nusabali

Tiga Hari Hilang, Wisman Ukraina Belum Ditemukan

  • www.nusabali.com-tiga-hari-hilang-wisman-ukraina-belum-ditemukan

Seorang wisatawan asal Ukraina bernama Serhii Haveliev, 23, hilang terseret arus laut saat melakukan surfing di Pantai Kuta, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Sabtu (22/7) sekitar pukul 15.00 Wita.

MANGUPURA, NusaBali

Sejak dikabarkan menghilang, wisman yang terakhir diketahui surfing di depan Hotel Mercure, itu hingga Selasa kemarin belum ditemukan. Kepala Pengawas Balawista Pantai Kuta Dewa Dwilaksana membenarkan kejadian itu. Dwilaksana mengatakan kejadian yang menimpa WNA asal Ukraina itu berlangsung cepat, sehingga tim regu penyelamat dari Balawista Pantai Kuta tak bisa segera menyelamatkannya.

“Informasi yang saya himpun dari kejadian ini, diduga karena tali penghubung pada kaki korban dengan papan, terputus. Ada dugaan kalau wisman ini belum mahir berenang tanpa alat bantu. Sesaat setelah mendapat laporan tim kami bersama tim dari Pol Air langsung melakukan upaya penyelamatan, namun korban tak ditemukan hingga hari ini (Selasa kemarin),” kata Dwilaksana, Selasa (25/7).

Menurutnya seringnya terjadi wisatawan tenggelam dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertama, penyedia jasa surfing kurang selektif dalam memilih penyewanya. Sebaliknya penyewa merasa bisa surfing, padahal kemampuannya belum memadai.

“Terkadang guide surfing main terima saja tawaran dari penyewanya. Tak ada klasifikasi antara yang mahir dan pemula. Selain itu guide surfing kurang memberikan pemahaman kepada penyewa akan bahaya surfing bila dilakukan di tengah kerumunan wisatawan yang sedang mandi. Bisa saja akibat kelalaian wisatawan yang sedang mandi terhantam oleh papan surfing,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Bendesa Adat Kuta I Wayan Swarsa membenarkan peristiwa tersebut. Swarsa mengatakan tak jarang wisatawan bawa papan surfing sendiri. “Saya perlu tegaskan, semua penyedia jasa surfing di Pantai Kuta itu sudah terdata. Penyedia jasa sewa papan surfing yang ada di Pantai Kuta, biasanya sebelum menyewakan jasanya selalu bertanya bisa renang atau tidak. Selain itu penyewaan papan juga sesuai dengan usia. Kalau yang masih anak kecil pasti menggunakan papan yang seukurannya. Tetapi terkadang wisatawan terlalu percaya diri bisa renang,” tutur Swarsa.

Namun upaya pencarian korban wisman Ukraina ini baru diketahui oleh pihak Badan Search and Rescue Denpasar pada Selasa kemarin siang. Kepala Basarnas Denpasar Didi Hamzar menyayangkan kejadian itu. Hamzar mengimbau agar setiap kejadian yang membutuhkan pertolongan keselamatan untuk segera menghubungi Basarnas. “Kami menerima laporan pada pukul 13.20 Wita tadi siang (Selasa kemarin) dari anggota Pol Air Polres Badung. Kami menurunkan 9 orang menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Pergerakan tim dibagi menjadi 2 SRU, tim pertama menuju Pantai Kuta, dimana korban memulai permainan surfing, dan tim lainnya menuju pantai Patra Jasa untuk pergerakan rubber boat. Pencarian dilakukan dengan menyisir di sekitar area diduga korban bermain. Namun hingga petang tim SAR gabungan belum berhasil menemukan. Untuk sementara pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan esok,” tuturnya. *cr64

Komentar