nusabali

Puting Beliung Terjang Kediri, 8 Rumah Rusak

  • www.nusabali.com-puting-beliung-terjang-kediri-8-rumah-rusak

Bencana angin puting beliung porak-porandakan sejumlah bangunan di Banjar Delod Puri, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan, Kamis (26/10) siang.

Satu Pura Merajan Porakporanda

TABANAN, NusaBali
Bukan hanya atap rumah warga yang berterbangan, tapi sebuah merajan (pura keluarga) hancur total.Bencana puting beliung di Banjar Delod Puri, Desa Kediri terjadi Kamis siang sekitar pukul 13.30 Wita. Angin berpusar mengamuk selama sekitar 1 menit. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa maupun terluka dalam bencana ini. Namun, ada 5 rumah warga yang mengalami kerusakan, karena atapnya diterbangkan angin puting beliuang.

Kerusakan terparah terjadi di rumah keluarga I Nyoman Sudaryanta, 53. Sebab, merajannya hancur diterjang puting beliuang. Sebagian besar palinggih (bangunan suci) di merajan yang dibangun bertingkat ini porakporanda.

Bangunan suci yang masih berdiri utuh di merajan ini hanya dua palinggih, yakni Palinggih Piasan dan Palinggih Kalaraksa. Sedangkan palinggih yang hancur hingga robo, antara lain, Palinggih Surya, Paling-gih Kemulan, Palinggih Padma, dan Palinggih Jero Gede. Semua palinggih yang roboh ini terbuat dari kayu dan pasir melela.

Kepada NusaBali, Nyoman Sudaryanta memaparkan, petaka angin puting beliung kemarin siang muncul tiba-tiba dan berlangsung hanya sekitar 1 menit. Angin berpusar bergerak ke arah barat dengan cepat. Saat itu, cuaca sedang mendung. “Saya tengah duduk santai di dalam kamar ketika tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Saat saya keluar, terlihat beberapa genting rumah berjatuhan. Atap rumah tetangga juga berterbangan,” cerita Sudaryanta.

Menurut Sudaryanta, kejadianya begitu cepat. “Hanya sekitar 1 menit setelah berputar-putar di sekitaran rumah saya, terlihat anginya bergerak ke arah barat," papar Sudaryanta. Kejadian itu membuat panik Sudaryanta bersama anaknya, I Putu Maharta, yang tengah berada di rumah.

Apalagi, Putu Maharta hampir saja tertimpa reruntuhan genting rumahnya yang berjatuhan. "Saya saling panggil bersama anak waktu itu, karena suasana sangat panik," katanya.

Yang paling mengejutkan, Sudaryanta menyaksikan bangunan merajan yang baru rampung dibangun sekitar 4 bulan lalu, sudah porak-poranda bertumbangan. Merajan berlantai dua ini dibangun dengan dana sekitar Rp 100 juta. Pasaca diterjang puting beliung, bangunan merajan kini tinggal penyengker, Palinggih Piasan, dan Palinggih Kalaraksa. “Palinggih lainnya semua roboh,” keluhnya.

Sudaryanta memaparkan, bukan hanya merajannya hancur dan genting rumah berjatuhan. Bangunan tempat tidurnya di bagian utara pun mengalami kerusakan, di mana sekitar 50 keping gentinya beterbangan. Pasca diamuk puting beliung kemarin siang, seluruh keluarga membantu Sudaryanta memperbaiki rumahnya agar tidak bocor.

"Saya terus terang tidak menyangka ada kejadian seperti ini," keluh Sudaryanta. Pasca bencana puting beliung ini, Sudaryanta dan keluarganya berencana menggelar upacara nangiang (membuat kembali palinggih sementara dari bambu), mengingat Hari Raya Galungan dan Kuningan sudah dekat.

Sebelum ngangiang, lebih dulu akan dilaksanakan upacara guru piduka. "Kapan untuk memperbaiki belum tahu, ini saja saya masih punya utang untuk membangun sebelumnya," tutur Sudaryanta yang kesehariannya buka warung di rumah.

Dari 9 rumah yang porakporanda akibat puting beliung di Banjar Delod Puri, Desa Kediri, Kamis siang, termasuk di antaranya milik keluarga I Wayan Sudika, yang notabene ipar dari Sudaryanta. Demikian pula warung milik Sudaryanta yang berada di sekitar rumah Wayan Sudika. "Warung saya juga kena dan genteng sudah pecah, hingga sebagian harus diganti," jelas Sudaryanta.

Kerusakan juga menimpa rumah keluarga I Wayan Jereg, 78, yang berada di sebelah utara rumah Sudaryanta. Bahkan, Palinggih Taksu di merajan Watan Jereg ikut terjungkal.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika, mengatakan berdasarkan dengan data yang diperoleh, setidaknya ada 9 bangunan di Banjar Delod Puri, Desa Kediri yang mengalami kerusakan bagian atap, karena gentingnya diterbangkan puting beliung.

"Kerusakan akibat puting beliung hanya terjadi di Banjar Delod Puri. Kalau di tempat lainnya, tidak ada yang kena,” jelas Putu Trisna. Menurut Putu Trisna, BPBD Tabanan telah menerjunkan 10 anggotanya untuk membantu warga dalam mengevakuasi material rumahnya yang ambruk. *d

Komentar