nusabali

Reses, Anggota Komisi X DPR Sasar Banjar dan Desa

  • www.nusabali.com-reses-anggota-komisi-x-dpr-sasar-banjar-dan-desa

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat, Putu Supadma Rudana menggelar penyerapan aspirasi (reses) di daerah pemilihan Bali dari 26-28 Oktober 2017 dengan menyasar basis desa dan banjar.

DENPASAR,NusaBali
Masa reses Supadma Rudana mendapatkan berbagai masukan terkait dengan pemberdayaan masyarakat di desa, terutama di tingkat banjar dalam upaya memajukan perekonomian masyarakat terbawah.

Hal tersebut terungkap ketika Supadma Rudana bertemu dengan kelompok PKK, Sekaa Teruna Teruni, dan Pecalang di Banjar Teges, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Dalam reses tersebut diserap berbagai hal terkait bidang Komisi X tentang seni, budaya, adat dan budaya.

Masyarakat mengusulkan kepada Supadma Rudana supaya ada pemberdayaan ekonomi untuk warga banjar. "Banyak masukan yang disampaikan terkait dengan penguatan adat, seni dan budaya. Terutama memperkuat desa dan banjar. Kami segera carikan pola untuk pembinaan masyarakat ditingkat banjar ini nanti. Karena kekuatan Bali itu pada adat dan budaya dengan basis desa adat dan banjar," ujar Supadma Rudana.

Politisi Domokrat ini menyebutkan pola pemberdayaan nanti salah satunya pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat di banjar. Pelatihan kewirausahaan ini untuk meningkatkan pendapatan maayarakat. "Kalau pendapatan masyarakat meningkat maka taraf hidup warga bisa makin baik. Sehingga kekuatan ekonomi mereka terbangun. Kami sudah menginventatisir program-program untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan, " ujar Wasekjen DPP Demokrat yang memilih menggelar kegiatan di Balai Banjar dan desa ketimbang di hotel ini.

Selain masalah pemberdayaan masyarakat secara umum, dalam masa reses Supadma Rudana juga mendapatkan aspirasi penguatan komponen desa mulai pacalang, sekaa teruna-teruni untuk pendidikan dan membuka lapangan kerja bagi generasi muda di desa dan banjar. Apalagi dengan geografi Bali sebagai daerah pariwisata, sehingga peluang para generasi muda Bali terbuka lebar.

"Perlu ada fasilitasi untuk membuka lapangan kerja, terlebih Bali dengan daerah pariwisata. Maka harus digarap dengam serius peluang untuk generasi muda kita. Mulai dengam ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya. Misalnya dengan seni masyarakat bisa hidup ekonominya. Jadi seni untuk kesejahteraan. Bukan hanya pelestarian dan pengabdian terhadap apa yang menjadi warisan leluhur, " tegas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ( AMI) ini. *nat

Komentar