nusabali

Kuasai 10 Tabuh Gender, Rajin Ngayah Megamel di Pura

  • www.nusabali.com-kuasai-10-tabuh-gender-rajin-ngayah-megamel-di-pura

Baru 4 bulan tinggal di Bali, Andy Mineilly ganti nama menjadi khas Bali, Made Andy Sudarma Putra, pemberian Griya Siwa Pemaron, melalui prosesi upacara Sudiwadani

Kisah I Made Andy Sudarma Putra, Bule Kanada yang Fasih Berbahasa Bali

DENPASAR, NusaBali
Salah satu ciri khas orang Bali (kebanyakan) adalah adanya kata Wayan, Made, Nyoman, dan Ketut di depan namanya, yang menunjukkan nomor urut kelahiran. Tapi, belakangan bukan hanya krama Bali yang menggunakan kata khas tersebut di depan namanya. Ada pula bule yang menggunakannya, seperti I Made Andy Sudarma Putra, 29, bule Kanada yang bernama asli Andy Mineilly dan fasih berbahasa Bali, serta menguasai 10 gending Gender Wayang.

Made Andy Sudarma Putra merupakan salah satu dari 600 mahasiswa yang mengikuti Studi Dharmasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ratusan mahasiswa ini berasal dari Indonesia dan sejumlah negara sahabat. Mereka menekuni studi kebudayaan di sejumlah perguruan tinggi di Bali, Jawa, Makassar, dan Papua.

Studi ini berlangsung selama 1 tahun terhitung sejak September 2016 hingga September 2017 mendatang. Made Andy Sudarma Putra sendiri memilih Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sebagai tempat mendalami seni karawitan. Dia memilih ISI Denpasar, karena kepincut belajar tabuh Gender Wayang sejak masih tinggal di negaranya, yakni kawasan 43 King St Lindsay Ontario, Kanada.

"Di Kanada saya belajar Gender Wayang dan Tabuh Semar Pagulingan. Banyak orang Bali tinggal di Kanada, terutama untuk mengngajar seni tabuh," cerita Made Andy Sudarma Putra saat ditemui NusaBali di Kampus ISI, Jalan Nusa Indah Denpasar, Kamis (19/1).

Untuk mengikuti Studi Dharmasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ke-mendikbud), Made Andy Sudarma Putra mendapatkan beasiswa sebesar Rp 2,75 juta per bulan. Beasiswa tersebut dipakai untuk mengontrak tempat menginap di kawasan Banjar Gambang, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi Badung. Selain itu, juga untuk uang bensin dan konsumsi sehari-hari.

Selama 4 bulan mendalami ilmu karawitan di ISI Denpasar, bule kelahiran Kanada, 8 Januari 1988, ini amat mencintai Bali. Saking cintanya terhadap Bali, bule yang bernama asli Andy Mineilly ini ingin menjadi orang Bali seutuhnya. Tak heran jika dia mengubah namanya menjadi khas Bali, yakni Made Andy Sudarma Putra. Dia mengubah namanya melalui prosesi upacara sudiwadani. Nama khas Bali ‘Made Andy Sudarma Putra’ itu didapatkannya dari Grya Siwa Pemaron.

Meski tercatat baru 4 bulan tinggal di Bali sejak September 2016, Made Andy Sudarma Putra kini sudah berperangai layaknya krama Bali. Sebab, dia sangat cepat menguasai sejumlah kosa kata Bahasa Bali. Namun, dia mengaku masih harus banyak belajar bahasa Bali.

"Bahasa Bali itu sulit, karena ada kasta. Banyak ada kata untuk satu hal, harus ingat desa kala patra. Kalau bicara dengan Ida Peranda, harus 'Ampura Ratu Peranda, tiyang nenten prasida mebaos sane becik' (Maaf Ida Pedanda, saya tidak sanggut berbahasa yang baik, Red). Bicara Tuaji, juga harus ingat situasi. Sama Jero Mangku harus serius. Tapi, kalau sama teman-teman di kampus, bahasanya lucu-lucu," ungkap Made Andy saat ditemui NusaBali di Kampus ISI Denpasar, Jalan Nusa Indah Denpasar, Kamis (19/1).

