Tape Ubi Legit Banyuwangi Serbu Denpasar
Ingin menikmati tape ubi legit yang beraroma khas yang keras? Di Pasar Ketapian Jalan Katrangan Denpasar, jawabnya.
DENPASAR, NusaBali
Ya memang Pasar Ketapian menjadi salah satu sentra penjualan tape di Denpasar. Khususnya tape ubi kayu. Untuk saat ini harga per kg antara Rp 6.000 sampai Rp 7.000. “Memang ada peningkatan seribu rupiah,” ujar Yusril Irza Mahendra, salah seorang pedagang setempat, Kamis (16/11).
Dituturkan Yusril, naiknya harga tape menyusul kelangkaan bahan baku yakni ubi kayu sejak musim hujan mulai turun. “Panen rupanya sulit,” tambah Yusril.
Karena itulah pasokan tape sempat telat. Hal senada disampaikan Rendi pedagang tape lainnya. “Ya memang harga tape naik . Tetapi tak banyak,” kata Rendi.
Untuk diketahui tape ubi kayu yang dijual di sentra tape ke Pasar Ketapian merupakan tape `produksi’ Banyuwangi. Pangsa pasarnya banyak. Seorang pedagang seperti Yusril dan Rendi, mampu menjual 100 kg tape dalam selama 2 hari. Malah bisa habis dalam sehari. “Karena rasanya memang khas dan bisa diolah,” tambah Rendi.
Kata dia bisa untuk adonan kue, gorengan, dan campuran pangan lain. Makanya tak heran belasan pedagang tape tak perlu khawatir dagangan mereka tak laku. *k17
Ya memang Pasar Ketapian menjadi salah satu sentra penjualan tape di Denpasar. Khususnya tape ubi kayu. Untuk saat ini harga per kg antara Rp 6.000 sampai Rp 7.000. “Memang ada peningkatan seribu rupiah,” ujar Yusril Irza Mahendra, salah seorang pedagang setempat, Kamis (16/11).
Dituturkan Yusril, naiknya harga tape menyusul kelangkaan bahan baku yakni ubi kayu sejak musim hujan mulai turun. “Panen rupanya sulit,” tambah Yusril.
Karena itulah pasokan tape sempat telat. Hal senada disampaikan Rendi pedagang tape lainnya. “Ya memang harga tape naik . Tetapi tak banyak,” kata Rendi.
Untuk diketahui tape ubi kayu yang dijual di sentra tape ke Pasar Ketapian merupakan tape `produksi’ Banyuwangi. Pangsa pasarnya banyak. Seorang pedagang seperti Yusril dan Rendi, mampu menjual 100 kg tape dalam selama 2 hari. Malah bisa habis dalam sehari. “Karena rasanya memang khas dan bisa diolah,” tambah Rendi.
Kata dia bisa untuk adonan kue, gorengan, dan campuran pangan lain. Makanya tak heran belasan pedagang tape tak perlu khawatir dagangan mereka tak laku. *k17
Komentar