nusabali

PU Ancam Putuskan Kontrak

  • www.nusabali.com-pu-ancam-putuskan-kontrak

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bangli layangkan surat ke CV Catur Harapan Utama selaku pelaksana proyek rehabilitasi saluran drainase di kota Bangli.

Pengerjaan Drainase Kota Bangli


BANGLI, NusaBali
Jika tidak ada perkembangan, Dinas PU Bangli ancam putuskan kontrak CV Catur Harapan Utama. Jika terjadi pemutusan kontrak, CV Catur Harapan Utama akan menerima bayaran sesuai progress pekerjaan di lapangan.

Sekretaris Dinas PU Bangli, I Made Soma mengatakan, dalam beberapa hari ke depan akan melakukan evaluasi. Jika pekerjaan proyek tidak ada peningakatan, putus kontrak diberlakukan. CV Catur Harapan Utama akan menerima bayaran sesuai progress di lapangan dan menerima uang muka. “Bila uang muka yang dibayarkan melebihi sedangkan rekanan kekurangan volume, mereka harus mengembalikan uang yang diterima,” jelas Soma di Bangli, Selasa (5/12).

Soma menilai rekanan tidak greget mengerjakan proyek senilai Rp 7,6 miliar itu. Indikasinya, plat beton yang dibeli dari Surabaya tidak lancar. Disamping itu, rekanan hanya mengambil pekerjaan dari satu arah saja. “Dari kebutuhan plat beton mencapai seratus, yang datang hanya 8 buah,” ungkapnya. Soma menambahkan, progress yang semestinya mencapai 80 persen, baru tercapai 19 persen. Sesuai kontrak, jatuh tempo tanggal 25 Desember 2017.

Soma mengaku pesimis rekanan mampu menuntaskan proyek rehabilitasi saluran drainase yang diharapkan mampu mengatasi banjir di Kota Bangli. “Pengawas sudah mengingatkan, baik penambahan tenaga maupun alat berat agar pekerjaan lebih cepat, namun tidak ada respon,” ujarnya. Mengingat rekanan terus membandel, maka senjata terakhir berupa putus kontrak. Sayang, CV Catur Harapan Utama belum bisa dikonfirmasi.

Sebelumnya, Bupati Bangli I Made Gianyar didampingi Wabup Sang Nyoman Sedana Arta sidak kegiatan rehabilitasi saluran drainase di kota Bangli, Senin (4/12). Hasilnya, Bupati Made Gianyar mengaku kecewa karena progress proyek rehabilitasi drainase kota Bangli sangat rendah. Semestinya telah tergarap 85 persen, kenyataannya baru berjalan 19 persen. *e

Komentar