Made Andy mengaku bisa berbahasa Bali berkat bantuan teman-temannya di kampus dan di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung. Maklum, selain mengikuti studi di kampus ISI Denpasar, Made Andy juga aktif ngayah dan pentas bersama Sekaa Gong Semarandana Desa Munggu. Baru-baru ini, Made Andy juga ikut sebagai pengisi acara bersama Sekaa Gong Semarandana Desa Munggu dalam perhelatan internasional Bali Demokrasi Forum (BDF) 2016 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Mentas dari panggung ke panggung, membuat Made Andy semakin banyak memiliki teman. Apalagi, postur tubuhnya yang bongsor dan rambut pirang, menjadi daya tarik tersendiri ketika Made Andy berbaur menabuh gamelan. Walhasil, sejumlah seniman Bali mulai dekat dengannya, seperti I Nyoman Wija 'Arja Akah Canging' yang kini mengajarkannya menari Rahwana.

Selain aktif menabuh gamelan, Made Andy juga belajar Bahasa Kawi untuk menye-mpurnakan lakonnya sebagai Rahwana, sosok Raja ‘Raksasa’ Alengkapura yang menculik Dewi Sita dalam epos Ramayana. "Saya banyak kenal seniman Bali karena sering ketemu saat ngayah megamel di pura dan pentas lainnya. Dosen-dosen di sini juga seniman, jadi cepat bisa dekat," cerita Made Andy.

Menurut Made Andy, banyak hal yang menarik di Bali, mulai dari kuliner, tempat wisata religius, adat istiadat, hingga kesenian. Namun, dari semua hal menarik tentang Bali, salah satu yang membuatnya terkagum-kagum adalah kebersamaan orang Bali dalam melakukan aktivitas kesenian.

Dia mencontohkan kegiatan menabuh gamelan, yang memerlukan sedikitnya 35 orang di berbagai posisi, untuk bisa menghasilkan gending yang merdu. "Yang paling saya suka seni dan budaya Bali. Karena kalau belajar seni Bali, harus bersama-sama, tak bisa sendiri-sendiri," ujar bule yang doyan Nasi Be Celeng Makuah dan Lawar Bali ini.

Made Andy pun menyadari bahwa jika ingin sepenuhnya menjadi orang Bali, maka dirinya harus siap ngayah. "Tiyang demen di Bali, jaen idup di Bali (Saya suka di Bali, enak hidup di Bali). Dan, kalau mau jadi orang Bali, harus ngayah. Makanya, saya belajar megamel supaya bisa terus ngayah," katanya.

Nah, kegigihanya dalam belajar megamel, Made Andy mengaku sudah menguasai 10 gending Gender Wayang dan 5 gending Gong Kebyar. Selain itu, dia juga lihai memainkan Gong Semarandana. "Di Desa Munggu, saya sering ikut ngayah megamel kalau ada piodalan di pura-pura," cerita Made Andy.

Setelah menyandang nama Bali, fasih berbahasa Bali, dan menguasai berbagai gending Gender Wayang dan Gong Kebyar, Made Andy berencana untuk tinggal menetap di Pulau Dewata hingga akhir hayatnya. Studi pun akan dilanjutkan pasca program Dharmasiswa ini berakhir.

Menurut Made Andy, dirinya berencana mengikuti kuliah ekstensi Jurusan Bahasa Indonesia di Faklutas Sastra Unud. Ke depan, dia berencana bekerja dan hidup di Bali. Made Andy mengakui sudah punya kekasih, yakni seorangf gadis pujaan hati asal Gianyar. "Ya ada, gadis Bali asal Gianyar. Tapi, jangan dulu disebut namanya, karena belum menikah," ujarnya sembari tertawa cekikikan. * nvi

Komentar