Puluhan Pemilik Kapal Kembalikan SIPI

DENPASAR, NusaBali
Setidaknya sudah 46 SIPI yang dikembalikan dari 88 pemegang SIPI. Belum jelas alasan mengapa pemilik kapal ikan mengembalikan SIPI. Ditengarai, pengembalian SIPI tersebut salah satunya karena kelangkaan ikan di perairan Bali dan sekitarnya.

Kabid Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A3 (Sektor PU,  Kelautan dan Peternakan) Ida Bagus Gde Arnawa mengatakan sebagian besar pemilik kapal mengaku mengembalikan SIPI karena pindah lokasi atau wilayah tangkapan. “Katanya ke perairan bagian timur (luar perairan Bali),” jelasnya. IB Arnawa, Kamis (23/11).

Namun dia tidak berani memastikan, apakah pindah wilayah tangkapan tersebut karena kelangkaan ikan atau karena faktor lain. “Yang jelas katanya karena pindah wilayah tangkapan,” ujarnya.

SIPI sendiri diperuntukkan bagi kapal dengan bobot maksimal 30 GT. Kewenangan penerbitan SIPI di Provinsi. Dalam hal ini di Dinas PMPT. Sedangkan  untuk kapal penangkap ikan di atas 30 GT,  SIPI-nya diterbitkan Pusat.

Untuk bisa mengantongi SIPI, kapal harus lolos sejumlah persyaratan. Di antaranya  pemilik kapal harus mengantongi SIUP (Surat  Izin Usaha Perikanan), NPWP,   Surat Ukur Kapal dan dokumen kapal dan lainnya. “Satu SIPI berlaku hanya untuk satu kapal,” tambah Kasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A3, Trisni Sukawati.

Pemegang SIPI dikenakan retribusi Rp 75 ribu per GT, untuk kapal dengan alat tangkap long line.  Dan hanya Rp 1 juta untuk kapal dengan alat tangkap hand line. “Pengurusannya mengacu pada Simkad (Sistem Informasi Kapal Daerah),” jelas Trisni Sukawati.

Kata dia, jika semua persyaratan lengkap otomatis sistem akan jalan. “Sudah otomatis. Tidak lagi manual,” tambahnya.  Karena itulah mengurus SIPI, tidak berbelit- belit jika kelengkapan dokumen sudah lengkap. *k17