Gunung Agung Meletus, 1.000 Wisman Batal ke Jatiluwih
Gunung Agung meletus berimbas pada sektor pariwisata di Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Salah satunya, sudah ada 1.000 wisatawan manca negara sejak awal November, membatalkan kunjungan di Daya Tarik Wisatawan (DTW) Jatiluwih yang menjual pesona sawah terasing.
Hal ini diungkapkan, Manajer DTW Jatiluwih I Nengah Sutirta Yasa. Menurutnya selama Oktober dan November 2017, awal Gunung Agung menunjukkan peningkatan aktivitas, sebanyak 1.000 wisatawan manca negara (wisman) yang membatalkan kunjungan ke Jatiluwih.
“Erupsi sudah mulai dari kemarin, saya tidak tahu berapa kunjungan yang akan dibatalkan. Yang jelas pekan depan pasti banyak ada pembatalan, apalagi bandara sudah mulai tutup,” kata Sutirta Yasa, Senin (27/11).
Dikatakan, wisatawan yang banyak cancel yakni dari Eropa dan Jepang, terutama wisatawan rombongan (group). Karena mereka memang sensitif dengan isu-isu bencana alam. “Eropa memang sangat sensitif terkait dengan isu bencana alam, otomatis mereka akan batalkan kunjungan,” imbuhnya.
Dengan adanya bencana ini pihaknya sangat khawatir terjadi penurunan wisatawan. Namun ketika ada kunjungan wisatawan baik manca negara maupun domestik selalu diinformasikan jarak Tabanan dengan Karangasem. “Kami selalu yakinkan mereka bahwa jarak kita jauh dengan Gunung Agung, baik melalui media sosial atapun secara personal, sehingga masih aman untuk dikunjungi,” kata Sutirta Yasa.
Diakuinya, rata-rata kunjungan per hari mencapai 400 orang baik domestik maupun manca negara. Bahkan kunjungan domestik meningkat setiap bulan. Wisman didominasi dari Jepang, Eropa, China, dan Prancis.
Dia menambahkan, atas bencana alam ini kunjungan saat libur Natal dan Tahun Baru tidak bisa diprediksi. “Tak bisa kami prediksi kalau sudah ada bencana alam begini. Namun tingkat kunjungan di setiap bulan selama 2017 di kategori normal. Namun tidak sesuai asumsi. Asumsi saya 30 persen per bulan, tetapi sekarang baru bisa di 15 persen,” tandasnya. *d
Salah satunya, sudah ada 1.000 wisatawan manca negara sejak awal November, membatalkan kunjungan di Daya Tarik Wisatawan (DTW) Jatiluwih yang menjual pesona sawah terasing.
Hal ini diungkapkan, Manajer DTW Jatiluwih I Nengah Sutirta Yasa. Menurutnya selama Oktober dan November 2017, awal Gunung Agung menunjukkan peningkatan aktivitas, sebanyak 1.000 wisatawan manca negara (wisman) yang membatalkan kunjungan ke Jatiluwih.
“Erupsi sudah mulai dari kemarin, saya tidak tahu berapa kunjungan yang akan dibatalkan. Yang jelas pekan depan pasti banyak ada pembatalan, apalagi bandara sudah mulai tutup,” kata Sutirta Yasa, Senin (27/11).
Dikatakan, wisatawan yang banyak cancel yakni dari Eropa dan Jepang, terutama wisatawan rombongan (group). Karena mereka memang sensitif dengan isu-isu bencana alam. “Eropa memang sangat sensitif terkait dengan isu bencana alam, otomatis mereka akan batalkan kunjungan,” imbuhnya.
Dengan adanya bencana ini pihaknya sangat khawatir terjadi penurunan wisatawan. Namun ketika ada kunjungan wisatawan baik manca negara maupun domestik selalu diinformasikan jarak Tabanan dengan Karangasem. “Kami selalu yakinkan mereka bahwa jarak kita jauh dengan Gunung Agung, baik melalui media sosial atapun secara personal, sehingga masih aman untuk dikunjungi,” kata Sutirta Yasa.
Diakuinya, rata-rata kunjungan per hari mencapai 400 orang baik domestik maupun manca negara. Bahkan kunjungan domestik meningkat setiap bulan. Wisman didominasi dari Jepang, Eropa, China, dan Prancis.
Dia menambahkan, atas bencana alam ini kunjungan saat libur Natal dan Tahun Baru tidak bisa diprediksi. “Tak bisa kami prediksi kalau sudah ada bencana alam begini. Namun tingkat kunjungan di setiap bulan selama 2017 di kategori normal. Namun tidak sesuai asumsi. Asumsi saya 30 persen per bulan, tetapi sekarang baru bisa di 15 persen,” tandasnya. *d
Komentar