Widiada, kasus pencurian sepeda ini sudah direkam kamera CCTV milik tetangga keluarga Sukadana. Dari rekaman CCTV itu, terlihat nomor plat motor kawanan pelaku, namun masih dirahasiakan polisi. “Jika empat rekan pelaku ini ditangkap, identitas Mr X bisa ketahui. Kami tunggu juga, siapa tahu ada orang yang melaporkan kelihangan anggota keluarganya,” tandas Kapolsek Widiada. 7 lsa,cr62

Komentar