nusabali

Hanura Tarungkan Empat Kandidat Cagub

  • www.nusabali.com-hanura-tarungkan-empat-kandidat-cagub

Layaknya fit and proper test, tiap kandidat akan mendapat kesempatan masing-masing 20 menit mengurai visi dan misinya bagi Bali.

DENPASAR, NusaBali

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali masih akan digelar tahun 2018 mendatang. Namun nama-nama yang potensial maju dalam Pilgub mendatang itu bakal melakoni pertarungan dini. I Ketut Sudikerta (Wakil Gubernur Bali), Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali), Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (mantan Pangdam IX/Udayana) dan Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (anggota DPD RI) bakal bertemu satu gelanggang dan ‘saling senggol’ dipastikan tak terhindarkan di Mercure Kuta pada, Minggu (11/12) nanti.

Tampilnya empat nama yang meramaikan bursa Pilkada Bali 2018 ini diinisiasi oleh DPD Partai Hanura Bali. “Hasil survei internal yang kami lakukan menghasilkan empat nama tersebut dalam posisi teratas. Untuk itu kami ingin mengupas pokok-pokok pikiran empat calon pemimpin Bali ini,” kata Made Sudarta, Ketua DPD Partai Hanura Bali, Rabu (7/12).

Empat figur ini akan tampil dalam bentuk sarasehan ‘Menyongsong Pemimpin Bali 2018’. Layaknya fit and proper test, tiap kandidat akan mendapat kesempatan masing-masing 20 menit mengurai visi dan misinya bagi Bali. Selanjutnya, ratusan kader Hanura dari seluruh Bali, akan menguji secara langsung dalam sebuah sesi tanya jawab dalam sarasehan yang akan dimoderatori langsung oleh Made Sudarta tersebut.

“Kami ingin memberi sumbangsih bagi Bali dengan mengadakan sarasehan ini. Karena sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang, adalah tanggungjawab moril kami untuk melahirkan seorang pemimpin,” kata Sudarta yang juga anggota DPRD Kabupaten Badung tersebut.

Sudarta pun menampik bahwa kandidat mesti harus dari internal partai sendiri. “Tidak selalu harus begitu ya. Karena demokrasi pada dasarnya harus melahirkan pemimpin. Dan kami mendukung putra terbaik sesuai aspirasi masyarakat. Jadi tidak harus kader,” kata pengusaha kuliner dan travel ini.

Sementara itu empat kandidat yang bakal unjuk gigi menyatakan kesiapannya tampil satu gelanggang.  Kesiapan Sudikerta untuk maju Pilgub memang tidak diragukan lagi. Pria asal Pecatu, Kuta Selatan, Badung ini dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di Bali, serta mempunyai pengalaman dalam pengelolaan birokrasi yang cukup panjang, hampir lebih dari 15 tahun. Sudikerta juga menakhodai parpol politik terbesar kedua di Bali, Partai Golkar. Selain itu, Sudikerta juga disebut sebagai ‘Putra Mahkota’ untuk melanjutkan Bali Mandara Jilid III.

Menariknya, Sudikerta akan langsung berhadapan dengan Koster yang dikenal sebagai politisi senior PDIP. Antusias Koster menghadapi Pilkada 2018 pun sangat tinggi. “Buldog (Buleleng Dogen, red) harus jadi Gubernur Bali,” kata Koster yang dikenal piawai di panggung politik hingga level nasional ini.

Adapun Arya Wedakarna juga menyatakan kesiapannya tampil. Nama figur yang dikenal dengan AWK, belakangan melejit dan kerap menjadi viral di sosial media. “Saya senang karena bisa berinteraksi dengan partai politik. Sarasehan ini akan menjadi kesempatan saya menyampaikan gagasan-gagasan,” kata Wedakarna.

Kebetulan tiga figur itu sejak beberapa bulan silam juga sudah menyatakan secara terbuka kesiapan menjadi calon Gubernur Bali periode 2018-2023. Sementara itu Wisnu Bawa Tenaya selama ini lebih ‘malu-malu’.  Namun lulusan Akmil 1981 yang kini menjadi Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat ini juga muncul dalam survei internal Hanura Bali.

Purnawirawan yang kerap mengusung slogan WBT dengan berbagai kepanjangan akronim di lobi langsung oleh Made Sudarta di Jakarta. “Beliau juga sudah oke,” kata Sudarta.

Sebelum empat kandidat bertarung dalam satu arena,  DPD Partai Hanura Bali sendiri menggelar acara internal berupa Rapat Kerja Daerah 2016 yang diikuti oleh sembilan DPC Kabupaten/Kota se-Bali. “Rakerda ini membahas rencana strategis Hanura Bali menyongsong Pilkada, Pileg dan Piplres. Rencana-rencana itu dituangkan dalam Rakerda yang akan menjadi keputusan partai sampai 2019,” tegas Sudarta. * mao

Komentar