nusabali

Bupati Giri Prasta Bombardir Lawan Politik di Badung

  • www.nusabali.com-bupati-giri-prasta-bombardir-lawan-politik-di-badung

Lawan-lawan politik PDIP di Badung harus berjibaku menjelang Pilgub Bali 2018 dan Pileg 2019.

DENPASAR, NusaBali

Pasalnya, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang juga Ketua DPC PDIP Badung, jor-joran gelontor bantuan sosial (bansos) ke basis-basis massa dan kelompok masyarakat. Sumber NusaBali yang kandidat caleg incumbent DPRD Bali Dapil Badung untuk tarung Pileg 2019 mengatakan, dirinya sampai malu karena bansos yang digelontor di Badung justru ‘ditolak’ secara halus oleh masyarakat setempat. Alasannya, masyarakat lebih baik mengajukan langsung permohonan bantuan ke Bupati Giri Prasta.

Konon, jumlah bantuan yang digelontorkan Bupati Giri Prasta jauh lebih besar ketimbang bansos yang dibawa kader non PDIP untuk masyarakat Badung. "Saya bawa bansos Rp 200 juta di Badung, itu nggak laku. Alasannya, Bupati Badung bisa memberikan Rp 1 miliar untuk menuntaskan pembangunan pura,” ujarnya kepada NusaBali, beberapa hari lalu.

“Kalau bansos Rp 200 juta, katanya nanggung. Masyarakat menolaknya secara halus. Padahal, dulu masyarakat sendiri yang mengajukan bansos tersebut,” lanjut politisi politisi dari parpol papan atas yang tengah bersiap tarung kembali ke Pileg 2019 ini.

Sumber NusaBali lainnya sesama kandidat caleg incumbent DPRD Bali Dapil Bali untuk Pileg 2019, juga mengungkap hal yang sama. Dia menyebutkan, bansos yang dibawa untuk pembangunan dan renovasi bale banjar di Kecamatan Abiansemal, Badung ditolak masyarakat setempat, dengan alasan Bupati Giri Prasta menjanjikan akan beri mereka lebih banyak.

"Bayangkan, saya kasi bansos Rp 500 juta, tapi ditolak. Katanya, Bupati Badung bisa memberikan Rp 1,5 miliar. Ini fenomena juga. Jadi, cukup berat bertarung di Badung kalau kondisinya begini. Ini sudah perang awal sebelum Pileg 2019 dan Pilgub Bali 2018," ujar sumber yang wanti-wanti namanya tidak ditulis dengan alasan malu sama partainya, karena bisa dicap gentar.

Betulkah? Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di sela-sela acara pembentukan Tim Pemenangan KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati), Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP ke Pilgubnb 2018, di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Moncong Putih Niti Mandala Denpasar, Jumat (17/11), Bupati Giri Prasta menegaskan pemberian bansos kepada masyarakat adalah program Pemkab Badung. Bansos ini salah satu muaranya untuk pemerataan pembangunan di Gu-mi Keris.

"Bagi saya, itu (jor-joran gelontor bansos, Red) bukan fenomena luar biasa. Itu memang program. Apalagi, untuk pembangunan bale banjar dan tempat suci, itu kita berikan priroritas," tegas politisi PDIP asal Desa Pelaga, Kecanatan Petang, Badung ini.

Giri Prasta menyatakan, pemberikan bansos untuk masyarakat di Badung jangan ditafsirkan terkait erat dengan Pilgub Bali 2018 dan Pileg 2019. Sebab, penggelontoran bansos ini merupakan komitmennya sejak awal untuk benar-benar menjaga dan menguatkan adat dan budaya Bali di Badung.

"Kita memberikan bantuan menyentuh semua elemen maayarakat Badung. Kita tidak ada membeda-bedakan. Bahkan, kita juga sharing dengan kabupaten lainnya di Bali. Ini konsep one island one management. Nggak ada kaitan dengan agenda Pileg 2019," tegas mantan Ketua DPRD Badung 2009-2014 dan 2014-2015 yang kini menjadi Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace untuk tarung Pilgub Bali 2018 ini.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDIP Bali, I Gusti Alit Kusuma Kelakan, mengatakan pencairan bansos oleh Bupati Giri Prasta untuk masyarakat Badung dengan nominal besar, adalah menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. "Kebetulan, Badung mampu memberikan bansos dalam jumlah yang maksimal kepada masyarakat. Ini kan nggak ada persoalan," ujar Alit Kelakan saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah.

Kalau gelontoran bansos itu ditafsirkan dengan politik, menurut Alit Kelakan, bisa bermacam-macam arahnya. "Sekarang apa yang tidak ada unsur politiknya? Tapi, sepanjang itu untuk kepentingan masyarakat, ya nggak masalah. Lagipula, kemampuan keuangan daerah mendukung," tegas mantan Wakil Gubernur Bali 2003-2008 dan anggota DPD RI Dapil Bali 2009-2014 ini. *nat

Komentar