nusabali

Penari Ular Hebohkan Warga Marga

  • www.nusabali.com-penari-ular-hebohkan-warga-marga

Panggung hiburan peringatan HUT ke 524 Kota Tabanan di halaman Taman Pujaan Bangsa Margarana, Kecamatan Marga, Senin (13/11) malam tampak ‘panas’ oleh atraksi dua penari ular, Ni Putu Astridayanti, 31, dan Nyoman Oka Widiantara, 27.

Panggung Hiburan HUT Kota Tabanan


TABANAN, NusaBali
Keduanya  sukses membius penonton. Apalagi saat ular King Koros (Ptyas carinata) alias ular tikus dan ular hijau diatraksikan dengan mematuk-matukkan secara berhadapan dengan wajah penari.

Saat ditemui penari ular, Ni Putu Astridayanti yang warga Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan mengaku senang saat menghibur penonton. Apalagi atraksinya tersebut sangat ditunggu-tunggu hingga sampai membuat heboh. "Saya pantau dari atas panggung banyak penonton yang awalnya menjauh berlarian menuju panggung," ujar Astrid seusai pentas, Senin malam.

Ada tiga ular yang diatraksikan oleh Astrid dan Nyoman Oka. Pertama Ular Pyton usia 3 tahun sepanjang 3 meter dan King Koros usia 3 tahun sepanjang 2 meter ditarikan dengan gesit. Selanjutnya adegan berbahaya atraksi patuk-patukan menggunakan ular hijau jepun dengan panjang 1,5 meter usia 2 tahun diperagakan dengan santai. "Yang ini menegangkan bagi penonton dan adegan yang ditunggu," imbuh ibu tiga anak ini. Walau waktu atraksi hanya 15 menit saja, namun Astrid senang bisa menghibur penonton. "Nanti saya akan puaskan penonton di HUT Monumen Taman Pujaan Bangsa Margarana tanggal 25 November. Saya akan tampil kembali dengan atraksi yang lebih banyak," jelas Astrid yang juga pencinta ular ini..

Ular yang ditarikan Astrid adalah ular peliharaan sendiri. Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan sebelum tampil, hanya berdoa. Karena ia sudah biasa menari ular. Tak hanya di Tabanan, tapi juga di hotel-hotel yang ada di Kabupaten Badung. "Saya tampil santai tidak ada persiapan khusus," terang Astrid alumnus dari kampus IHDN tahun 2009 ini.

Astrid yang geluti pekerjaan sebagai penari ular sejak tahun 2008 hingga dijuluki Ratu Ular ini mengaku berawal dari hobi karena tidak ada rasa takut terhadap binatang yang berbahaya itu. "Sampai saat ini belum pernah terjadi insiden atau terlilit ular saat atraksi maupun saat di rumah ketika memberikan makan mereka," tandas Astrid yang saat ini menjadi Guru Bahasa Bali di SMPN 2 Tabanan ini. Camat Marga, I Gusti Agung Alit Adiatmika mengapresiasi atraksi penari ular di panggung Tabanan Fiesta 1 ini. "Jadi ini merupakan momentum yang baik bagi masyarakat untuk mendapatkan hiburan," tuturnya. *d

Komentar