nusabali

Longsor Nyaris Timbun Peternak

  • www.nusabali.com-longsor-nyaris-timbun-peternak

Wayan Subagiana,55, peternak asal Banjar Gerombong, Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Klungkung, lolos dari maut.

SEMARAPURA, NusaBali

Kondisi itu menyusul bencana tanah longsor yang menimpa rumahnya hingga hancur, Sabtu (24/9) tengah malam.

Kendati tak ada korban jiwa namun kerugian ditafsir mencapai Rp 50 juta. “Kebetulan pas tanah itu longsor, yang bersangkutan tidak ada di lokasi kejadian,” ujar Perbekel Desa Sulang, I Nengah Mudiasa, Senin (26/9).

Kata Perbekel Mudiasa, beberapa jam sebelum tanah tersebut longsor, wilayah Dawan dan sekitar diguyur hujan lebat. Kemudian sekitar pukul 23.00 Wita, tebing dengan ketinggian sekitar 20 meter, tepat di atas rumah Subagiana, tiba-tiba longsor. Peristiwa ini sempat menimbulkan suara seperti gemuruh. Namun, karena kejadian sudah malam maka pengecekan dilakukan keesokan harinya. “Sebuah rumah dan dapur seluas 8 meter x 6 meter hancur, hewan ternak korban tidak ada yang kena longsor,” ujarnya.

Disebutkan, Subagiana tinggal sementara di tempat tersebut. Rumah tetapnya di Banjar Gerembong, bersama anak dan istrinya, sekitar 100 meter dari rumah yang ditimpa longsor. Kata, Perbekel Mudiasa, biasanya setelah mengurus hewan ternak Subagiana kerap tidur di sana (rumah hancur). “Rumah itu rusak akibat ditimbun longsor,” terangnya. Pihaknya, langsung melaporkan kasus ini ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klungkung.

Kasi Rahabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Klungkung, I Made Jatilaksana, saat ditemui, mengatakan pihaknya sudah turun ke lokasi kejadian untuk memverifikasi total kerugian. Sehingga korban bisa mengajukan proposal untuk bisa diberikan bantuan dana. “Kerugiaan material ditafsir mencapai Rp 50 juta,” ujarnya. * wa

Komentar