nusabali

ATM BCA Dirampok, Rp 1,8 Miliar Raib

  • www.nusabali.com-atm-bca-dirampok-rp-18-miliar-raib

Kapolresta Denpasar sesalkan pihak PT Andalan lakukan pengisian mesin ATM di malam hari dengan uang miliaran rupiah, tanpa pengawalan polisi

Perampok Semprot 3 Karyawan dengan Air Beracun


DENPASAR, NusaBali
Aksi perampokan terjadi di areal parkir Kantor Cabang Pembantu Bank Central Asia (BCA) Mumbul, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (25/4) malam. Kawanan rampok bercadar nekat semprotkan air beracun ke arah tiga petugas jasa pembawa uang dari PT Andalan yang hendak mengisi duit di ATM BCA Mumbul, sebelum menggondol duit tunai Rp 1,8 miliar.

Peristiwa perambokan ini terjadi Rabu malam sekitar pukul 22.30 Wita ketika akan dilakukan pengisian uang di ATM BCA Mumbul, Jalan Bypass Ngurah Rai Nusa Dua. Uang dibawa oleh tiga karyawan PT Andalan, jasa pembawa uang yang merupakan rekanan BCA, menggunakan mobil. Ketiga karyawan PT Andalan yang jadi sasaran perampokan malam itu masing-masing I Gede Mahardika, 50 (bertindak selaku sopir), Komang Antoni, 27 (staf pengisi uang di mesin ATM), dan Mikael Bagu Koro, 24 (petugas security).

Ketiga korban awalnya datang ke lokasi naik mobil Luxio nopol DK 9863 FW. Belum sempat melakukan pengisian uang ke mesin ATM, ketiga karyawan PT Andalan ini keburu dilumpuhkan kawanan rampok di areal parkir Kantor Cabang Pembantu BCA Mumbul. Mereka disemprot dengan cairan beracun hingga matanya perih dan tidak bisa melihat. Bahkan, seketika para korban langsung ambruk. Setelah kondi-sinya pulih 10 menit kemudian, kawanan rampok yang diduga lebih dari tiga orang sudah kabur membawa 5 tas berisi uang Rp 1,8 miliar.

Sumber NusaBali di kepolisian menyebutkan, berdasarkan keterangan korban Komang Antony, mobil Luxio DK 9863 FW yang sudah dimodifikasi dengan diisi brankas ukuran besar di bagian belakang, awalnya keluar dari Kantor PT Andalan di Jalan Tukad Citarum Denpasar Selatan. Selanjutnya, mobil pengangkut uang ini bergerak melintasi Jalan Hayam Wuruk Denpasar Timur untuk pengisian mesin ATM Bank Mandiri.

Habis itu, mobil mereka bergerak menuju kawasan Sidakarya, Denpasar Selatan untuk pengisian uang ATM BCA di Koperasi Mitra Karya. Barulah setelah itu, mobil mereka bergerak ke arah Nusa Dua melalui Jalur Bypass Ngurah Kuta. Mereka tiba di lokasi TKP ATM BCA Mumbul malam pukul 22.30 Wita. Setibanya di lokasi, korban Komang Antony dan Mikael Bagu Koro turun dari pintu belakang. Sedangkan sopir Gede Mahardika tetap berada di dalam mobil yang mesinnya dibiarkan hidup.

Nah, saat Komang Antony dan Mikael Bagu hendak menurunkan tas berisi uang dari dalam mobil Luxio, tiba-tiba muncul sebuah mobil Innova yang belum diketahui nomor platnya dan langsung parkir tepat di belakang korban. Dari dalam mobil Innova itu, turun tiga pria bercadar yang menenteng palu, senjata laras panjang, dan botol berisi cairan beracun. Para pelaku langsung menyemprotkan cairan ke korban Komang Antony dan Mikael Bagu.

Bukan hanya itu, pelaku kemudian memecahkan kaca pintu depan kanan mobil Luxio DK 9863 FW yang ditumpangi korban dengan palu. Begitu kaca pecah, pelaku langsung menyemprot sopir Gede Mahardika dengan cairan beracun. Ketiga karyawan PT Andalan yang jadi korban cairan berancun pun tak bisa melihat dan hanya merintih kesakitan. Berselang 10 menit pasca disemprot cairan beracun, barulah kondisi ketiga korban pulih dan bisa melihat lagi. Saat itu, uang dalam kemasan 5 tas yang semula ada di brankas, sudah raib. Kawanan rampok pun sudah kabur membawa uang Rp 1,8 miliar.

Selanjutnya, korban melaporkan kasus ini ke Polsek Kuta Selatan. Begitu dapat laporan, petugas Reskrim Polsek Kuta Selatan langsung turun ke lokasi TKP di ATM BCA Mumbul. Tim Inafis Polresta Denpasar juga turun tangan untuk melakukan identifikasi terhadap sidik jari para pelaku di mobil Luxio pegangkut uang Rp 1,8 miliar itu.

Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisa rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi TKP, kawanan rampok diduga menggunakan dua mobil, masing-masing Innova dan Avanza. Pelaku lebih dari 3 orang. Namun, saat kejadian hanya 3 pelaku yang turun dari mobil Innova yang beraksi. “Pelaku diduga lebih dari 3 orang,” jelas Kombes Hadi di lokasi TKP perampokan, Kamis (26/4) siang.

Berdasarkan keterangan tiga korban yang masih diperiksa intensif di Mapolsek Kuta Selatan hingga tadi malam, terungkap ketiga pelaku perampokan memiliki postur tubuh sedang, tapi wajahnya tidak terlihat karena menggunakan cadar. “Dugaan awal, para pelaku sudah membuntuti korban dari Denpasar,” tandas Kombes Hadi.

Kombes Adi sendiri menyesalkan terjadinya aksi perampokan ini. Pasalnya, PT Andalan selaku perusahaan jasa pembawa uang justru melakukan pengisian duit di ATM pada malam hari. Lagipula, tidak ada koordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengawalan, padahal mereka membawa uang dalam jumlah miliaran rupiah.

“Terus terang saja, saya sangat kecewa dengan PT Andalan, karena mereka tidak minta pengawalan dari kepolisian. Mereka membawa uang sangat banyak, tapi tidak berkoodinasi dengan kepolisian. Ini berisiko tinggi,” sesal Komvbes Hadi.

Menurut Kombes Adi, pihaknya akan lakukan pemeriksaan terhadap PT Andalan yang jadi rekanan dari berbagai bank, termasuk BCA. Polisi ingin tahu apakah pengisian uang di malam hari tersebut atas permintaan pihak bank atau kebijakan PT Andalan? “Ini yang akan kita tanyakan, kenapa nggak dilakukan pengisian uang pagi hari atau siang hari? Kenapa harus malam hari?” katanya.

Kombes Hadi menyatakan, pihaknya sudah mendatangi Kantor PT Andalan di Jalan Tukad Citarum Denpasar. Hanya saja, hasilnya belum diketahui, karena hingga Kamis kemarin pemeriksaan pejabat di perusahaan tersebut masih berlangsung. *dar

Komentar