nusabali

KESEHATAN : Makan Nasi Demi Penuhi Kadar Karbohidrat

  • www.nusabali.com-kesehatan-makan-nasi-demi-penuhi-kadar-karbohidrat

Nasi salah satu sumber karbohidrat penting bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas.

Tapi banyak orang yang menganggap nasi sebagai musuh, terutama orang yang sedang menurunkan berat badan.  Karena takut gemuk, mereka membatasi nasi atau tidak makan nasi sama sekali. Sebenarnya bolehkah seperti itu? Apakah tubuh akan jadi lebih sehat? Karbohidrat yang terkandung dalam nasi diperlukan tubuh untuk membantu pembakaran kalori menjadi energi. Ini membuat tubuh jadi lebih kuat ketika beraktivitas.

Jika sengaja tidak makan nasi, atau karbohidrat lain, tubuh tidak akan mendapat energi untuk beraktivitas secara optimal. Itulah mengapa nasi bisa menjadi salah satu sumber energi. Memang tidak diharuskan makan nasi setiap waktu makan. Yang penting, kadar karbohidrat tubuh terjaga dengan mengonsumsi makanan lain mengandung karbohidrat.

Nasi dapat diganti dengan jenis karbohidrat lain, misalnya kentang, roti, bihun, ubi, dan berbagai makanan pokok lain. Tetap jaga kadar nutrisi dalam tubuh dengan tetap mengonsumsi makanan bergizi. Jangan sampai tubuh kurang mendapatkan karbohidrat dalam asupan gizi setiap hari. Tidak makan nasi atau sumber karbohidrat lain bisa membuat tubuh tak bersemangat menjalani aktivitas, lelah, dan tidak enak badan seharian.

Kebiasaan ini juga justru akan merusak program diet. Jadi, harus mengonsumsi berapa banyak karbohidrat sehat setiap hari? Pada umumnya, orang dewasa yang sehat dianjurkan menerima asupan karbohidrat 300-400 gram per hari. Saat menjalani diet, asupan karbohidrat dapat dikurangi setengahnya atau menjadi 150-200 gram.

Pengurangan karbohidrat harus disesuaikan dengan pola aktivitas dan dilakukan secara perlahan dalam hitungan mingguan atau bulanan. Hindari menurunkan asupan karbohidrat terlalu banyak jika aktif bergerak dengan intensitas cukup tinggi. Terlalu sedikit karbohidrat akan menurunkan metabolisme dan dapat menghilangkan massa otot.

Penurunan asupan karbohidrat juga harus diimbangi dengan asupan protein dan serat cukup.  Ketika kekurangan karbohidrat, tubuh akan lemas dan mengambil protein dan lemak untuk dijadikan energi. Proses pecahnya lemak untuk dijadikan energi dapat menyebabkan terjadinya penumpukan unsur keton di dalam darah. Jika dibiarkan terus berlangsung, kondisi ini bisa berlanjut jadi ketosis. Kondisi dapat menyebabkan gejala pusing, lemas, mual, dan dehidrasi.

Kekurangan karbohidrat berisiko membuat kekurangan nutrisi lain yang penting untuk fungsi tubuh. Beberapa efek samping lain jika tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat, yaitu kelelahan,  sakit kepala, bau mulut,  meningkatkan gangguan pencernaan: sembelit dan diare,  tubuh kekurangan serat, vitamin, dan mineral, meningkatkan risiko penyakit kronis. *

Komentar