nusabali

Beladiri Kempo Kembalikan Tradisi Emas PON

  • www.nusabali.com-beladiri-kempo-kembalikan-tradisi-emas-pon

Sempat nihil di PON XVIII 2012, cabang beladiri kempo akhirnya kembali persembahkan medali emas bagi kontingen Bali dalam PON XIX 2016 di Jawa Barat.

Oka Sulaksana cs Tambah 3 Medali Emas dari Cabang Layar


BANDUNG, NusaBali
Medali emas direngkuh melalui pasangan AA Istri Dharmamega Kelakan/Nistrina Nur Aviva dari nomor Embu Kyukenshi Berpasangan Putri, Senin (26/9). Sementara, IGM Oka Sulaksana cs kembali memastikan tambah 3 medali emas dari cabang layar, Senin kemarin.

Dalam laga final cabang kempo yang digelar di Sasana Budaya Ganesha ITB Bandung, Jawa Barat, Senin kemarin, pasangan AA Istri Dharmamega Kelakan/Nistrina Nur Aviva keluar sebagai jawara dengan raihan poin tertinggi 265,5, hingga berhak atas medali emas Embu Kyukenshi Berpasangan Putri. Mereka mengungguli pasangan Masina Nurul Indah/Sistinaya (dari Jawa Tengah yang raih perak dengan poin 265) dan Devina Ferina Vinis/Romana Claudia Kensi Bela (yang raih perunggu dengan poin 265).

Dengan sukses AA Istri Dharmamega Kelakan/Nistrina Nur Aviva, maka cabang kempo telah mempersembahkan total 1 medali emas dan 1 perunggu bagi kontingen Bali di PON XIX 2016 yang masih berlangsung. Medali perunggu sebelumnya diraih pasangan Made Indrawan/Dwi Afrianti dari nomor di nomor Embu Berpasangan Campuran, Minggu (25/9) lalu.

Ketua Harian Pengprov Perkemi Bali, Fredrick Billy, menegaskan persembahan medali emas dari pasangan AA Istri Dharmamega Kelakan/Nistrina Nur Aviva ini sekaligus mengembalikan tradisi emas bagi kontingen Bali di arena PON. Maklum, dalam PON XVIII 2012 lalu di Riau, Bali hanya raih 1 medali perunggu. Sedangkan medali emas terakhir diraih dalam PON XVII 2008 di Kaltim melalui kenshi senior I Putu Widana.

“Kami berharap medali emas berikutnya akan kembali didapatkan atlet kempo Bali lainnya. Emas dari AA Istri Dharmamega Kelakan/Nistrina Nur Aviva sebagai motivasi bagi atlet lainnya yang belum turun untuk bisa meraih medali,” ujar Fredrick Billy, kenshi senior yang juga peraih medali emas dari kategori Randori bagi kontingen Bali di PON XII 1989.

Menurut Billy, Selasa (27/9) ini para kenshi Bali kembali akan terjun di tiga nomor yakni di nomor, masing-masing Embu Berpasangan Putra (Erasmus Nasris Fendi/Yeristus Varis Mardi), Embu Beregu Putri (Griselda Nadya Billy, Ni Putu Yuli Kartika Dewi, Ni Wayan Linda Purnami, Dwi Afriyanti), dan Embu Berpasangan I DAN Putra (Rudyanto Sihaloho/Walter Rau). "Kami harap si kembar Erasmus Nasris Fendi/Yeristus Varis Mardi bisa meraih emas. Karena di nomor tersebut peluangnya sangat terbuka," tegas Billy.

Sedangkan Manajer Tim Kempo PON Bali, Tjok Tuty Ismayanthi, mengaku sangat bersykur atas sukses pasangan AA Istri Dharmamega Kelakan/Nistrina Nur Aviva sabet emas. Ini sekaligus mengembalikan kejayaan cabang kempo, yang sempat terpuruk di POIN XVIII 2012. “Kami berhasil kembalikan tradisi emas cabang kempo. Terakhir, Bali berjaya di PON 2008 saat sabet 1 medali emas, 2 perak, 1 perunggu,” jelas Tjok Tuty Ismayanthi.

