nusabali

Tabanan Belum Miliki Depo Arsip

  • www.nusabali.com-tabanan-belum-miliki-depo-arsip

Kabupaten Tabanan belum mempunyai depo/gudang arsip hingga tahun 2017.

TABANAN, NusaBali
Padahal detail engineering design (DED) sudah rampung, namun karena defisif anggaran urung dibangun tahun ini. Maka dari itu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berharap depo segera dibangun karena sangat penting dalam penyimpanan arsip masing-masing instansi.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tabanan I Wayan Kotio, mengakui memang belum mempunyai depo arsip padahal DED sudah rampung. “Lahan sudah ada sebenarnya tinggal dibangun. Namun karena keterbatasan angggaran, jadi pembangunan diarahkan ke skala prioritas,” ungkapnya, Rabu (6/12).

Dikatakannya, pembangunan depo arsip ini sangat penting sebab untuk tempat penyimpanan arsip inaktif dari masing-masing OPD. Selama ini penyimpanan arsip diletakkan di rumah dinas Pemkab Tabanan dan di masing-masing OPD. Hanya sebagian arsip yang penting diletakkan di Gedung Perpustakaan karena keterbatasan tempat. “Maka dari itu jika depo ini terealisaai, kami punya impian sistem IT untuk mempermudah penyimpanan arsip,” tutur Kotio.

Di samping itu, setiap OPD belum paham kapan arsip itu bisa dihapus sehingga arsip yang sudah lama masih tersimpan dan menumpuk. Hal ini karena dari pihaknya belum menjalankan sistem pengelolaan arsip kepada masing-masing perangkat OPD. Mengingat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan baru dibentuk tahun 2017 yang sebelumnya hanya kantor.

“Kami juga mendapatkan penilaian buruk saat proses audit kelembagaan arsip dari provinsi. Padahal rancangan pengelolaan perpustakaan tahun 2017 sudah dirancang tetapi penilaian program dilakukan dari tahun 2016,” beber Kotio.

Maka dari itu di tahun 2018 program kearsipan akan berjalan meskipun mendapatkan anggaran minim. Mulai dari pembinaan kearsipan untuk perangkat daerah, meskipun sifatnya bertahap. Sehingga ketika ada pengelolaan kearsipan masing-masing OPD berani menghapus arsip karena arsip punya jangka kadaluwarsa yang berbeda-beda.

Menurut Kotio, proses audit pada Mei lalu ada tiga kategori yang mendapatkan nilai nol, yakni penyusutan arsip, pengelolaan arsip, dan pengelolaan arsip inaktif. “Tahun depan kami akan pecahkan nilai nol ini dan program kearsipan saya pastikan berjalan meskipun tidak mendapatkan nilai sempurna. Apa yang kurang sudah dievaluasi termasuk kekurangan SDM sudah dikoordinasikan ke BKD,” tandas Kotio. *d

Komentar