nusabali

Pohon Roboh Timpa Toko Kebaya

  • www.nusabali.com-pohon-roboh-timpa-toko-kebaya

Pemilik toko dapat ganti rugi dari DKP Denpasar karena pohon yang roboh ini dicover asuransi.

Penjaga Toko Terperangkap, Palinggih Selamat

DENPASAR, NusaBali
Berselang sehari pasca musibah pohon Kepuh yang tumbang di areal Setra Dalem Desa Pakraman Sesetan, yang menelan satu korban tewas, pohon roboh kembali terjadi di Kota Denpasar. Kali ini terjadi di Jalan Hayam Wuruk 194 Denpasar, Senin (26/9) sekitar pukul 12.00 Wita.

Sebuah pohon jenis Flamboyan berdiameter sekitar 60 cm ini roboh ke arah toko pakaian adat wanita (kebaya) milik Dr Ida Bagus Putu Andi Sucirta. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya saja penjaga toko, Ni Kadek Suartini, 28, sempat 5 menit terperangkap di dalam toko pasca pohon tumbang. Ajaibnya, satu palinggih Padmasana yang berada di depan toko nyaris tak tersentuh pohon yang roboh tersebut.

Ni Kadek Suartini menceritakan, tidak ada tanda-tanda suara gemuruh atau angin kencang sebelum kejadian. Namun tiba-tiba, dirinya yang berada dalam toko kaget mendengar suara keras dari atap toko. Suartini pun berteriak ketika melihat besarnya batang pohon masih tertahan di atap toko. Takut pohon akan jatuh meratakan isi toko, ia pun berteriak-teriak minta tolong. “Ada yang bantu saya keluar, untung ada celah untuk ke luar dari toko tersebut," ujarnya yang mengaku masih syok dengan kasus yang hampir merenggut nyawanya tersebut.
 
Terhadap Palinggih Padmasana yang tak tersentuh pohon roboh, Suartini pun mengaku heran. Sebab posisi robohnya pohon, persis ke arah palinggih dan toko yang dijaganya. "Saya biasa ngaturang canang di palinggih. Ajaib juga tidak kena," ucapnya.

Sementara pemilik toko, Dr Ida Bagus Putu Andi Sucirta mengatakan, kerugian dari pohon yang menimpa tokonya diperkirakan antara Rp 20 juta hingga Rp 30 juta. Meski demikian, ia tetap bersyukur tidak ada korban jiwa maupun luka dari peristiwa ini, baik pegawainya maupun pengunjung yang biasa ramai berbelanja. "Bagian dalam toko juga tidak kena, yang parah hanya luarnya saja," kata pria  yang tinggal di Jalan Sekar Tunjung, Denpasar, ini.

Dikatakan, pohon Flamboyan yang roboh ini merupakan pohon perindang milik DKP Denpasar yang dicover asuransi, sehingga dirinya berhak atas santunan. Namun diakuinya, jumlahnya tak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan. "Tadi saya sudah dikasi tahu bahwa pohon ini diasuransikan. Dapatnya sekitar Rp 4,5 juta. Ya meski tak sebanding, tetap disyukuri daripada nggak ada," ujar Andi Sucirta yang sudah 5 tahun membuka toko bernama Griya Fashion ini.

Sementara itu, Ketut Ariana, Kasi Penanaman Pohon dan Perawatan Pohon Perindang DKP Kota Denpasar yang langsung terjun ke lokasi kejadian mengatakan, pihaknya mengerahkan dua unit truk dengan belasan personel untuk melakukan evakuasi. "Cukup sulit karena pohonnya besar. Diameternya sekitar 60 centimeter itu," ungkapnya. Sedangkan dari segi usia pohon, diperkirakan telah mencapai 30 tahun. "Faktor alam sangat sulit kita prediksi. Meski demikian, sebagai antisipasi, kita sudah mengupayakan perompesan berkala dan pemeliharaan rutin," katanya.

Menurut Ariana, DKP Denpasar memiliki sebanyak 54.115 pohon perindang yang ditanam di pinggir jalan. Terhadap seluruh pohon perindang ini, DKP bekerjasama dengan Asuransi Megaprtama. "Tiap tahun kita maksimalkan 300 pohon dirompes terutama di jalur kota, seperti Jalan Veteran, Patimura, Arjuna, dan Kartini. Terkadang juga harus mengupah tukang punggul untuk merapikan pohon-pohon yang cukup tinggi," jelasnya. * nvi

Komentar