nusabali

Kutsel Puncaki Kasus DBD di Badung

  • www.nusabali.com-kutsel-puncaki-kasus-dbd-di-badung

Hingga awal Februari 2016, di Badung terdata 92 kasus demam berdarah dengue. Dari jumlah tersebut, 44 kasus terdata di wilayah Kecamatan Kuta Selatan. 

MANGUPURA, NusaBali
Kasus deman berdarah dengue (DDB) di Kabupaten Badung terus bertambah. Dinas Kesehatan (Diskes) Badung mencatat sekarang ada 92 kasus yang terdata. Sementara pada awal Januari 2016, terdata 11 kasus. 

Masih berdasarkan data di Diskes Badung, wilayah paling parah terserang penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti, itu adalah Kecamatan Kuta Selatan (Kutsel). Dibandingkan dengan lima wilayah yang lain, kecamatan di ujung selatan Gumi Keris ini tercatat ada 44 kasus.

Selain Kuta Selatan, wilayah yang paling banyak menyumbang angka kasus DBD adalah Kecamatan Mengwi, jumlahnya 28 kasus. Disusul Abiansemal sebanyak 10 kasus, Kuta Utara ada 5 kasus, Petang ada 4, dan Kuta hanya satu kasus. Sehingga total terdapat 92 kasus.

Tingginya kasus DBD di Badung, khususnya di Kuta Selatan, diakui Camat Kuta Selatan  Wayan Wirya, Senin (8/2). Dia mengatakan tingginya DBD di Kuta Selatan disebabkan banyaknya kompleks perumahan baru. Dan bersamaan dengan itu tidak dibarengi dengan pengelolaan sampah rumah tangga secara memadai.

Walhasil, Wirya menduga lingkungan yang kurang terawat kebersihannya itu lah yang menjadi salah satu penyumbang kasus DBD di Kuta Selatan. “Minimnya kesadaran ini saya rasa penyebab serangan demam berdarah,” katanya.

Mengingat musim penghujan, pihaknya mengklaim telah melakukan upaya sosialisasi agar masyarakat lebih awas dan lebih menjaga lingkungannya masing-masing. Kepada para kepala lingkungan (kaling) pun, sudah diimbau agar turut mengawasi. Sehingga semua pihak dapat terlibat dalam mencegah wabah DBD di Badung.

Wirya mengakui kasus DBD masih berpotensi meningkat tajam. Mengingat musim hujan akan terus terjadi sepanjang bulan Februari. Bila kebersihan lingkungan tidak dijaga, pihaknya khawatir bisa menjadi sarang nyamuk berkembang biak. “Intinya saya imbau masyarakat menjaga lingkungan,” pesannya.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Badung I Gede Putra Suteja telah mengingatkan masyarakat untuk melakukan 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk memberantas jentik nyamuk. Selain itu, mengantisipasi maraknya kasus DBD, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan, yakni dengan cara gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk dengan menurunkan petugas jumantik, pembagian bubuk abate, fogging/pengasapan. 7 asa

Komentar