nusabali

Koster Minta Birokrasi Penyaluran Logistik Dipangkas

  • www.nusabali.com-koster-minta-birokrasi-penyaluran-logistik-dipangkas

Pemprov Bali Usahakan Bantuan dari Kalangan Pariwisata

DENPASAR, NusaBali
Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali, I Wayan Koster, yang juga Ketua DPD PDIP Bali, terjun ke sejumlah posko pengungsian korban bencana erupsi Gunung Agung di wilayah Kecamatan Manggis, Karangasem, Selasa (28/11). Koster mendesak birokrasi penyaluran logistik dari pemerintah kepada warga pengungsi terdampak letusan Gunung Agung agar dipermudah. Saat mengunjungi sejumlah posko pengungsian pihaknya menemukan fakta, pengungsi kesulitan mendapatkan bantuan logistik dari posko induk, lantaran harus melalui jalur birokrasi yang cukup panjang.

Koster yang akrab disapa KBS (Koster Bali Satu) turun didampingi Ketua DPRD Bali  Nyoman Adi Wiryatama serta Ketua Tim Gotong Royong Peduli Warga Terdampak Letusan Gunung Agung dengan Pola Semesta Berencana, I Gusti Putu Budiarta bersama jajaran Fraksi PDIP DPRD Karangasem. Ada 4 lokasi pengungsian di tiga desa yang ditinjau, yaitu Desa Pesedahan, Desa Ngis dan Desa Selumbung yang ketiganya di Kecamatan Manggis, Karangasem.

Kehadiran KBS mendapat sambutan antusias dari warga pengungsi, perbekel dan aparat desa setempat. Perbekel Pesedahan, Wayan Astawa mengungkapkan, jumlah pengungsi di desanya mencapai 317 jiwa, yang ditempatkan di dua lokasi, yaitu Balai Banjar Kanginan dan Balai Banjar Kauhan.

Dari pengakuan Budiarta diketahui, sampai saat ini belum ada logistik bantuan pemerintah yang diterima. Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi bantuan datang dari warga sekitar dan donatur. “Kita sudah meminta bantuan logistik ke posko induk tapi sampai saat ini belum pernah datang. Persyaratan mendapatkan bantuan logistik cukup menyulitkan, salah satunya harus mendapat persetujuan camat,” ungkapnya. Hal senada juga disampaikan Perbekel Ngis, Made Parwata.

Pihaknya juga belum mendapat bantuan logistik dari pemerintah untuk 148 pengungsi di desanya. Sementara itu di Desa Selumbung ada 150 pengungsi. Atas kondisi ini Koster mengatakan harus ada kemudahan dalam proses penyaluran logistik. Koster mengungkapkan, tujuan kunjungan untuk mendata kebutuhan mendasar dan mendesak yang memang sangat dibutuhkan oleh pengungsi, yang tidak bisa dipenuhi atau disediakan oleh pemerintah.

“Kita data kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh pengungsi, yang belum bisa dipenuhi oleh pemerintah,”ujar Koster. Dari hasil pendataan, diketahui kebutuhan yang diperlukan oleh pengungsi di antaranya, matras untuk alas tidur, air siap minum, terpal, kebutuhan bayi, fasilitas kesehatan, sayuran untuk lauk pauk, serta bahan bakar seperti gas dan penanganan pendidikan untuk anak-anak pengungsi. Setelah mengetahui kebutuhan mendasar pengungsi, Tim Gotong Royong PDIP akan segera menyalurkan bantuan ke sejumlah lokasi pengungsian.

Koster bersama rombongan juga sempat mengunjungi Posko Induk Tanah Ampo dan berkoordinasi dengan Dansatgas yang juga Komandan Kodim 1623 Karangasem, Letkol Inf Benny Rahardian. Koster berharap agar birokrasi penyaluran bantuan ke pengungsi bisa dipermudah, karena dari pemantauan di posko-posko pengungsian banyak yang mengeluhkan lambannya penyaluran logistik dari posko induk.

Sementara Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali yang juga jubir terkait Gunung Agung, Dewa Gede Mahendra Putra secara terpisah dikonfirmasi, Rabu (29/11) kemarin mengatakan kalau logistik beras dan makanan untuk pengungsi tidak ada masalah. Karena masyarakat tinggal berkoordinasi dengan petugas di lapangan. Namun kalau soal logistik, seperti selimut, matras dan kasur pemerintah masih mengusahakan. "Untuk matras dan selimut kita sudah kontak kalangan pariwisata supaya selimut, sprei dan matras yang sudah tidak digunakan atau istilahnya apkiran supaya disumbangkan. Kita juga sudah usahakan juga dari pusat," kata mantan Kabid Bantuan Sosial Dinas Sosial Pemprov Bali ini. *nat

Komentar