nusabali

34 Warga Keracunan Usai Hajatan Potong Rambut

  • www.nusabali.com-34-warga-keracunan-usai-hajatan-potong-rambut

Musibah keracunan massal kembali terjadi di wilayah Buleleng. Dua bulan pasca keracunan massal menimpa 40 siswa SDN 5 Panji, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Minggu (17/12) malam terjadi lagi petaka serupa di Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng.

Petaka di Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru-Singaraja


SINGARAJA, NusaBali
Sedikitnya 34 warga Taman Sari dilarikan ke berbagai rumah karena mengalami gejala keracunan usai menghadiri hajatan potong rambut yang dirangkaikan dengan acara Maulid Nabi.

Informasi di lapangan, petaka berawal saat warga menghadiri hajatan potong rambut yang dirangkaikan acara Maulid Nabi di rumah keluarga Sulaiman, 35, di Jalan Pulau Selayar, Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru. Warga termasuk para korban menghadiri acara yang yang berlangsung selama 1 jam, mulai pukul 20.00 Wita hingga 21.00 Wita.

Di lokasi acara, para undangan masing-masing mendapatkan suguhan jajanan dan juga nasi kotak yang dipesan di sebuah catering kawasan Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng. Nasi kotak tersebut terdiri dari nasi putih, dengan lauk ayam goreng dan sayur tumis. Saat pulang dari lokasi acara, para undangan juga membawa jajan lemper dan buah anggur.

Berselang 1,5 jam setelah berada di rumah masing-masing, para korban mulai bertumbangan dengan gejala keracunan, seperti pusing, mual, dan muntah-muntah. “Para korban satu per satu mengalami gejala keracunan mulai pukul 22.30 Wita,” ungkap Kapolsek Kota Singaraja, Kompol AA Wiranata Kusuma, saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Senin (18/12).

Menurut Kompol Wiranata Kusuma, hingga Senin dinihari pukul 00.20 Wita, secara keseluruhan terdapat 34 korban keracunan. Mereka dilarikan keluarganya ke tiga rumah sakit berbeda, yakni RSUD Buleleng, RS Kertha Usada Singaraja, dan RS Paramasidhi Singaraja. Sebagian bersar dari 34 korban keracunan ini harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Namun, hingga Senin sore pukul 17.00 Wita, tinggal 2 korban teracunan yang masih dirawat di RS Parama Sidhi Singaraja. Mereka masing-masing Daniel Ramadhan, 2, dan Siti Ariyani, 39. Balita Daniel Ramadhan dirawat di Ruangan Bhur Loka A3 RS Parama Sidhi, semntara Siti Ariyani dirawat di Ruangan Swahloka A6 RS Parama Sidhi Buleleng. Keduanya tidak dibolehkan pulang dari rumah sakit, ka-rena kondisinya belum stabil dan masih mengalami dehidrasi.

Kompol Wiranata Kusuma mengaku belum dapat memastikan, apakah kercunan massal 34 warga Taman Sari ini diakibatkan oleh nasi kotak di lokasi hajatan potong rambut atau tidak. Masalahnya, di tempat hajatan ada banyak jenis makanan dan jajanan yang diberikan kepada amasing-masing undangan.

Yang jelas, seluruh sampel makanan di tempat hajatan sudah diambil petugas untuk diuji ke Laboratorium. “Kami pihak kepolisian mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Buleleng untuk megetahui hasil uji Laboratorium atas sampel makanan tersebut, sehingga penyebab keracunan dapat dipastikan,” jelas Kompol Wiranata Kusuma.

Menurut Kompol Wiranata, pihaknya juga sudah memeriksa saksi-saksi dalam musibah keracunan massal ini, termasuk pemilik catering di mana nasi kotak dipesan, Nur Fadillah, 60. Dari keterangan pemilik catering, nasi kotak yang disuguhkan di hajatan poting rambut tersebut dibuat pada hari yang sama, Minggu.

“Nasi kotak tersebut dikirimkan ke dua tempat berbeda, yakni Kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Banyuning. Namun, yang bermaslaah hanya dalam acara di Kelurahan Kampung Baru. Sedangkan yang di Kelurahan Banyuning, baik-baik saja, padahal menu nasik kotak dan porsinya sama,” papar Kompol Wiranata.

Ini untuk kedua kalinya dalam kurun 2 bulan terakhir terjadi kasus keracunan massal di Buleleng. Sebelumnya, 40 siswa SDN 5 Panji, Desa Panji, Kecamatan Sukasada juga harus dilarikan ke rumah sakit, 11 Oktober 2017, setelah mengalami gejala keracunan usai makan nasi bungkus di kantin sekolah.

Beberapa menit sebelum bertumbangan, para siswa korban keracunan sempat belanja dan sarapan nasi bungkus yang dijual salah satu guru di kantin sekolah. Nasi bungkus berharga Rp 2.000 itu berlaku dagung ayam sisit, mie goreng, dan tempe. Kemudian, pukul 08.30 Wita, seorang siswa tiba-tiba muntah. Tak lama berselang, gejala serupa di-alami sejumlah siswa, yang sebagian besar murid Kelas I. Para korban pun dilarikan ke Puskesmas Sukasada.

Namun, mereka kemudian dirujuk ke RSUD Buleleng di Singaraja, karena jumlah korban semakin banyak. Hingga sore, tercatat ada 40 siswa SDN 5 Panji korban keracunan yang dilarikan ke RSUD Buleleng. Jumlah korban mencapai seperempat lebih dari total 145 siswa yang ada di SDN 5 Panji. *k23

Komentar