nusabali

Proposal Perbaikan Dititip ke Komisi V DPR RI

  • www.nusabali.com-proposal-perbaikan-dititip-ke-komisi-v-dpr-ri

Proyek yang diperkirakan Rp 3,5 miliar sudah dilengkapi dengan perubahan desain, dilengkapi revetment  dengan pemecah gelombang.  

Kerusakan Revetment di Air Sanih


SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sudah mengajukan proposal penanganan kerusakan tanggul revetment pantai yang ada di sisi utara kolam permadian Air Sanih, di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan. Proposal itu diajukan lewat Komisi V DPR RI, agar bisa lebih cepat mendapat penanganan.

“Saya bertemu dengan Pak Nusyirwan Soedjono, dari Komisi V DPR RI di Denpasar, jadi proposal lengkap dengan gambarnya kerusakan sudah saya sampaikan pada beliau, mudah-mudahan secepatnya mendapat penanganan,” ungkap Bupati pada NusaBali, Senin (25/12).

Bupati Agus Suradnyana mengatakan, dirinya harus memanfaatkan setiap momen yang ada untuk mempercepat pembangunan di Buleleng. Saat ketemu dengan Komisi yang membidangi masalah laut,  momen tersebut dimanfaatkan untuk menyampaikan kerusakan revetment pantai di wilayah Desa Bukti. “Mudah-mudahan lewat beliau (Nusyirwan,red), pemerintah pusat bisa secepatnya memberi perhatian terhadap kerusakan pantai di Desa Bukti. Karena kondisinya memang mengkhawatirkan objek wisata kolam pemandian yang ada,” terangnya.
 
Disebutkan pula, dalam proposal yang diajukan juga sudah dilengkapi dengan perubahan desain. Dimana revetment yang dibangun nanti harus ada pemecah gelombang.   

Bupati Agus Suradnyana sendiri sempat meninjau kerusakan revetment pantai di sisi utara kolam Air Sanih. Dalam kesempatan itu, Bupati menyebut penanganan kerusakan perlu perubahan desain. Karena dengan kondisi cuaca dan gelombang laut yang cukup besar setiap tahun, penanganan dengan desain pasangan batu yang diurug sudah tidak kuat. Hantam gelombang itu telah menghancurkan revetment yang ada. Desain yang cocok lanjut Bupati adalah tanggul dengan pemecah gelombang. Diperkirakan dana yang diperlukan dengan pembangunan revetment model pemecah gelombang mencapai Rp 3,5 miliar. “Kalau seperti ini tidak ada pemecah gelombang, nanti kita usulkan agar ada perubahan desain, harus ada pemecah gelombang, sehingga tidak sampai menghantap revetment,” terangnya.

Sementara, Kelian Desa Pakraman Air Sanih Jero Made Sukresna khawatir, jika tidak segera diperbaiki, gelombang pasang akan mengancam keberadaan salah satu kolam di Objek Wisata Air Sanih tersebut, yakni wahana kolam anak-anak. Tidak menutup kemungkinan, pihak pengelola akan menutup sementara wahana kolam anak-anak jika kerusakan semakin parah.

“Jika dibiarkan, kolam akan hancur diterjang ombak. Paling cepat jebol Pebruari mendatang. Jadi terpaksa kami tutup sementara. Masyarakat bisa pakai kolam lain untuk sementara. Namun saya harapkan perbaikan bisa dilakukan sebelum Februari,” jelasnya. *k19

Komentar