nusabali

Dermaga Pesiar Terancam Molor

  • www.nusabali.com-dermaga-pesiar-terancam-molor

Selama memasang tiang pancang, tercatat dua tiang pancang patah, gagal ditancapkan ke dasar laut.

AMLAPURA, NusaBali
Pekerja kesulitan tancapkan tiang pancang bangunan jetty ramdor di Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo, Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem. Penyebabnya tongkang memuat pipa besi terus goyang akibat alun berkepanjangan. Dari 129 tiang pancang, baru 7 yang sukses ditancapkan. Dermaga pesiar Tanag Ampo ditarget tuntas pada 15 Desember 2017. Proyek senilai Rp 49,404 miliar ini pun terancam molor.

Pengerjaan tiang pancang dimulai pada tanggal 18 Agustus 2017, sampai saat ini sebanyak 122 tiang pancang belum berhasil ditancapkan. Jika berhasil pasang tiang pancang rata-rata sekali tancap memerlukan waktu dua jam, itu dalam kondisi air laut normal. Sering ada alun ditandai gelombang panjang akibat hembusan angin berhembus kencang menyebabkan tongkang yang memuat 129 pipa besi berdiameter 35 cm terus goyang. Dampaknya, mengganggu konsentrasi pemasangan tiang pancang.

Satu tiang panjang yang ditancapkan memerlukan dua pipa masing-masing panjang 12 meter, total per tiang pancang yang ditancapkan di laut sedalam 24 meter. Selama memasang tiang pancang, tercatat dua tiang pancang patah, gagal ditancapkan ke dasar laut. Guna kelancaran aktivitas pemasangan tiang pancang, pekerja melarang ada aktivitas warga di dermaga itu, baik berwisata maupun memancing. Pembangunan itu merupakan satu paket dengan break water (pemecah gelombang) dan jetty ramdor (dermaga untuk menyandarkan sekoci).

Proyek break water dan jetty ramdor itu dari Kementerian Perhubungan Direktorat Perhubungan Laut Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai. Pembangunannya berupa fasilitas Pelabuhan Laut Tanah Ampo Dermaga Pesiar Tanah Ampo, dananya bersumber dari APBN tahun 2017. Pengawas proyek, Nanang mengakui, kesulitan yang dialami selama ini diakibatkan adanya gangguan alun. Sementara Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai I Ketut Gede Sudarma mengakui mengalami kesulitan menuntaskan pengerjaan proyek itu. Terutama dihadang alun dan teknis lainnya. “Sulit rasanya bisa tuntas proyek itu, kami telah laporkan ke pusat,” kata I Ketut Gede Sudarma.

Jika gagal menyelesaikan pembangunan itu, langkah selanjutnya menyangkut sisa anggaran yang tak terpakai? “Nanti kami laporkan untuk dibicarakan lebih lanjut di pusat,” tambahnya. Proyek Dermaga Pesiar Tanah Ampo diawali tahun 2006 dan mangkrak sejak tahun 2010. Rencana perpanjangan dermaga gagal terlaksana karena tak tersedianya anggaran. Setelah terbengkalai sejak 7 tahun, kali ini berupaya dimanfaatkan dengan membangun break water dan jetty ramdor. *k16

Komentar