nusabali

Eksekusi Pohon Rawan Bencana Terhambat Ukuran

  • www.nusabali.com-eksekusi-pohon-rawan-bencana-terhambat-ukuran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng terus berupaya untuk mengeksekusi pohon yang berpotensi mendatangkan bencana.

SINGARAJA, NusaBali

Rabu (17/1), pohon Kecapi di wilayah Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng yang dahannya sempat menimpa empat bangunan dieksekusi secara bertahap. Namun karena ukuran pohon terlalu besar menjadi penghambat proses pemangkasan.

Awalnya proses pemangkasan pohon setinggi 50 meter dengan diameter 1,5 meter itu menggunakan mobil trailer milik PLN. Namun karena tinggi maksimal jangkuan tangga mobil trailer hanya 14 meter, pemangkasan pohon itu pun akhirnya dilakukan secara manual. Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, I Made Subur mengatakan proses pemangkasan pohon kecapi itu selain karena bencana yang sudah terjadi sebelumnya, juga sudah masuk pemetaan pohon berpotensi mendatangkan bencana oleh BPBD.

Jenis pohon Kecapi disebut Subur memiliki tekstur mudah patah saat diterjang angin kencang dan hujan deras. Sehingga sangat berbahaya bagi rumah yang ada di sekitarnya. “Apalagi ini di pinggir jalan raya utama, sanagt bahaya juga untuk pengendara yang melintas di bawahnya. Sebelum itu terjadi kami akan eksekusi secara bertahap,” katanya.

Dalam proses pemangkasan yang melibatkan 10 petugas BPBD membagi diri. Sebagian naik dengan memotong dahan pohon secara manual. Sisanya stand by dibawah untuk membersihkan sampah pemangkasan agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Lokasi pohon yang berada di pinggir jalan jalur Singaraja-Seririt sedikit alot. Arus lalu lintas yang padat ramai membuat petugas BPBD harus memperhitungkan segala sesuatunya agar tidak menimbulkan risiko.

“Memang kendalanya ini, ramainya arus lalu-lintas. Kita sudah lakukan pengalihan arus, tapi pengendara juga banyak yang masih nekad melintas. Terpaksa kita buka tutup. Setelah kayu-kayunya bersih, kita izinkan melintas” imbuhnya.

Sementara itu Subur pun mengatakan pihaknya segera akan menuntaskan pemangkasan pohon ini. Agar tidak keburu datang puncak musim penghujan yang diperkirakan terjadi di Bulan pebruari mendatang. Pemangkasan pohon yang berpotensi bencana juga akan rutin dilaksanakan memprioritaskan pohon yang sudah tua dan terlalu tinggi.*k23

Komentar