nusabali

Gubernur Pastika Ajak Semua Kalangan Bantu Lansia

  • www.nusabali.com-gubernur-pastika-ajak-semua-kalangan-bantu-lansia

Perasan senangnya tidak bisa ditutupi, jelas tersirat dari wajahnya yang sudah keriput.

Ketut Tekek namanya, nenek berusia 73 tahun ini selalu senyum dan dengan senang hati menceritakan masa-masa mudanya, saat pendudukan Jepang di Bali. Begitulah nenek lansia warga Banjar Pande Nongan, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini saat Gubernur Bali, Made Mangku Pastika bertandang ke rumahnya tepat penampahan Kuningan, Jumat (10/11).

Ketut Tekek bersama suaminya, Putu Dauh (75 tahun), menempati sebidang tanah yang bukan kepunyaannya. Di lahan tegalan tersebut berdiri dua bangunan yang sudah dimakan usia, dimana pasangan suami-istri ini tinggal. Anak satu-satunya yang perempuan sudah menikah dan ikut suaminya, sehingga lansia ini hidup berdua mengisi hari-harinya dengan ‘nyakap’, mengerjakan lahan kebun dan memelihara sapi milik orang lain.

Walaupun begitu, semangat juangnya tidak terputus oleh waktu, selalu berusaha dan menikmati kebersamaan. Meski sang suami, Putu Dauh sudah tidak bisa melihat, setidaknya alunan seruling kesayangannya yang mengalun setiap sore bisa melepas kelelahan dan kesunyian mereka. Mendengar alunan seruling itu jugalah yang menyentuh seorang Pastika untuk tergerak membelikan seruling baru baginya.

Lain halnya dengan Nengah Sana, warga Banjar Yangapi, Desa Akah, Klungkung. Nengah Sana seakan tidak percaya ketika Gubernur Pastika mengunjungi rumahnya.  Nengah Sana kesehariannya menjaga anaknya Ketut Werni, yang menderita gangguan kejiwaan. Menurut penuturannya, Nengah Sana sebenarnya memiliki tujuh orang anak, namun anak lainnya sudah meninggal, sedangkan satu orang anaknya sudah menikah dan tinggal di tempat lain.

Ternyata masih banyak orang tua yang lanjut usia yang memerlukan perhatian kita semua, yang memerlukan uluran tangan dermawan. "Saya sebagai Gubernur yang juga sudah 'lingsir' merasa punya hutang kepada rakyat. Saya hanya ingin berbagi, terutama saat-saat hari raya seperti ini. Saya merasa prihatin, mengapa banyak orang tidak mau berbagi dengan tulus iklas, terutama saat-saat seperti ini," kata Pastika.

Tidak berhenti di situ, selanjutnya Gubernur Pastika juga mengunjungi Made Suda dan Made Muklen, warga Banjar Roban, Desa Tulikup Gianyar. Lansia suami-istri ini tinggal di rumah yang sudah hampir roboh. Genting belakangnya sudah jatuh, plafonnya sudah terlepas, sehingga mereka tidur di teras yang hanya dibatasi anyaman bambu. Sungguh miris melihat kondisi seperti itu, disaat usia mereka sudah lanjut dan tidak kuat lagi untuk bekerja.

Oleh karena itu, Pastika mengimbau dan mengajak semua kalangan agar semakin banyak yang terketuk hatinya untuk memperhatikan para lansia dan masyarakat tidak mampu di Bali. Pada kesempatan tersebut, Pastika bersama Komunitas Atas Nama Orang Miskin (ANOM) dan Komunitas Taman Hati memberikan bantuan sembako dan juga uang tunai sebagai wujud kepedulian bagi sesama. *

Komentar