Pengerjaan Jetty Ramdor Diperpanjang
Tiang pancang sering gagal ditancapkan di dasar laut karena kerap terganggu alun yang menyebabkan kapal tongkang pengangkut pipa terus goyang.
AMLAPURA, NusaBali
Pengerjaan jetty ramdor untuk berlabuh sekoci di Dermaga Pesiar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, diperpanjang. Penyebabnya, rekanan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai kontrak kerja per 15 Desember 2007. Dari 129 tiang pancang yang rencananya ditancapkan di laut, baru tuntas 40 tiang pancang.
Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pelabuhan Padangbai, I Ketut Gede Sudarma, menyebutkan pengerjaan jetty ramdor di Dermaga Pesiar Tanah Ampo baru tuntas 80 persen. “Sisa pengerjaan diperpanjang, ada aturan yang membolehkan itu,” jelas Sudarma di Amlapura, Jumat (29/12). Dikatakan, banyak kendala yang terjadi selama pengerjaan jetty ramdor, salah satunya cuaca di laut tidak menentu. Dermaga Pesiar Tanah Ampo termasuk di wilayah pantai selatan, sering kali terganggu alun yang menyebabkan kapal tongkang pengangkut pipa terus goyang.
Pengerjaan bangunan jetty ramdor Dermaga Pesiar Tanah Ampo dengan anggaran Rp 49,404 miliar. Pengerjaannya dimulai pada 18 Agustus 2017 dan sesuai kontrak kerja tuntas per 15 Desember 2017. Selama ini pemasangan tiang pancang sering gagal. Jika berhasil pasang tiang pancang rata-rata sekali tancap memerlukan waktu dua jam, itu dalam kondisi air laut normal. Satu tiang pancang yang ditancapkan memerlukan dua pipa, masing-masing panjang 12 meter diameter 35 cm. Selama ini telah dua tiang pancang patah, gagal ditancapkan ke dasar laut.
Pembangunan jetty ramdor satu paket dengan break water (pemecah gelombang). Proyek break water dan jetty ramdor tempat menyandarkan sekoci itu dapat kucuran dana APBN tahun 2017. Jetty ramdor dan break water dibangun agar Dermaga Pesiar Tanah Ampo berfungsi maksimal. Proyek Dermaga Pesiar Tanah Ampo sepanjang 154 meter dimulai tahun 2006 dan mangkrak sejak tahun 2010. Dermaga itu dinilai belum cukup panjang untuk nyandar kapal pesiar dengan panjang 300 meter. Setelah terbengkalai selama 7 tahun, tahun 2017 dilanjutkan membangun break water dan jetty ramdor. *k16
Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pelabuhan Padangbai, I Ketut Gede Sudarma, menyebutkan pengerjaan jetty ramdor di Dermaga Pesiar Tanah Ampo baru tuntas 80 persen. “Sisa pengerjaan diperpanjang, ada aturan yang membolehkan itu,” jelas Sudarma di Amlapura, Jumat (29/12). Dikatakan, banyak kendala yang terjadi selama pengerjaan jetty ramdor, salah satunya cuaca di laut tidak menentu. Dermaga Pesiar Tanah Ampo termasuk di wilayah pantai selatan, sering kali terganggu alun yang menyebabkan kapal tongkang pengangkut pipa terus goyang.
Pengerjaan bangunan jetty ramdor Dermaga Pesiar Tanah Ampo dengan anggaran Rp 49,404 miliar. Pengerjaannya dimulai pada 18 Agustus 2017 dan sesuai kontrak kerja tuntas per 15 Desember 2017. Selama ini pemasangan tiang pancang sering gagal. Jika berhasil pasang tiang pancang rata-rata sekali tancap memerlukan waktu dua jam, itu dalam kondisi air laut normal. Satu tiang pancang yang ditancapkan memerlukan dua pipa, masing-masing panjang 12 meter diameter 35 cm. Selama ini telah dua tiang pancang patah, gagal ditancapkan ke dasar laut.
Pembangunan jetty ramdor satu paket dengan break water (pemecah gelombang). Proyek break water dan jetty ramdor tempat menyandarkan sekoci itu dapat kucuran dana APBN tahun 2017. Jetty ramdor dan break water dibangun agar Dermaga Pesiar Tanah Ampo berfungsi maksimal. Proyek Dermaga Pesiar Tanah Ampo sepanjang 154 meter dimulai tahun 2006 dan mangkrak sejak tahun 2010. Dermaga itu dinilai belum cukup panjang untuk nyandar kapal pesiar dengan panjang 300 meter. Setelah terbengkalai selama 7 tahun, tahun 2017 dilanjutkan membangun break water dan jetty ramdor. *k16
Komentar