nusabali

Pemprov Ambil Alih Bencana Gunung Agung

  • www.nusabali.com-pemprov-ambil-alih-bencana-gunung-agung

Sekda Tjok Ngurah Pemayun janji dana bencana Rp 5 miliar dari APBD Bali 2017 akan dicairkan hari ini

Semua OPD Diinstruksikan All Out Tangani Pengungsi

DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali ambilalih pendistribusian bantuan untuk pengungsi korban bencana Gunung Agung. Pasalnya, tanggap darurat bencana Gunung Agung telah ditetapkan dan pengungsian kini menjadi tanggung jawab Pemprov Bali. Gubernur Bali Made Mangku Pastika pun instruksikan semua OPD lingkup Pemprov Bali untuk all out tangani pengungsi.

Terkait masalah ini, Gubernur Pastika didampingi Wagub Ketut Sudikerta secara khusus kumpulkan jajaranya di kediaman pribadinya di Perumahan Teras Ayung, Denpasar Timur, Minggu (24/9). Pertemuan singkat yang digelar sebelum bertolak ke Posko Pengungsian di GOR Suwecapura (Klungkung) dan Dermaga Pesiar Tanah Ampo (Karangasem) kemarin pagi dihadiri pula Sekda Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun dan Inspektur Provinsi Bali, Ketut Teneng.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Pastika instruksikan Sekda Tjok Pemayun untuk melakukan pembagian tugas kepada para Pimpinan OPD kepala terkait tanggap darurat dan siaga ancaman erupsi Gunung Agung. "Siapa yang ke mana dan berbuat apa, harus jelas dan sesuai juga dengan tugas pokok dan fungsi. Para Kepala OPD juga harus sigap dan bekerja secara optimal membantu para pengungsi di lapangan," tandas Pastika.

Keputusan penting lainnya terkait masalah ancaman erupsi Gunung Agung adalah pencairan dana bencana dari APBD Bali yang harus segera terealisasi. Menurut Pastika, hal ini sudah sangat mendesak dan masyarakat khususnya para pengungsi sangat membutuhkan, sehingga harus mendapatkan penanganan prioritas.

Setelah pencairan dana terealisasi, dilakukan penyaluran segera untuk bantuan beras dalam tanggap bencana, disusul dengan bantuan-bantuan lainnya yang diperlukan pengungsi di lapangan. "Yang penting koordinasi semua harus bagus. Tentang apa saja yang diperlukan di lapangan, harus dikoordinasikan dengan baik," kata Pastika.

Pada bagian lain, Pastika mengingatkan pencatatan logistik masuk dan pendistribusiannya harus diperbaiki. Bantuan apa pun kini masuk ke Posko Utama Tanah Ampo, untuk selanjutnya didistribusikan ke titik-titik pengungsian di 9 kabupaten/kota se-Bali.

"Tugas posko itu sekarang menerima bantuan dari siapa pun langsung menyalurkannya keluar bagi yang memerlukan. Tahu yang memerlukan atau tidak, semua di titik pengungsian besar akan saya tempatkan satu SKPD dari provinsi," ujar Pastika dikutip detikcom saat bnerkunjung di tempat penmgungsian GOR Suwecapura, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Minggu kemarin. Ada 42 OPD yang diperintahkan untuk melakukan pendataan logistik dan menyalurkan ke setiap lokasi pengungsian. OPD Pemprov Bali ini nantinya akan ditempatkan di pos-pos pengungsian induk.

Gubernur Pastika telah menetapkan tanggap darurat bencana Gunung Agung. Artinya, status awas Gunung Agung dan pengungsian kini menjadi tanggung jawab Pemprov Bali. "Jadi, kita sudah menyatakan ini sebagai satu bencana Provinsi Bali dan semua Bupati sudah standby untuk ikut menangani serta mengurusi bencana ini," katanya.

