nusabali

Jalan Penghubung Tiga Desa Terputus

  • www.nusabali.com-jalan-penghubung-tiga-desa-terputus

Tiga desa di Tabanan yang warganya harus memutar jauh karena jalan putus yakni Desa Abuantuwung, Desa Beringkit Belayu, Desa Peken Belayu

Banjir di Abiantuwung, Lalulintas Krodit 3,5 Jam


TABANAN, NusaBali
Jalan penghubung tiga desa bertetangga di Tabanan, yakni Desa Abiantuwung (Kecamatan Kediri), Desa Beringkit Belayu (Kecamatan Marga), dan Desa Peken Belayu (Kecamatan Marga) terputus, Sabtu (18/11) sore. Masalahnya, badan jalan jebol sepanjang 15 meter dan lebar 4 meter, hingga membentuk tebing berkedalaman sekitar 10 meter gara-gara hujan lebat.

Badan jalan yang jebol, Sabtu sore sekitar pukul 17.30 Wita, berada di Banjar Pangkung Nyuling, Desa Abiantuwung. Selain menghubungkan tiga desa bertetangga di dua kecamatan berbeda, jalan yang jebol ini juga dijadikan jalur alternatif ke Pasar Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung via Banjar Bajera Pengebegan, Desa Beringkit Belayu, Kecamatan Marga.

Arus lalulintas pun lumpuh total. Baik kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa lewat di lokasi. Bukan hanya arus lalulintas yang terputus akibat jalan jebol sepanjang 15 meter dengan lebar 4 meter ini. Warga di tiga banjar berbeda di Desa Abiantuwung, yakni Banjar Pangkung Nyuling, Banjar Balu, dan Banjar Abiantuwung juga terancam krisis air bersih. Pasalnya, pipa PDAM ikut terputus. Di timur jalan yang putus terdapat beton Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat) atau septic tank. Beruntung, ‘gudang tinja’ ini tidak sampai bocor.

Menurut kesaksian warga setempat, Made Widana, sebelum jalan jebol pasca hujan lebat selama 2 jam, terjadi longsor di bibir pangkung di sebelah barat. Setiapkali hujan lebat, bibir pangkung kian terkikis sehingga mendekati badan jalan. “Tadi (kemarin sore) air meluap, mungkin got tersumbat sampah. Tak lama kemudian, badan jalan jebol,” ungkap Made Widana kepada NusaBali.

Akibat jalan putus ditingkahi pipa PDAM bocor, sebagian warga Desa Abiantuwung tak bisa menikmati pasokan air bersih. “Beruntung saya pakai sumur. Yang pakai PDAM airnya mati total,” cerita Made Widana.

Sementara, Perbekel Abiantuwung, I Gusti Agung Ngurah Bayu Pramana, mengatakan meskipun jalan terputus, namun tidak ada warga yang sampai terisolasi. Ada berberapa jalur alternatif untuk lalulintas ke tiga desa bertetangga, tapi harus memutar dulu. Dari Banjar Nyuling (Desa Abiantuwung) menuju Desa Beringkit Belayu, harus memutar arah menuju jalur utama yakni Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Desa Abiantuwung, lalu melintasi Desa Banjar Anyar (Kecamatan Kediri), Desa Kukuh (Kecamatan Marga), dan Desa Peken Belayu (Kecamatan Marga).

Demikian pula sebaliknya dari Desa Beringkit Belayu ke Desa Abiantuwung, harus memupar melalui jalur yang sama. Sedangkan warga dari Banjar Pangkung Nyuling, Banjar Suralaga, dan Banjar Balu yang hendak pergi Pasar Mengwi, mereka harus memutar ke selatan ke Jalur UtamaDenpasar-Gilimanuk tepatnya Banjar Abiantuwung, lalu bergerak ke arah timur menuju Terminal Mengwi.

"Tidak ada warga yang terisolasi akibat jalan putus ini. Hanya saja, mereka harus memutar arah," jelas Perbekel Bayu Pramana saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam. Khusus untuk jumlah rumah tangga di Desa Abiantuwung yang air PDAM-nya terputus, menurut Bayu Pramana, masih didata.

Dikofirmasi NusaBali terpisah, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika, menyatakan pihaknya bersama warga dan kepolisian telah memasang rambu peringatan bagi warga yang belum mengetahui ada jalan terputus. Jumat petang, ada 10 petugas BPBD Tabanan yang diturunkan ke lokasi. "Jembatan tergerus, karena air saluran irigasi meluap," jelas Putu Trisna.

Menurut Putu Trisna, pihaknya akan berkordinasi dengan Dinas PU Tabanan dalam penangan lebih lanjut jalan jebol ini. "Jembatan benar-benar putus, sudah tidak bisa dilalui lagi, dasar sungainya kelihatan," katanya.

Sedangkan Plt Dinas PU Tabanan, I Made Yudiana, menerangkan Kabid Bina Marga sudah turun mengecek jalan putus. Untuk penanganan jalan putus ini, pihaknya akan berkordinasi ke pimpinan (Bupati Tabanan). "Kami pengecekan dulu,  kapan diperbaiki, masih dirapatkan," tandas Made Yudiana.

Sementara itu, arus lalulintas di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Desa Abiantuwung sempat krodit selama 3,5 jam, Sabtu kemarin, mulai siang pukul 14.00 Wita hingga sore pukul 17.30 Wita. Masalahnya, jembatan tergenang banjir setinggi betis orang dewasa. Akibatnya, banyak pengendara jatuh dan kendaraan mogok. Sedikitnya ada 10 kendaraan roda dua yang jatuh dan mogok. Beruntung, tak ada korban jiwa maupun terluka.

Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Ni Kadek Citra Suparwati, menerangkan jembatan tergenang akibat air got di sebelah timur meluber ke jalan. Masalahnya, trotoar tersumbat sampah. “Bnyak kendaraan yang mogok, karena businya kemasukan air. Banyak juga kendaraan yang jatuh, karena melindas kerikil yang tidak kelihatan akibat tergenang air,” ujar AKP Citra Suparwati. *k21,d

Komentar