nusabali

Tewas Kesetrum Listrik Gara-gara Pohon Tumbang

  • www.nusabali.com-tewas-kesetrum-listrik-gara-gara-pohon-tumbang

Seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Banjar Jumenang, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Ni Nengah Merini, 46, tewas mengenaskan usai mengantar anaknya ke sekolah, Rabu (22/11) pukul 08.00 Wita.

AMLAPURA, NusaBali
Korban Nengah Merini tewas kesetrum listrik akibat pohon tumbang tindih kabel di dekat rumahnya. Sebelum musibah maut, korban Nengah Merini seperti biasa mengantar anak bungsunya, I Ketut Dani Merta Gunawan, 10, siswa Kelas III SDN 2 Bukit ke sekolah yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Setelah anaknya tiba di sekolah, korban Nengah Merini langsung balik ke rumahnya.

Naas, saat hendak memasuki gang menuju rumahnya, tiba-tiba ada pohon Akasia tumbang melintang di jalan dengan menindih kabel listrik. Posisi pohon tumbang ini hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumah korban. Karena jalan terhalang, korban Nengah Merini pun turun dari sepeda motornya, lalu berusaha menyingkirkan ranting pohon Akasia yang berserakan. Korban juga mengambil daun Akasia yang berserakan untuk pakan ternak.

Ternyata, setelah korban Nengah Merini mengambil daun yang masih melekat di ranting pohon Akasia, tanganya kesetrum listrik. Sebab, kabel listrik yang tertindih pohon Akasia tumbang ada yang terkelupas. Ibu empat anak ini pun langsung roboh.

Tak lama berselang, datang dua kerabatnya, yakni Ni Nengah Suari, 48 (bibi korban) dan Ni Wayan Sumertiani, 54 (kakak sepupu korban) ke lokasi TKP. Namun, kedaua perempuan ini tidak berani mendekat, karena tahu ada kabel listrik melintang. Selanjutnya, mereka memberitahukan musibah ini kepada suami korban, I Ketut Simpen, 56, yang berada di rumahnya.

Suami korban selanjutnya datang dan mengamati kabel listrik yang melintang tertindin pohon roboh hingga menyetrum istrinya itu. Usut punya usut, kabel itu bersumber dari rumah keponakannya, I Wayan Suparsa. Wayan Simpen pun langsung mematikan KWH listrik di rumah Wayan Suparsa. Setelah aliran listrik terputus, barylah dia berani mengevakuasi istrinya, Nengah Merini.

Pagi itu, korban Nengah Merini langsung dilarikan ke RSUD Karangasem di Amlapura. Namun sayang, nyawa korban tidak terselamatkan. Saat tiba di IRD RSUD Karangasem, perempuan berusia 46 tahun ini dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal. Jasad korban sempat dititipkan di Ruang Jenazah RSUD Karangasem selama 1 jam, sebelum kemudian diantar ke rumah duka di Banjar Jumenang, Desa Pakraman Bukit untuk selanjutnya dikuburkan.

Suami korban, I Ketut Simpen, mengaku sedih dengan kematian tragis istrinya ini. Dia tak menyangka akan terjadi musibah maut seperti ini. “Saat kejadian, saya masih berada di rumah. Saya kaget dapat laporan istri saya kesetrum listrik di lokasi pohon tumbang," tutur Ketut Simpen saat ditemui NusaBali di RSUD Karangasem, Rabu kemarin. Korban Nengah Meniri sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan suami tecinta, Wayan Simpen, dan empat anak. *k16

Komentar