Sementara itu, cabang layar membuktikan diri sebagai lahan medali emas bagi kontingen Bali di PON XIX 2016. Secara keseluruhan, cabang layar telah mempersembahkan 5 medali emas dan 1 perunggu di PON XIX 2016 ini. Tambahan 3 medali emas kemarin masing-masing dipastikan melalui atlet gaek I Gusti Made Oka Sulaksana di nomor RSX Putra, Nyoman Suartana di nomor RSX One, dan Nyoman Subagiasa di nomor Mod/Mistral. Pada hari yang sama kemarin, juga direngkuh satu perunggu melalui I Gusti Candra Pertiwi Sulaksana (anak dari IGM Oka Sulaksana) di nomor RS One Putri.

Sehari sebelumnya, Oka Solaksana dan Nyoman Suartana juga sudah meraih masing-masing 1 medali emas, Minggu (25/9). Kala itu, Oka Sulaksana sabet emas di nomor RSX Marathon Putra, sementara Noman Suartana sabet emas di nomor RS One Putra. Walhasil, Oka Sulaksana dan Suartana pun masing-masing borong 2 emas di PON XIX 2016 ini.

Sebetulnya, trio Oka Sulaksana, Nyoman Suartana, dan Nyoman Subagiasa masih menyisakan 2 race lagi di nomormnya masing-masing. Namun, mereka sudah langsung memastikan medali emas hingga race ke-10 di Pantai Balongan Indah, Indramayu, Jawa Barat, Senin kemarin, setelah finish tercepat. Mereka unggul jauh dari lawan-lawannya dan dipastikan tidak akan terkejar hingga race terakhir (12).

"Seandainya tidak turun pun di dua race terakhir, tiga emas sudah praktis di tangan Oka Sulaksana, Nyoman Suartana, dan Nyoman Subagiasa. Sebab, hingga race ke-10 mereka masih memimpin dengan selisih poin cukup jauh dari rival-rivalnya yang membayangi di posisi kedua,” jelas Pelatih Kepala Layar PON Bali, Wayan Sujana, saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.

Dengan sukses sabet 2 medali emas di PON XIX 2016, berarti Oka Sulaksana sudah mempersembahkan 8 emas secara beruntun dalam 7 gelaran PON terakhir. Oka Sulaksana sendiri telah membela Bali dalam 8 kali PON sejak PON XII 1989 di Jakarta, Namun, dari 8 kali tampil di ajang PON, dia sempat gagal meraih emas di ajang perdananya pada 1989. Barulah sejak PON XIII 1993 di Jakarta, Oka Sulaksana langganan menyabet emas dan itu dilakukannya sampai enam kali hingga PON XIX 2012 di Jawa barat.

Selain itu, Oka Sulaksana juga atlet langganan peraih emas SEA Games sejak pesta di Manila 1991. Atlet gaek berusia 45 tahun kelahiran Sanur, Denpasar Selatan, 29 April 1971 ini menjadi legenda hidup dengan prestasi yang sulit ditandingi siapa pun.

Hingga pertandingan hari ke-10 PON XIX 2016 di Jawa Barat, Senin kemarin, cabang layar menjadi primadona bagi kontingen Bali dengan raihan 5 medali emas dan 1 perunggu. Cabang layar mengungguli judo, yang sumbangkan total 2 emas, 4 perak, 6 perunggu, disusul ateltik (2-2-3) dan pencak silat (2-2-2).

Kontingen Bali secara keseluruhan telah mengoleksi 17 medali emas, 18 perak, 24 perunggu. Ini jauh melampaui prestasi PON XVIII 2012 di Riau, ketika kontingen Bali sabet 15 medali emas, 17 perak, 30 perunggu. Bali pun di ambang sukses penuhi target sabet 20 medali emas yang dibebankan KONI Bali, karena masih banyak tersisa harapan tambah kepingan emas, termasuk melalui cabang beladiri kempo, tarung drajat, dan tinju. * dek,nar

Komentar