nusabali

Senderan Ambles, Padmasana dan Poskamling Longsor

  • www.nusabali.com-senderan-ambles-padmasana-dan-poskamling-longsor

Hujan deras yang mengguyur wilayah Gianyar pada, Jumat (29/12) malam mengakibatkan volume air sungai meningkat.

GIANYAR, NusaBali

Derasnya aliran sungai pun menyebabkan salah satu senderan pangkung (jurang, red) di Perumahan Sri Santika Graha Lingkungan Kelod Kauh, Kelurahan Abianbase, Gianyar ambles pada, Sabtu (30/12) dini hari. Amblesnya senderan membuat sebuah palinggih Padmasana lengkap dengan panyengker dan bangunan poskamling di sisi selatannya longsor ke jurang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Hanya saja warga perumahan yang beranggotakan 25 KK kehilangan tempat sembahyang.

Kepala Lingkungan Perumahan, Dewa Made Suambara ditemui di lokasi menjelaskan amblesnya senderan terjadi saat hujan deras. "Saya cuma dengar suara gemuruh dari rumah. Itu sekitar jam 12 malam. Tapi karena masih hujan saya tidak ngecek," ujarnya. Barulah pada pukul 05.00 Wita, pihaknya bermaksud mengecek sambil olahraga pagi. Rumahnya berjarak sekitar 50 meter dari Padmasana perumahan. "Saya baru lihat palinggih ini longsor jam 5 pagi, pas lari pagi," jelasnya.

Dijelaskan, Padmasana yang piodalan setiap Purnama Sada ini dibangun pada tahun 2010 lalu oleh pihak pengembang. Setelah jadi, warga perumahan rutin menggelar persembahyangan sehari-hari. "Galungan biasa memenjor," jelasnya. Selain itu, pos kamling berukuran sekitar 3x4 meter yang ikut ambles pun sudah dianggap sebagai balai banjar.

"Ya cukup sering dimanfaatkan sebagai tempat rembug," ungkapnya. Ajaibnya, di sisi selatan pos kamling ada sebuah Palinggih Padmasana yang tak ikut longsor. "Padmasana ini sudah duluan ada fungsinya untuk pengayat ke Pangkung. Warga mohon keselamatan dan perlindungan agar tidak diganggu oleh hal negatif. Karena kepercayaan di Bali, setiap pangkung pasti tenget," jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya sudah melakukan gotong royong bersama warga perumahan. "Tadi pagi kami buatkan plang dilarang masuk. Terutama untuk truk. Mobil dan sepeda motor masih bisa masuk," jelasnya. Sepanjang senderan yang jebol, sekitar 10 meter pihaknya juga memasang batu berjejer. Harapannya, supaya warga tidak mendekat untuk melihat puing-puing reruntuhan. "Tadi pagi kami juga sudah kontak BPBD Gianyar. Katanya akan segera ditindaklanjuti. Karena ini senderan, masih dikoordinasikan dengan Dinas PU," terangnya.

Dewa Suambara pun tak bisa memastikan apakah Padmasana akan dibangun kembali atau tidak. "Kami masih rembug. Kalau pondasinya sudah permanen mungkin bangun ulang," jelasnya. *nvi

Komentar