nusabali

Pasokan Daging Itik ke Bali Relatif Minim

  • www.nusabali.com-pasokan-daging-itik-ke-bali-relatif-minim

Pasokan daging itik ke Bali relatif minim, meskipun diyakini kebutuhan itik tinggi.

DENPASAR, NusaBali

Sejak Januari hingga November, daging itik yang tercatat masuk ke Bali hanya 409.500 kilogram atau kurang dari setengah ton. Pasokan tersebut diperkirakan untuk menambal kekurangan pasokan dari produksi lokal (Bali).

“Memang tidak banyak. Pasokan tersebut dominan untuk memenuhi kebutuhan produk  horeca (hotel, restoran dan catering),” kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Verteriner Dinas Peternakan Provinsi Ni Made Sukerni, Selasa (7/11).

Sedang untuk kebutuhan domestik, seperti upacara dan keperluan rumah masyarakat dan rumah tangga, menurut Sukerni, dipenuhi dari produksi peternakan lokal. Sejauh ini, untuk unggas hanya dalam bentuk daging  diizinkan masuk ke Bali. Sedang unggas hidup, termasuk bebek /itik dilarang masuk.

“Larangan tersebut berdasarkan Pergub No 44/2015 tentang penutupan sementara ternak unggas hidup masuk ke Bali. Namun larangan tidak berlaku bagi day old chick (baik induk dan bayi ayam),”kata Sukerni.  

Sementara harga daging itik di pasaran berkisar Rp 45.000 – Rp 50.000 per ekor. Harga daging itik, memang kadang lebih murah dari kondisi itik hidup. Karena harga itik hidup keperluannya lebih spesifik, tertentu. Misalnya untuk kepentingan bahan upacara. Demikian juga antara daging dan jenis ayam yang masih hidup.

“Yang kita catat adalah harga daging, bukan unggas yang hidup,” tambah  Kasi Pengolahan dan Pemasaran Jose Manuel OA Sarmento.

Sejauh ini, harga daging ternak besar dan unggas di Denpasar menurut Jose Manuel relatif stabil. Harga daging babi antara Rp 50.000 sampai Rp 55.000 per kilo. Harga daging sapi Rp 90.000 sampai Rp 100.000 per kilo.  *k17

Komentar