nusabali

NasDem Dukung PAS-Sutji

  • www.nusabali.com-nasdem-dukung-pas-sutji

Partai NasDem secara resmi gabung ke PDIP usung pasangan incumbent Putu Agus Suradnyana-dr I Nyoman Sutijdra (PAS-Sutji) ke Pilkada Buleleng 2017. 

DENPASAR, NusaBali
Dukungan ini dibuktikan dengan penyerahan rekomendasi DPP NasDem langsung kepada Paket PAS-Sutji di Kantor DPW NasDem Bali, Jalan Tukad Batanghari Denpasar Selatan, Selasa (26/4).

Rekomendasi DPP NasDem untuk Paket PAS-Sutji, Selasa kemarin, diserahkan Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, didampingi Bendahara DPW NasDem I Gusti Bagus Eka Subagiartha. Ketua DPD NasDem Buleleng, Made Suparjo, juga hadir. Made Suparjo pula yang mengumumkan rekomendasi DPP NasDem untuk PAS-Sutji. 

Putu Agus Suradnyana alias PAS (kandidat incumbent yang masih menjabat Bupati Buleleng 2012-2017) mengaku sempat kaget, karena DPP NasDem menjatuhkan rekomendasi usung PAS-Sutji sebagai pasangan Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) ke Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017. “Saya kaget juga ini. Apa sebabnya saya dikasi rekomendasi?” ujar Agus Suradnyana di sela-sela acara penyerahan rekomendasi untuk PAS-Sutji di Kantor DPW NasDem Bali, Selasa siang. 

“Nelepon nggak, bayar juga nggak ada. Padahal, saya tahu kantor DPW NasDem Bali baru hari ini (kemarin),” lanjut Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng 2015-2020.

Agus Suradnyana menyebutkan, dia dapat informasi kalau NasDem menggunakan metode survei rasional untuk menentukan calon kepala daerah yang akan diadu. ”Karena pakai metode survei yang rasional, saya tunggu kapan nih rekomendasinya,” tandas mantan Ketua Komisi III DPRD Bali tiga periode ini disambut tepuk tangan kader-kader NasDem. 

Ternyata, rekomendasi DPP NasDem jatuh ke PAS-Sutji. Kini, setelah rekomendasi dijatuhkan, Agus Suradnyana ingin mengajak NasDem Buleleng memberikan rekomendasi dari atas sampai ke tingkat bawah. Kebetulan, lanjut dia, PDIP memang berkoalisi dengan NasDem di tingkat pusat. 

“Saya berani ke sini (Kantor DPW NasDem Bali) karena ada koalisi di pusat. Masih nunggu rekomendasi (dari DPP PDIP) saja sekarang. Ada SK di PDIP bahwa incumbent diprioritaskan untuk dapat rekomendasi,” kata Agus Suradnyana.

Ditegaskannya, PAS-Sutji sebenarnya menjadi paket yang diusung DPC PDIP Buleleng, melalui penjaringan mulai tingkat PAC PDIP se-Buleleng. Proses penjaringannya berjalan dengan demokratis dan melalui mekanisme partai. ”Jadi, lahirnya PAS-Sutji ini resmi hasil proses dari bawah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW NasDem Bali IB Oka Gunastawa menyebutkan format politik Bulelelng adalah miniatur politik Bali. Pilihan usung PAS-Sutji pun rasional. ”Tidak ada beban apa pun NasDem umumkan paket calon dan mengatakan usung PAS-Sutji,” tandas Oka Gunastawa. 

Oka Gunastawa menyatakan, bagi NasDem, sekali mendukung, tetap mendukung. Artinya, NasDem siap kawal rekomendasi usung PAS-Sutji ini sampai pemungutan suara di TPS nanti. “Kita melihat PAS-Sutji sangat jelas memperoleh dukungan rakyat di Buleleng. Kami lihat rakyat Buleleng masih membutuhkan kepemimpinan beliau (Agus Suradnyana) ke depan,” ujar mantan politisi Golkar asal Griya Jungutan, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini.

Dengan bergabungnya NasDem ke PDIP usung PAS-Sutji, kini tinggal 5 parpol parlemen (punya kursi DPRD Buleleng) yang belum pastikan paket calon menuju Pilkada Buleleng 2017, yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, dan PPP. Kelima parpol ini telah sempat menggelar pertemuan penjajakan untuk membangun koalisi menghadapi PDIP-NasDem. Bahkan, figur non kader Ketut Rochineng digadang-gadang menjadi salah satu kandidat terkuat Cabp Buleleng dari Koalisi Golkar-Demokrat-Gerindra cs.

Golkar memiliki modal politik awal 7 kursi DPRD Buleleng (kuasai 15,57 persen suara parlemen), Demokrat punya 6 kursi DPRD Buleleng (kuasai 13,33 persen suara parlemen), Gerindra punya 6 kursi DPRD Buleleng (kuasai 13,33 persen suara parlemen), Hanura punya 6 kursi DPRD Buleleng (kuasai 13,33 persen suara parlemen), sementara PPP punya 1 kursi DPRD Buleleng (kuasai 2,22 persen suara parlemen). 

Sebaliknya, PDIP dan NasDem mendominasi 19 dari total 45 kursi DPRD Buleleng hasil Pileg 2014. Rinciannya, 15 kursi DPRD Buleleng (dominasi 33,33 persen suara parlemen) milik PDIP dan 4 kursi DPRD Buleleng (sekitar 8,89 persen suara parlemen) milik NasDem. 7 nat

Komentar