nusabali

Banjir Terjang Kuta, Bupati Badung Minta Maaf

  • www.nusabali.com-banjir-terjang-kuta-bupati-badung-minta-maaf

Kawasan wisata Legian, Kecamatan Kuta, Badung diterjang banjir akibat meluapnya Tukad Mati usai hujan lebat, Selasa (23/1) dinihari.

MANGUPURA, NusaBali

Puluhan warga, termasuk wisatawan asing, terpaksa dievakuasi menggunakan perahu karet. Bupati Badung Nyoman Giri Prasta pun minta maaf atas bencana ini. Data di lapangan, Tukad Mati mulai meluap, Selasa dinihari pukul 02.00 Wita. Saat itu, ketinggian air setinggi tanggul sungai. Kemudian, dinihari sekitar pukul 04.00 Wita, air meluap ke kawasan Land Consolidation (LC) Kelurahan Legian hingga menenggelamkan rumah-rumah penduduk, vila, maupun hotel.

Menurut Lurah Legian, Made Madia Surya Natha, banjir di kawasan wisata yang menyebabkan banyak mobil tenggelam ini disebabkan beberapa faktor. Selain intensitas hujan tinggi, juga dipengaruhi sedimentasi yang di sepanjang Tukad Mati. Bukan hanya itu, terjadi air laut pasang tertinggi, kemarin dinihari pukul 04.00 Wita.

“Sekitar pukul 02.00 Wita sudah terjadi banjir. Ketinggian air sudah setinggi tanggul sungai. Sekitar pukul 04.00 Wita, tiba-tiba air meluap dan merendam kawasan LC Legian. Ternyata, saat itu terjadi air laut pasang masuk ke muara Tukad Mati. Saya menduga hal itu meyebabkan air tidak dapat mengalir cepat ke laut,” jelas Lurah Surya Natha saat dikonfirmasi NusaBali, Selasa kemarin.

Hingga kemarin sore, air masih menggenangi semjumlah titik kawasan wisata Legia, Kuta. Kepala SAR Denpasar, I Ketut Gede Ardana, mengatakan sejumlah warga yang berada di kawasan Jalan Nakula Kuta terpalksa dievakuasi, karena ketinggian air mencapai sekitar 1,4 meter.

Di kawasan Jalan Nakula Kuta sendiri ada 28 warga yang dievakuasi Tim SAR menggunakan perahu karet, Selasa sore pukul 15.00 Wita. Mereka kemudian diangkut menggunakan Truk ke tempat yang lebih aman. Tim SAR juga mengevakuasi 66 warga dari Jalan Dewi Sri Kuta. Bukan hanya itu, sejumlah wisatawan asing juga dievakuasi ke tempat aman.

Sedangkan Lurah Surya Natha mengatakan, masyarakat yang diprioritaskan untuk dievakuasi ke tempat aman adalah warga yang sakit dan wisatawan. tapi, saat hendak dilkukan evakuasi, justru banyak warga yang menolak dengan berbagai alasan. “Jadi, yang kita evakuasi hanya warga yang ingin dipindahkan ke tempat aman,” papar Surya Natha sembari mengatakan pihaknya belum tahu persis jumlah bangun-an yang tenggelam akibat banjir kemarinn.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa kemarin, Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS BP), Ketut Jayada, mengatakan pihaknya akan membangun prasarana pengendali banjir di Tukad Mati tahun 2018 ini. Pembangunan itu berupa tanggul di sisi kiri dan kanan sungai, mulai dari Bendungan Umadui sampai muara Tukad Mati, dengan anggaran sebesar Rp 180 miliar.

“Daerah Jalan Dewi Sri Kuta dan Jalan Dewi Kunti Kuta itu adalah dataran rendah. Terus, di hulu Trashtrack terdapat satu anak sungai. Kalau air sungai meluap, otomatis semua kawasan itu terendam. Khusus untuk daerah yang sangat rendah seperti di Perumahan Muding, akan dibuatkan sistem pompa,” katanya.

Sementara itu, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terkena dampak langsung bencana banjir di kawasan wisata Legian, Kuta, Selasa kemarin. Bupati Giri Prasta berjanji akan mengupayakan segala cara agar masalah banjir dapat teratasi dan tak terulang di kemudian hari.

“Upaya penanganan banjir di Kuta, saya sudah perintahkan instansi teknis membantu warga melakukan penyedotan. Karena ini faktor cuaca juga, intensitas hujan cukup tinggi, sehingga air Tukad Mati meluap dan diperparah adanya banjir rob di hilir,” ujar Giri Prasta saat dikonfirmasi NusaBali tadi malam.

Menurut Giri Prasta, penyedotan air merupakan langkah taktis yang bisa dilakukan saat ini. Namun, ke depan sebagai antisipasi jangka panjang, pihaknya berencana menormalisasi aliran Tukad Mati hingga ke hilir. Harapannya, mengurangi endapan yang membuat Tukad Mati jadi dangkal.

Giri Prasta menegaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali maupun pihak BWSBP. Sebab, dalam penanganan masalah banjir, perlu sinergitas semua pihak. “Tahun ini pembangunan long storage di muara Tukad Mati Lingkungan Pata Sari, Kuta akan dilanjutkan oleh pemerintah pusat. Nanti saya akan bersurat resmi, bila disetujui pemerintah daerah yang menyiapkan pompanya untuk di hilir,” jelas Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Badung ini.

Sementara, Ketua DPRD Badung Putu Parwata berharap penanganan masalah banjir di Kuta perlu dilakukan dengan cepat. Sebab, ini berkaitan dengan image pariwisata. “Pariwisata milik kita bersama, mari kita jaga,” harap Putu Parwata. “Kami mendukung penuh segala upaya yang dilakukan pemerintah, baik Pemkab Badung, Pemerintah Provinsi Bali, maupun pihak BWSBPi. Sebab, dalam penganan banjir, semua pihak harus bekerjasama,” lanjut Sekretaris DPC PDIP Badung ini. *p,asa

Komentar