nusabali

Warga Tembok Giliran Siskamling

  • www.nusabali.com-warga-tembok-giliran-siskamling

Siskamling melibatkan pecalang, Satgas Hansip, dan warga dilakukan pagi, siang dan malah oleh enam banjar di wilayah Desa Tembok.

Heboh Isu Penculikan Anak


SINGARAJA, NusaBali
Menyusul isu penculikan anak yang meresahkan warga di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, pihak desa setempat kini mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling). Tiap hari warga bergiliran ronda menjaga situasi kemanan wilayahnya masing-masing.

Perbekel Desa Kerobokan Dewa Komang Yudi Astara yang dikonfirmasi Jumat (20/1) membenarkan isu penculikan anak akibat kehadiran empat pria misterius itu telah meresahkan warganya. Perbekel Dewa Komang Yudi juga membenarkan ada warganya yang melarang anaknya keluar rumah untuk pergi ke sekolah. “Memang ada orangtua yang terpaksa tidak mengizinkan anaknya keluar rumah untuk pergi ke sekolah. Ini karena rasa khawatir saja dengan isu penculikan itu,” katanya.  

Menurut Dewa Komang Yudi, untuk memberikan rasa aman pada warga, pihaknya telah ambil keputusan mengaktifkan kembali Siskamling. Keputusan itu juga berdasarkan hasil pertemuan dengan warga, tokoh masyarakat dan aparat kemanan di desa. Siskamling dilakukan pecalang, Satgas Hansip, dan warga secara bergiliran tiap hari di masing-masing wilayahnya. “Mulai kemarin (Kamis,18 Januari 2017) siskamling sudah dilaksanakan oleh warga. Ada delapan titik penjagaan yang jadi pusat penjagaan terutama di persimpangan jalan desa,” ungkapnya.

Masih kata Perbekel Dewa Komang Yudi, ada enam Banjar Dinas di Desa Tembok yakni, Banjar Dinas Ngis, Banjar Dinas Yeh Bau, Banjar Dinas Tembok, Banjar Dinas Bulakan, Banjar Dinas Dapdap Tebel, dan Banjar Dinas Sembung. Khusus di Banjar Dinas Sembung, jumlah warga yang terlibat menjaga wilayahnya lebih banyak dibanding di banjar dinas lainnya.

Secara teknis, pos keamanan didirikan tepat di jalur keluar masuk desa. Dalam satu pos diisi oleh tiga orang terdiri dari satu orang hansip, satu orang pecalang dan satu orang warga. Mereka ditugaskan sesuai dengan jadwal yang sudah disusun. Pos keamanan didirikan di sejumlah lokasi seperti di wilayah Ngis Barat, sebelah selatan Sekolah Dasar 2 Tembok, Ngis Timur, di dekat kuburan. Ada juga di Jalan Majapahit Ngis Timur di sebelah sumur bor, Yeh Bau, Subak Batu Anyar, wilayah Desa Tembok, pertigaan di Bulakan dan di depan kantor Desa Tembok.  

Ada dua shift yang akan diberlakukan, pagi dan siang. Sedangkan pada malam hari penjagaan difokuskan di Kantor Kepala Desa Tembok. “Bagi orang yang berkunjung atau orang yang keinginan bertamu diharuskan melaporkan diri terlebih dahulu di pos keamanan. Jadwal penjagaan bergiliran, dan itu dimulai sejak pagi sampai siang, kemudian dilanjutkan lagi oleh petugas yang dapat giliran sampai sore, dan malamnya dilanjutkan lagi,” katanya.

Sebelumnya ada empat pria tidak dikenal memasuki pekarangan rumah milik Nyoman Suganda, 42 di Dusun Sembung, pada Selasa (17/1) sekitar pukul 14.00 wita. Saat itu, di rumah hanya ada istri Suganda, Luh Srinadi 40 bersama ketiga anaknya, Ketut Artawan, 11, Nengah Gunarsana 6, dan Nyoman Manik. 3. Keempat pria tidak dikenal itu diketahui memakai jas hujan, dengan mulut tertutup kain, karena saat itu tengah hujan deras. Keempat pria tidak dikenal itu tiba-tiba sudah berada di halaman rumah Nengah Suganda. Sedangkan Luh Srinadi saat itu tengah mengambil jemuran karena sedang hujan deras. Melihat kehadiran keempat pria tidak dikenal itu, Luh Srinadi sempat menghampiri dari jarak beberapa meter. Saat itulah, salah satu dari keempat pria tidak dikenal itu menanyakan keberadaan seorang anak kecil. Begitu mendengar pertanyaan itu, Luh Srinadi langsung lari ke dalam rumah sambil mengajak ketiga anaknya masuk kamar. *k19

Komentar