nusabali

Rekomendasi Izin Lokasi Bandara Buleleng Disodorkan kepada Menhub

  • www.nusabali.com-rekomendasi-izin-lokasi-bandara-buleleng-disodorkan-kepada-menhub

Pemprov Bali sudah kantongi rekomendasi dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) izin lokasi Bandara Internasional Buleleng.

DENPASAR, NusaBali
Rekomendasi izin lokasi bandara itu pun telah disodorkan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, kepada Menteri Perhubungan (Menhub) di Jakarta, Rabu (7/12).

Wakil Gubernur (Wagub) Sudikerta menyebutkan, pihaknya terbang ke Jakarta, Rabu lalu, untuk menyodorkan rekomendasi izin lokasi Bandara Internasional Buleleng dari Dirjen Perhubungan Udara ke Menhub. “Rekomendasi izin lokasi bandara sudah maju ke meja menhub. Selanjutnya, kami menunggu keputusan Menhub,” jelas Sudikerta saat dikonfirmasi NusaBali per telepon.

Berdasarkan rekomendasi izin lokasi dari Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Bandara Internasional Buleleng akan dibangun di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan (Buleleng Timur). Bandara ini semi terapung, karena run way (landasan pacu) dirancang untuk dibangun di atas laut pesisir pantai utara Kubutambahan.

Menurut Sudikerta, upaya lobi yang dilakukan Pemprov Bali ke Jakarta sebagai supaya agar pembangunan Bandara Internasional Buleleng segera terealisasi. Sudikerta mengakui, tidaklah mudah melakukan terobosan dan lobi ke Kemenhub. “Tapi, saya kawal terus. Tahapannya sekarang sudah ada rekomendasi izin lokasi dari Dirjen Perhubungan Udara. Rekomendasi ini sudah maju ke Menteri Perhubungan untuk persetujuan lokasi bandara,” ujar Sudikerta yang juga Ketua DPD I Golkar Bali.

Selain sudah mengamankan rekomendasi izin lokasi bandara dari Dirjen Perhubungan Udara, kata Sudikerta, pihaknya juga telah memenuhi dokumen kesanggupan membeli lahan seluas 10 hektare untuk akses jalan penghubung antara daratan dengan floating runway (landasan pacu terapung) di tengah laut. “Lahan seluas 10 hektare itu kita upayakan. Kami sudah penuhi dokumennya,” tandas Sudikerta sembari menyebut  sudah ada investor untuk pembangunan Bandara Internasional Buleleng.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika sebelumnya mengatakan pembangunan Ba-ndara Internasional Buleleng akan minimalkan penggunaan lahan sawah produktif. Karena itu, Bandara Internasional Buleleng dibangun sebagian di atas laut dan sebagian lagi di daratan.

“Kita cegah adanya pemanfaatan sawah produktif. Di Buleleng Timur itu kan sawah-sawahnya produktif sekali. Sawah tidak boleh diganggu gugat, karena lahan sawah di sana kelas satu,” ujar Pastika di sela-sela makan siang dengan awak media di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar Bali, Selasa (6/12) lalu.

Ditegaskan Pastika, konsep Bandara Internasional Buleleng adalah setengah di darat dan setengah di laut. “Punggung Pulau Bali di utara yang abrasi itu akan digarap lagi untuk dijadikan runway bandara. Jadi, bandaranya sebagian di darat dan sebagian di laut,” ujar Gubernur asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng (Barat) ini.

Pastika menyebutkan, saat ini sudah ada investor yang sanggup mengerjakan Bandara Internasional Buleleng. Investor tersebut adalah Airport Kenesis Counsulting (AKC) Kanada. “Investor dari Kanada ini tidak main-main. Mereka serius dan jelas ada yang memfasilitasi. Yang memfasilitasi Kedubes Kanada di Jakarta. Bahkan, mereka sudah lengkap menyandang dana. Kalau (calon investor) yang lain, masih cari-cyari dana, yang memfasilitasi juga tidak jelas,” papar Pastika.

Menurut Pastika, pembangunan Bandara Internasional Buleleng hampir dipastikan bukan pada era dirinya menjadi Gubernur Bali. Sebab, masa jabatan Pastika sebagai Gubernur Bali (periode kedua) akan berakhir Agustus 2018 mendatang. Tapi, Pastika berharap bandara di kawasan Bali Utara ini terwujud. Dengan begitu, kesenjangan Bali Selatan dan Bali Utara bisa diatasi.

“Sekarang butuh waktu 5 tahun untuk menyiapkan lokasi bandara dan membangunnya. Jadi, Bandara Buleleng itu dibangvun bukan di era saya, tapi Gubernur Bali berikutnya (hasil P{ilgub Bali 2018, Red) yang akan membangun. Irage sube sing nu dadi Gubernur (Saya sudah tidak lagi jadi Gubernur saat itu),” kelakar mantan Kapolda Bali ini.

Pastika menegaskan, proyek Bandara Internasional Buleleng saat ini menunggu keputusan izin lokasi dari Menteri Perhubungan. “Saya sudah meminta Pak Wagub (Sudikerta) untuk mengecek kembali dan berupaya ke Menteri Perhubungan. Kalau saya sudah dua kali bertemu Menteri Perhubungan. Nggak tahu dari Pak Wagub sudah sampai di mana?” kilah Pastika. * nat

Komentar