nusabali

Sesepuh Partai Tuding Golkar Jurus Punyah

  • www.nusabali.com-sesepuh-partai-tuding-golkar-jurus-punyah

Wakil Ketua Dewan Penasihat DPD I Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, merasa terusik dengan kasus dipasangnya logo Golkar dalam spanduk IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara

Terkait Logo Golkar Terpasang di Spanduk Rai Mantra-Jaya Negara

DENPASAR, NusaBali
Pasangan Cawali-Cawawali Denpasar yang diusung PDIP-NasDem. Tjok Pemecutan tuding partainya mainkan jurus punyah (mabuk), karena sikapnya tidak konsisten dan cenderung mencla-mencle.

Tjok Pemecutan curiga pasti ada deal-deal politik di balik terpasangnya logo Golkar di spanduk Rai Mantra-Jaya Negara tersebut. Kalau tidak, mana mungkin sampai berani-beraninya padsang logo Golkar. Padahal, Rai Mantra-Jaya Negara diusung PDIP dan NasDem, sementara Golkar tidak termasuk pengusung maupun pendukung.

Menurut Tjok Pemecutan, dalam dualisme kepengurusan dan tidak masuk partai pengusung calon di Pilkada Denpasar 2015, Golkar tak bisa mencantumkan logo partai di spanduk Rai Mantra-Jaya Negara. "Kalau tidak ada deal politik antara Rai Mantra yang diusung PDIP dengan Golkar, tak mungkin-lah logo partai muncul,” kritik Tjok Pemecutan di Denpasar, Rabu (7/10).

“Saya lihat Golkar ini jurusnya punyah. Mudah-mudahan ini cuma jurus punyah di politik, bukan punyah yang sesungguhnya. Kalau punyahnya sungguhan, Golkar sudah terdegradasi," lanjut sesepuh Golkar asal Putu Pemecutan, Denpasar ini.
Tjok Pemecutan mengingatkan, Golkar terdegradasi karena sikapnya yang mencla-mencle belakangan ini. "Saya tidak mengerti dengan elite Golkar Bali yang sekarang, kayak punyah. Sikapnya tidak konsisten. Ada logo Golkar muncul di spanduk pasangan calon yang tidak diusung partai, eh malah diam. Aneh kan itu?” tegas mantan Ketua DPRD Badung dan anggota DPR RI di era Orde Baru ini.

Kalu sikap Golkar terus mencla-mencle seperti sekarang, menurut Tjok Pemecutan, jadi tidak enak sama rakyat. “Karena kita kesannya tidak ada pijakan dalam menentukan arah politik. Sudah dualisme, pecah kepengurusan, ditambah lagi dengan sikap yang nggak jelas, mencla-mencle," katanya
.
Sebagai sesepuh partai, Tjok Pemecutan pun meminta kader Golkar di Bali supaya elegan bersikap dalam Pilkada 2015. Bukan hanya di Denpasar saja, tapi dalam Pilkada 2015 di lima daerah lainnya juga tak boleh mencla-mencle.

Selanjutnya...

Komentar