nusabali

Gempa, Plafon DPRD Karangasem Jebol, Staf Terluka

  • www.nusabali.com-gempa-plafon-dprd-karangasem-jebol-staf-terluka

Staf sekretariat DPRD Karangasem, I Gede Merta asal Banjar Buayang, Desa Culik, Kecamatan Abang, Karangasem terluka tertimpa genteng di rumahnya akibat gempa berkekuatan 5,0 SR, Kamis (9/11).

AMLAPURA, NusaBali

Selain korban luka, gempa juga menyebabkan plafon di lantai III gedung DPRD Jembrana jebol. Gempa yang terjadi sekitar pukul 05.54 Wita itu membuat krama Karangasem panic karena mengira mengira Gunung Agung akan erupsi.

Sekretaris DPRD Karangasem, I Wayan Ardika membenarkan plafon jebol digoyang gempa. “Material plafon yang jebol telah dibersihkan, hanya saja belum dilakukan perbaikan,” jelas Ardika. Dikatakan, plafon yang jebol di lantai tiga, tempat rapat paripurna. Kerusakan ada di tiga titik, bagian plafon utara dan barat jatuh ke lantai. Sedangkan di bagian timur, plafon masih bergelayutan. Terkait staf sekretariat terluka akibat tertimpa genteng di rumahnya, Ardika belum mendapatkan laporan. “Saya belum tahu kejadian yang menimpa staf kami,” ungkapnya.

Sementara I Gede Merta saat dihubungi, kedua nomor HPnya tidak aktif. “Memang dia sering ganti-ganti kartu, sulit dihubungi,” ungkap salah seorang staf sekretariat. Sementara itu warga Amlapura berhamburan ke luar rumah sambil memandangi Gunung Agung. Terutama warga BTN Taman Asri Jalan Sudirman Amlapura. Hanya saja, warga yang ke luar tidak bisa menyaksikan Gunung Agung karena tertutup kabut tebal. “Makanya saya keluar rumah langsung melihat kondisi Gunung Agung, saya khawatir Gunung Agung itu erupsi,” ungkap warga BTN Taman Asri, Haji Safei.

Gempa tektonik terjadi sebanyak dua kali di Karangasem. Gempa pertama terjadi pukul 05.54.18 Wita. Gempa ini dirasakan di Denpasar, Karangasem, dan Mataram. Staf operasional pusat gempa BBMKG wilayah III Denpasar, Ridwan Kusnandar, mengungkapkan gempa ini merupakan gempa dangkal. “Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” tutur Ridwan. Pada pukul 06.02.53 Wita terjadi gempa bumi susulan yang terjadi pada titik episenter yang sama. “Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi tektonik yang diakibatkan aktivitas Gunung Agung,” paparnya.

Gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas gunung api atau yang disebut gempa vulkano tektonik. Berdasarkan catatan, hingga pukul 11.05 Wita sudah terjadi 6 kali gempa. “Kepada masyarakat Karangasem kami himbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu,” pintanya. *k16, p

Komentar