nusabali

SMAN 3 Denpasar Beraksi di PB3AS

  • www.nusabali.com-sman-3-denpasar-beraksi-di-pb3as

Siswa mengemas orasinya dengan penampilan unik dan menarik, seperti musikalisasi puisi dan jinggle Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba.

Sosialisasi Cegah HIV/AIDS dengan Atraksi Seni

DENPASAR, NusaBali
Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja alias PB3AS yang digelar setiap hari Minggu di Lapangan Niti Mandala Denpasar tak melulu diisi dengan orasi dari para tokoh maupun pejabat. Seperti yang terlihat pada, Minggu (26/2), siswa-siswi SMA Negeri 3 Denpasar (Trisma) mengisi podium dengan ajakan kepada para remaja untuk mencegah terjangkitnya penyakit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Para siswa mengemas orasinya dengan penampilan yang unik dan menarik, seperti tampilkan musikalisasi puisi bertema HIV/AIDS dan nyanyi bersama dengan jinggle Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN). Mereka tampil dengan olah tubuh sehingga menarik masyarakat sekitar yang sedang berolahraga, pagi kemarin. Ketua OSIS SMAN 3 Denpasar, Made Krisna Basudewa mengungkapkan keberadaan PB3AS sangat baik untuk melatih masyarakat, khususnya para generasi muda berbicara dan menyampaikan aspirasinya di depan umum, terutama dalam memberikan saran, kritik, usul kepada pemerintah supaya bekerja lebih baik serta membantu pemerintah dalam melakukan sosialisasi.

Terkait keberadaan penyakit HIV/AIDS yang menjadi topik orasi SMAN 3 kali ini, Basudewa menyatakan bahwa HIV/AIDS dan Narkoba merupakan masalah yang kian mengkhawatirkan, bahkan setiap jam ada puluhan orang meninggal akibat penyakit tersebut. Selain itu, pertambahan jumlah penderita HIV/AIDS juga dikarenakan belum ditemukannya obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. “Untuk itu, dalam menghindari dan mengatasi permasalahan ini, seseorang memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Namun hal yang lebih penting ialah kesadaran diri dari seseorang untuk mengenali dan mengatasi masalah yang dihadapi,” ujarnya. Selain itu, perkembangan gaya hidup kawula muda yang saat ini sedang merujuk ke gaya hidup liberal (bebas) memiliki potensi rentan terhadap berbagai masalah, di antaranya masalah sosial seperti bisnis prostitusi.

Oleh karena itu dalam menyikapi permasalahan penyakit seksual di kalangan pelaku bisnis prostitusi terutama HIV/AIDS perlu diadakan langkah nyata para pemuda yang merujuk kepada pendekatan peran pemuda dalam membangun kesadaran tentang pentingnya mengatasi HIV/AIDS dan faktor-faktor penyebab penularan HIV/AIDS demi mewujudkan generasi muda, khususnya para teruna-teruni Bali yang sehat dan berkualitas. *sur

Komentar