nusabali

Sambal Kulit Buah Naga dan Nasi Goreng Sukun

  • www.nusabali.com-sambal-kulit-buah-naga-dan-nasi-goreng-sukun

Nasi goreng sukun dan sambal dari kulit buah naga mewarnai lomba cipta menu merayakan HUT ke–524 kota Tabanan, di Lapangan Tenis Alit Saputra, Banjar Dangin Carik, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, Selasa (28/11).

Sambut HUT Ke–524 Kota Tabanan


TABANAN, NusaBali
Berbagai menu unik tersebut hasil kreasi tim penggerak PKK kecamatan se-Kabupaten Tabanan. Lomba cipta menu yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan Tabanan ini menonjolkan ketahanan pangan lokal di setiap kecamatan. Karena salah satu kriteria penilaian yakni kemasan pangan lokal harus bisa diubah menjadi menu berkelas.

Salah satu peserta, PKK Kecamatan Selemadeg Timur membuat nasi goreng sukun. Buah sukun sebagai pengganti nasi, kemudian dibumbui dengan bumbu nasi goreng. “Cara membuatnya mudah, sukun dicacah dan digoreng serta diisi bumbu,” ujar Ni Putu Listaningsih, anggota tim penggerak PKK Selemadeg Timur.

Dikatakannya, menu ini cukup digemari. Berawal iseng hanya ingin menciptakan menu baru, tetapi pada akhirnya digemari. Terbukti banyak orang yang mencicipi karena penasaran. “Sengaja kami gunakan buah sukun, karena memang ada potensi di daerah kami,” imbuh Listaningsih.

Menu hasil kreasi penggerak PKK Kecamatan Pupuan tak kalah unik, yakni sambal berbahan kulit buah naga. Cara menumisnya sama dengan membuat sambal tomat. Rasanya pun gurih dan nikmat. Apalagi ditambahkan cabai merah menambah sensasi segar. “Kami pakai kulit buah naga karena memiliki khasiat kesehatan, dari pada dibuang begitu saja. Memang awalnya hanya iseng,” kata tim penggerak PKK Kecamatan Pupuan Ni Nyoman Srinasih.

Srinasih menjelaskan cara membuat sambal kulit buah naga. Cukup membersihkan kulit buah naga setelah itu ditumis sekitar 20 menit. “Sambal ini juga disukai anak-anak karena ada rasa manis,” bebernya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tabanan Ni Ketut Warsiki, mengatakan lomba cipta menu memang setiap tahun diadakan untuk merayakan HUT Kota Tabanan. Tujuan yang paling penting agar tidak kekurangan pangan mengingat alih fungsi lahan saat ini tengah marak di Tabanan. “Sehingga kami buat cipta menu tentang pangan lokal agar warga menanam bahan pangan dengan memanfaatkan lahan yang ada,” ujarnya.

Dikatakannya, para juara mendapatkan uang pembinaan. Juara 1 akan mewakili Tabanan ke ajang serupa di tingkat provinsi. Untuk juara I akan mendapatkan uang sebesar Rp 4 juta, juara II sebesar Rp 2,2 juta, dan juara III sebesar Rp 1,5 juta, juara favorit sebesar Rp 1 juta. *d

Komentar