Imigrasi Bentuk Tim Pora Kecamatan
Kantor Imigrasi Kelas II Singaraja tahun ini berencana akan membentuk Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) di Tingkat Kecamatan.
Perketat Pengawasan WNA
SINGARAJA, NusaBali
Pembentukan tim ini sebagai perpanjangan tangan Tim Pora Kabupaten untuk memperketat pengawasan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke wilayah Buleleng, Karangasem dan Jembrana. Tiga Tim Pora Kecamata yang akan dibentuk dua di antaranya ada di Buleleng dan satu di Karangasem.
Kepala Kantor Imigrasi Singaraja, Ngurah Mas Wijaya Kusuma, mengatakan pembentukan tim pora kecamatan di Buleleng sudah dimantapkan di Kecamatan Banjar dan Buleleng. Sedangkan satu lainnya di Karangasem masih mencari kecamatan yang pas sesuai dengan pemetaan yang dilakukan.
Dipilihnya Kecamatan Banjar dan Kecamatan Buleleng disebut merupakan Kecamatan dengan jumlah kunjungan maupun keberadaan WNA yang menetap sementara maupun hanya berkunjung paling banyak di antara kecamatan yang lainnya di Buleleng. Sehingga memerlukan pengawasan ekstra untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran yang selama ini kerap terjadi.
“Di dua kecamatan ini yang aktivitas WNA-nya paling banyak, misalnya di Banjar, ada objek wisata air panas, banyak vila di Dencarik, Munduk yang menjadi tempat menginap WNA, selain juga pusat pariwisata Buleleng di Lovina yang menjadi sentral,” kata dia.
Dalam pembentukan Tim Pora itu dikatakan Mas Wijaya akan melibatkan stake holder internal dan eksternal. Seperti perbekel, camat, Kapolsek, dan Danramil. Sementara itu untuk memperketat pengawasan orang asing juga akan dilakukan dengan membentuk Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Pelabuhan Padang Bai dan pelabuhan Celukan Bawang yang memiliki aktivitas cukup tinggi sebagai pintu masuk orang asing ke Bali. Terlebih belakangan ini khususnya Pelabuhan Celukan Bawang dipadati dengan aktivitas kunjungan kapal pesiar yang membawa ratusan hingga ribuan wisatawan asing ke Buleleng.
TPI diperuntukkan untuk pengawasan dan pemeriksaan pintu keluar masuk orang asing melalui jalur laut. Dengan memeprketat Pengawasan dan pemeriksaan diharapkan mampu mendeteksi dan mengatasi potensi pelanggaran atau tindakan orang asing yang memiliki tujuan buruk masuk ke Bali lebih dini.*k23
SINGARAJA, NusaBali
Pembentukan tim ini sebagai perpanjangan tangan Tim Pora Kabupaten untuk memperketat pengawasan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke wilayah Buleleng, Karangasem dan Jembrana. Tiga Tim Pora Kecamata yang akan dibentuk dua di antaranya ada di Buleleng dan satu di Karangasem.
Kepala Kantor Imigrasi Singaraja, Ngurah Mas Wijaya Kusuma, mengatakan pembentukan tim pora kecamatan di Buleleng sudah dimantapkan di Kecamatan Banjar dan Buleleng. Sedangkan satu lainnya di Karangasem masih mencari kecamatan yang pas sesuai dengan pemetaan yang dilakukan.
Dipilihnya Kecamatan Banjar dan Kecamatan Buleleng disebut merupakan Kecamatan dengan jumlah kunjungan maupun keberadaan WNA yang menetap sementara maupun hanya berkunjung paling banyak di antara kecamatan yang lainnya di Buleleng. Sehingga memerlukan pengawasan ekstra untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran yang selama ini kerap terjadi.
“Di dua kecamatan ini yang aktivitas WNA-nya paling banyak, misalnya di Banjar, ada objek wisata air panas, banyak vila di Dencarik, Munduk yang menjadi tempat menginap WNA, selain juga pusat pariwisata Buleleng di Lovina yang menjadi sentral,” kata dia.
Dalam pembentukan Tim Pora itu dikatakan Mas Wijaya akan melibatkan stake holder internal dan eksternal. Seperti perbekel, camat, Kapolsek, dan Danramil. Sementara itu untuk memperketat pengawasan orang asing juga akan dilakukan dengan membentuk Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Pelabuhan Padang Bai dan pelabuhan Celukan Bawang yang memiliki aktivitas cukup tinggi sebagai pintu masuk orang asing ke Bali. Terlebih belakangan ini khususnya Pelabuhan Celukan Bawang dipadati dengan aktivitas kunjungan kapal pesiar yang membawa ratusan hingga ribuan wisatawan asing ke Buleleng.
TPI diperuntukkan untuk pengawasan dan pemeriksaan pintu keluar masuk orang asing melalui jalur laut. Dengan memeprketat Pengawasan dan pemeriksaan diharapkan mampu mendeteksi dan mengatasi potensi pelanggaran atau tindakan orang asing yang memiliki tujuan buruk masuk ke Bali lebih dini.*k23
Komentar