nusabali

Padang Kasna Laris Manis untuk Pelengkap Galungan

  • www.nusabali.com-padang-kasna-laris-manis-untuk-pelengkap-galungan

Krama di Bangli mulai memburu Padang Kasna untuk perlengkapan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

BANGLI, NusaBali
Rumput yang tumbuh di pegunungan ini dijual antara Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per ikat. Padang Kasna biasanya dipakai ‘hiasan’ yang digantungkan pada pintu palinggih baik di sanggah (pura keluarga) maupun pura umum. Padang Kasna ini didatangkan dari Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.

Pantauan di Pasar Kidul Bangli, Kamis (4/2), krama Bangli tampak ramai membeli Padang Kasna. Salah seorang pedagang di Pasar Kidul Bangli, Ni Wayan Serina, mengatakan, Padang Kasna akan dijadikan pelengkap upacara dipadupadankan dengan pakis dan daun cemara. Jumlah pedagang Padang Kasna di Pasar Kidul Bangli cukup banyak. Jika pembeli tak dapatkan Padang Kasna dalam jumlah banyak, akan berupaya mendapatkan walau hanya satu ikat. Padang Kasna yang sedikit biasanya dijadikan catu (tanda) bahwa sarana upacara telah berisi rumput pegunungan itu.  

Salah seorang tokoh adat, I Made Rijasa mengatakan, tradisi pemakaian Padang Kasna sebagai salah satu pelengkap upacara terkait dengan sloka Bhagavad Gita; yang menyebut puspam phalam toyam (bunga, buah, dan air) sebagai persembahan atau yadnya. Bendesa Pakraman Selat Desa Susut yang juga Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Bangli ini, menyebut kasna juga berarti kaca mata atau pengelihatan. 

Dalam konteks Galungan dan Kuningan, kasna diasosiasikan sebagai kemampuan melihat kebenaran (Dharma) dan kejahatan (Adharma). Selain Padang Kasna, peralatan upacara Galungan-Kuningan juga ramai dijual dan dibeli warga. Di antaranya sampeyan penjor, ambu (daun enau muda), janur, dan beraneka jajan seperti satuh, kaliadrem serta yang lainnya. 7 k17 

Komentar