Pastika memperkirakan sudah ada 25.000 lebih pengungsi yang tersebar di lebih dari 120 titik pengungsian. Jika Gunung Agung meletus, pengungsi bisa mencapai lebih dari 70.000 jiwa. "Sekitar 70 ribu jiwa, minimal kalau terjadi letusan dan tergantung besar-kecilnya letusan. Ini tidak ada yang bisa prediksi berapa lama. Gunung Kelud ( di Jawa Timur, Red) baru dinyatakan awas dan 2 jam kemudian meletus," tandas Pastika.

Dengan penetapan tanggap darurat bencana Gunung Agung menjadi tanggung jawab provinsi, maka Gubernur Pastika mengambilalih komando penanggulangan dan kegawatdaruratan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali. Tahap penanggulangan telah memasuki agenda konsolidasi pendataan. "Sekarang pemerintahan provinsi saya pindah ke Tanah Ampo untuk menjadi posko di sana. Ada satgasnya dan mudah-mudahan ini bisa kita bekerja dengan baik, sehingga tidak ada korban dan hal-hal yang dapat merugikan kita."

Sementara itu, Sekda Provinsi Bali Tjok Ngurah Pemayun menyatakan dana bencana yang disiapkan jumlahnya mencapai Rp 5 miliar. Dana dari APBD Bali 2017 tersebut segera akan dicairkan, Senin (25/9) ini. "Dana bantuan bencana ini akan dicairkan Senin besok (hari ini) untuk membantu segala kebutuhan pengungsi yang berada di masing-masing posko," ujar Tjok Pemayun, Minggu kemarin.

Tjok Pemayun mengatakan, dana bencana Rp 5 miliar ini belum pernah terpakai, sehingga diyakini segala kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi untuk beberapa waktu ke depan. Namun, dia tetap mengharapkan semua pihak bahu membahu bantu dalam upaya memenuhi kebutuhan pengungsi korban bencana Gunung Agung.

Kebutuhan logistik yang paling mendasar, kata Tjok Pemayun, adalah beras, air, mie instan, susu untuk balita, dan kebutuhan para lansia. Ini memang telah dibantu Pemkab Karangasem dan sejumlah LSM maupun organisasi kemasyarakat lainnya di Bali. Semua kebutuhan logistik yang terkupul untuk pengungsi korban bencana Gunung Agung saat ini dipusatkan di Posko Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem. Dari sana nantinya akan disalurkan terlebih dulu kepada posko yang terdapat pengungsi paling banyak.

"Kebutuhan logistik di Posko ini diutamakan dahulu untuk pengungsi di sekitar wilayah Karangasem, setelah itu disalurkan kepada pengungsi yang ada di Kabupaten Klungkung," ujar birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar ini. Hal ini karena pengungsi di Karangasem cukup banyak dan diantisipasi agar tidak kekurangan. Sedangkan untuk pengungsi di Klugkung lebih mudah mendapat bantuan logistik dari Denpasar dan sekitarnya. Selain itu, Pemprov Bali juga sudah menyiapkan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk membantu pengungsi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Kasbani, menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Agung terus mengalami peningkatan, hingga berpotensi terjadi letusan. "PVMBG melihat tanda-tanda aktivitas gunung api yang terekam secara visual maupun instrumental. Analisis terakhir PVMBG mengindikasikan bahwa energi kegempaan vulkanik Gunung Agung terus meningkat dan memiliki potensi untuk meletus," ujar Kasbani dalam keterangan persnya, Minggu kemarin.

Namun, kapan letusan itu akan terjadi, belum bisa dipastikan. Yang jelas, selama seharian kemarin sejak pagi pukul 06.00 hingga petang pukul 18.00 Wita terjadi 51 gempa tektonik, 478 gempa vulkanik dangkal, dan 300 gempa vulkanik dalam. Uniknya, gempa tektonik kemarin memiliki karakter kekuatan antara 2,0 SR hingga 3,8 SR yang terkadang terasa hingga Gianyar. Pos Pantau Gunung Agung juga mengamati adanya aktivitas magma yang telah naik dari semula kedalaman 5 kilometer menjadi 2 kilometer di bawah permukaan Gunung Agung. *nat,k16

Komentar