nusabali

Resmi Tersangka, Terancam 5 Tahun Penjara

  • www.nusabali.com-resmi-tersangka-terancam-5-tahun-penjara

Pelaku I Dewa Ketut Sukerta, 46, yang tembak temannya, I Kadek Sudayasa, 36, saat berburu dikawasan setra Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan sudah ditetapkan tersangka.

Pemburu yang Tembak Temannya Hingga Tewas

TABANAN, NusaBali
Sukerta sudah ditahan mulai Senin (11/12) oleh Polsek Kota Tabanan. Atas perbuatanya itu diancam hukuman 5 tahun penjara. Kapolsek Tabanan, Kompol I Gede Made Surya Atmaja menerangkan, sesuai dengan keterangan saksi dan bukti yang dikumpulkan perbuatan tersangka mengarah pada pasal 359 KUHP karena kelalaian sehingga diancam hukuman 5 tahun penjara. "Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan mulai tadi pagi," ungkapnya saat mengadakan press release di Polsek Kota Tabanan.

Sementara terkait dengan hasil otopsi korban, dikatakan belum ada hasil tertulis sehingga belum bisa menyampaikan penyebab kematian korban. Tetapi korban sudah dilakukan otopsi pada Minggu (10/12) dan jenazahnya sudah dibawa pulang kerumau duka di Banjar Batusangian, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan pada Minggu malam sekitar pukul 19.00 Wita. "Jenazah korban sudah dirumah duka, rencanaya hari ini (kemarin-red) dilakukan upacara penguburan," imbuhnya.

Kompol Surya Atmaja menambahkan, selain menahan tersangka turut pula diamankan barang bukti berupa senapan angin merk maroder, 25 butir perluru merk hercules dan dua buah magasen senapan angin. "Keterangan dari pelaku memang tidak melihat bahwa itu adalah temanya, tetapi dikira pancaran mata musang sehingga langsung melepaskan tembakan," bebernya.

Sementara itu disela-sela press release tersebut, pelaku Dewa Sukerta mengaku memang tidak melihat bahwa itu rekannya. Karena saat itu ia melihat ada pancaran sinar terang satu titik dikira itu merupakan mata musang. Sebab awalnya itu dirinya sudah sempat menembak satu ekor musang tetapi kabur sehingga dikejar.

Dari balik mengejar itulah terlihat ada sinar seperti mata musang sehingga ia melepaskan tembakan. "Saya lepaskan tembakan terus berbunyi mengaduh, dan terlihat ada sinar senter yang oleng. Dari sana saya dan teman-teman curiga dan langsung berlari menghampiri," ujar pelaku asal Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan ini.

Lanjut Dewa Sukerta, saat menghampiri itu, betapa terkejutnya Dewa Sukerta melihat temanya Kadek Sudayasa terkapar. Kondisinya ketika itu terus mengaduh dan masih sadar serta darah yang keluar tidak banyak dari lehernya. "Dengan kondisi masih sadar kemudian saya bawa dia (korban) ke RS Dharma Kerti, tetapi tidak terselamatkan," tuturnya.

Disinggung perasaan aneh saat berburu melihat kawasan Setra dikawasan Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini angker, ia dan teman-temanya mengaku sudah menghaturkan permen dan rokok disekitar areal. Hanya saja kata dia, pada malam itu teman-teman dan dirinya sempat terkeceoh oleh binatang yang diburu. "Dilihat landak, tapi musang, dan dilihat musang tapi landak begitu kami lihat dilokasi kalau biasanya tidak seperti itu," kenangnya.

Ia mengaku, Kadek Sudayasa dan dirinya merupakan satu grup dalam melakukan perburuan. Bahkan grupnya ini pun bernama 'Setengah Enam'. Sudah sering bersama-sama berburu ke Tabanan atapun luar Tabanan hingga tengah malam. Sementara untuk hasil tangkapan sering dipesta bersama kadang dirumah korban ataupun dirumah pelaku. "Kami satu grup seka demen hampir setiap hari berburu tidak hanya malam minggu," tutur ayah dua anak ini.

Karena isiden ini, setelah berakhir masa hukumanya, ia memutuskan akan pensiun menjalankan hobi berburu. Yang mana hobinya ini sudah dijalankan sejak SMP. "Saya menyesal sekali, mungkin nanti berhenti melaksanakan berburu," terang Dewa Sukerta buruh swasta di bagian administrasi salah satu usaha las yang dimiliki oleh Pak Carma tiada lain suami dari Wakil Ketua DPRD Tabanan, Ni Nyoman Sri Labantari ini.

Seperti berita sebelumnya, jika pelaku Dewa Ketut Sukerta salah sasaran menembak dikawasan setra Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan pada malam Sabtu (9/12) sekitar pukul 23.00 Wita. Dimana yang tertembak adalah temanya sendiri I Kadek Sudayasa yang dikira musang saat bersama-sama melakukan perburuan.

Saat itu Kadek Sudayasa tertembak dibagian leher selebar 0,5 centimer hingga tewas. Guna untuk proses penyelidikan Kadek Sudayasa dibawa ke RS Sanglah untuk dilakukan otopsi. Hanya saja hasil otopsi belum diketahui masih menunggu laporan tertulis. Korban Kadek Sudayasa pun pada Soma Kliwon Wuku Klurut, Senin (11/12) sudah diupacarai dengan cara dikubur. *d

Komentar