nusabali

Gianyar Selektif Terima Pengungsi Baru

  • www.nusabali.com-gianyar-selektif-terima-pengungsi-baru

Logikanya, kenapa harus jauh-jauh kesini, sementara posko di Karangasem masih bisa menampung.

GIANYAR, NusaBali

Pemkab Gianyar yang mengelola Posko Sutasoma, Kecamatan Sukawati, Gianyar, kini selektif menerima pengungsi baru. Terlebih pasca turunnya status Gunung Agung pada level Siaga. Para pengungsi yang hendak masuk ke posko ini akan diimbau dan diarahkan menuju Posko terdekat di wilayah Karangasem.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar AA Oka Digjaya, di Posko Sutasoma, Rabu (22/11), menegaskan Posko Sutasoma bukan menolak pengungsi, tetapi lebih selektif. Terutama jika posko-posko pengungsian di kawasan Karangasem masih memadai untuk menampung pengungsi.

"Saya sudah komuniksi dengan Kalak (Kepala pelaksana, red) BPBD Karangasem. Katanya disana masih memungkingkan untuk penempatan. Jadi pengungsi baru yang masuk ke Sutasoma akan kami arahkan ke posko terdekat di Karangasem," jelasnya.

Selektif dalam menerima pengungsi, kata mantan Bendesa Guwang, Sukawati ini, bukan berarti pihaknya menolak pengungsi baru. "Artinya bukan kami menolak. Tapi lebih kepada efektivitas dan efisiensi. Apalagi kalau Karangasem masih memadai untuk menampung. Logikanya, kenapa harus jauh-jauh kesini, sementara posko di Karangasem masih bisa menampung," terangnya.

Bahkan dalam waktu dekat, sisa pengungsi di Posko Sutasoma 102 orang akan diangkut ke posko di wilayah Karangasem. "Tunggu perkembangan. Karena disini sedikit. Akan ditarik oleh Karangasem," ungkapnya. Posko Sutasoma merupakan bangunan los Pasar Seni Sukawati sementara, akan dikembalikan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar. "Kalau disini sudah habis, kita serahkan bangunan ini kembali ke Disperindag," jelasnya.

Sementara itu, logistik yang sudah terkumpul, juga akan disalurkan kembali ke posko pengungsian yang memerlukan. "Logistik disini masih banyak, jika ini sudah kosong maka bantuan ini akan juga di drop ke posko Karangasem," jelasnya.

Namun demikian, pihaknya memastikan bahwa selama masih tinggal di Posko Sutasoma, para pengungsi ini akan dijaga dan dilayani dengan baik. "Termasuk disini mereka kami bina. Bagaimana hadapi bencana, hingga bagaimana menjaga lingkungan agar tetap bersih," jelasnya.

Laki-laki yang akrab disapa Gung Digjaya ini, menambahkan mengungsi di posko Karangasem akan mempermudah jika warga pengungsi hendak pulang sebentar. "Sehingga pengungsi akan lebih dekat dengan kampung halaman," ujarnya.

Informasi mengenai adanya keinginan 102 pengungsi ini pulang paksa, Gung Digjaya menampik. "Informasinya seperti itu saya dengar. Tapi laporan maupun pantauan saya disini tidak ada itu. Justru mereka masih was-was jika harus pulang," terangnya.

Rasa was-was pulang kampung, diungkapkan Kelian Dinas Banjar Pengalusan, Ni Ketut Muriani. Pihaknya memilih bertahan karena situasi di kampungnya cukup mencekam. "Rumah saya cuma 4 kilometer dari puncak Gunung Agung. Ibaratnya rumah kami sekeluarga ini posisinya memeluk gunung. Kalau pun nanti pulang dan ada letusan, lahar dan hujan abu, kami akan kesulitan melarikan diri," jelasnya.

Kesulitan sudah terbayang di benakknya karena jalur evakuasi cukup terjal. "Mau turun gunung itu harus jalan memutar, gak lurus. Belum lagi melewati jurang. Jadi disini dulu sampai benar-benar aman," jelasnya. Selama di posko, sebagian warganya ada yang bekerja sebagai buruh bangunaan. Sisanya, tetap tinggal di posko beraktivitas sehari-hari semisal menyapu, mencuci, memasak dan mengasuh bayi.*nvi

Komentar