nusabali

Seniman Lukis Made Kedol Diaben

  • www.nusabali.com-seniman-lukis-made-kedol-diaben

Seniman lukis teknik spaghetti, Made ‘Kedol’ Subrata diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya melalui prosesi Ngaben, pada Sukra Paing Pahang, Jumat (8/12), di Setra Beng, sekitar pukul 12.30 Wita.

GIANYAR, NusaBali

Keluarga besar Made Kedol, tampak kompak mengenakan kaos putih berisikan wajah almarhum. Ditemui di sela-sela prosesi, anak ketiga Made Kedol, I Nyoman Yoga Tri Semarawima mengatakan sudah ikhlas melepas ayahnya. “Kami sudah ikhlaskan kepergian bapak. Mungkin ini yang terbaik, karena sejak lama bapak sudah berjuang bertahan hidup,” ujarnya.

Terhadap lukisan Made Kedol, baik yang sudah jadi maupun setengah jadi, oleh pihak keluarga akan disimpan dan dikenang. Yoga Tri sendiri, secara berkala telah diajarkan teknik melukis ala ayahnya. Namun pihaknya yakin, ciri khas Made Kedol tak kan tergantikan. ‘Saya sendiri sudah diajarkan metoda lukis Made Kedol Style. Orang-orang menyebut Sphagetti. Walaupun saya diajarkan, karya saya tentu berbeda. Karena karya Made Kedol Style tidak tergantikan, karena punya ciri sendiri,” ujarnya.

Dosen di STIKI itu juga sadar jika ciri lukis seseorang tidak bisa ditiru. “Nanti saya dengan ciri saya. Biar orang tahu jika ciri Made Kedol Style ini satu-satunya di dunia,” jelasnya. Terkait keinginan Kedol, ada satu hal yang belum tercapai, yakni menyerahkan karya lukisan Presiden Jokowi. “Sementara kami koleksi dulu, permintaan memang supaya bisa diserahkan ke presiden,” jelasnya.

Mengenai prosesi, pengabenan Kedol, dimulai prosesi Nyiramin dan Ngaskara pada Kamis (7/12). Dilanjutkan dengan Ngaben, Jumat kemarin. “Terakhir prosesi Ngeroras,” jelasnya.

Mewakili almarhum Kedol dan pihak keluarga, Yoga mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang mendukung prosesi Ngaben. “Sudah tak bisa katakan apa lagi, terima kasih kepada semua pihak. Keluarga, masyarakat, jajaran TNI, Zipur Kodim,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang seniman lukis teknik spaghetti, Made Kedol berpulang pada Minggu (3/12) pukul 23.30 Wita di RS Prima Medika, Denpasar. Seniman yang konsisten melukis suasana panen padi ini meninggal dunia di usia 67 tahun karena menderita sakit diabetes. Made Kedol termasuk sosok yang pantang menyerah. Terutama ketika harus berjuang hidup bersama penyakit diabetes yang divoniskan kepadanya sejak 17 tahun lalu. Kepergian Made Kedol meninggalkan seorang istri , 3 anak serta 7 cucu. *nvi

Komentar