nusabali

Mahasiswa Tewas Gantung Diri di Kamar

  • www.nusabali.com-mahasiswa-tewas-gantung-diri-di-kamar

Seorang mahasiswa I Kadek Dwi Putra Pradhana,  20, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar rumahnya di Jalan Debes, Gang IV nomor 12, Banjar Taman Sari,  Desa Delod Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Kamis (16/11).

Korban Suka Main Gitar, Dikenal Ramah oleh Tetangga


TABANAN, NusaBali
Belum jelas motif korban lakukan aksi ulah pati (bunuh diri) ini. Namun beredar kabar jika korban mengidap penyakit jantung, hanya saja dugaan itu masih misterius karena selama ini korban dalam kondisi sehat-sehat saja.  

Informasi yang dihimpun, mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa Denpasar ini diketahui tewas pertama kali oleh tantenya, Luh Putu Herlina pada, Kamis pukul 07.00 Wita. Saat itu Herlina hendak menengok korban karena dikabarkan kecelakaan dua hari sebelumnya. Saat tiba, Herlina menanyakan di mana korban kepada ibunya, Ni Kadek S.

Ibu korban pun mengatakan jika mahasiswa semester VII ini sedang ada di kamar.  Ketika Herlina akan membuka pintu, kamar korban dalam keadaan terkunci. Lantas dilihat dari jendela kamarnya korban tidak terlihat. Di ruangan lain, korban Kadek Dwi juga tidak ada. Penasaran Herlina kembali lagi ke kamar korban melihat dari jendela dengan seksama. Betapa terkejutnya dia saat melihat Kadek Dwi tergantung di sekitaran tembok kamar.

Herlina pun berteriak histeris, hingga ibu korban datang. Suasana lalu makin gaduh, karena keduanya berteriak histeris dan meminta tolong. Mendengar keributan lalu datang tetangga korban, Ida Bagus Mieka Kurniyasa dan warga lainnya. Kurniyasa kemudian mengambil sabit untuk memecahkan jendela. Sementara warga lainnya berhasil mendobrak pintu kamar tidur korban.

Saat itu korban didapati dalam kondisi lemas menggantung dengan tali plastik warna biru di paku yang sedang menancap di dinding kamarnya. Lantas korban dipegang oleh ibunya serta saksi Kurniyasa memotong ikatan di leher, selanjutnya korban dibawa ke BRSUD Tabanan.

Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh petugas medis, terdapat luka lecet bekas ikatan tali, keluar air mani dari kemaluan korban dan kelopak mata korban agak lebam. Saat melakukan aksinya tersebut korban tidak menggunakan baju, hanya memakai celana pendek warna merah.

Kapolsek Tabanan, Kompol I Gede Made Surya Atmaja, membenarkan perihal aksi bunuh diri tersebut. "Tadi pagi jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan luar," ujarnya singkat. Pantuan di rumah duka, nampak keluarga korban menangis histeris. Terdengar obrolan bersama keluarganya itu tidak diketahui korban bunuh diri. Ada pula korban dikatakan punya penyakit jantung, namun korban dikatakan sehat-sehat saja. Bahkan sebelum bunuh diri masih sempat berbicara kepada ibunya membahas sepeda motor.

Sementara itu ayah korban, I Nyoman Nika Artha, 53, tidak mengetahui alasan anak keduanya ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Sempat memang mengatakan inguh (bingung), tapi ketika ditanya balik tidak mau bilang.

"Saya tanya juga kenapa inguh? Apa karena tugas kampus atau karena cewek? Kalau ada tugas kerjakan dan kalau soal cewek, cari lagi yang lain. Itu saya katakan ke dia," ujar Nyoman Nika. Pada malam sebelum kejadian, Nyoman Nika sempat ajak anaknya itu makan bersama.

"Selama ini dia sehat-sehat saja tidak ada sakit," imbuh Nyoman Nika yang merupakan anggota kepolisian asal Desa Sidan, Gianyar saat ini bertugas di Polda Bali. Dia menambahkan anaknya Kadek Dwi pintar bermain gitar dan anaknya dikenal ramah oleh keluarga dan tetangga. "Saya tidak tahu kenapa dia berbuat ini. Itu aja dulu ya mohon maaf," kata Nyoman Nika yang tampak sangat terpukul. *d

Komentar