nusabali

Gempa Beruntun, Tembok Warga Retak

  • www.nusabali.com-gempa-beruntun-tembok-warga-retak

Warga pun dikabarkan sempat tidak berani tidur di dalam rumah. Kejadian gempa ini juga ramai di media sosial (medsos).

SINGARAJA, NusaBali
Gempa beruntun kembali dirasakan oleh warga di wilayah Kecamatan Tejakula, Buleleng. Warga setempat pun sempat cemas dengan kejadian itu. Di beberapa tempat gempa yang terjadi telah akibatkan kerusakan ringan.

Informasi dihimpun, warga di Kecamatan Tejakula merasakan gempa beruntun hingga lebih dari 10 kali, Senin (16/10). Gempa dirasakan sejak pagi sekitar pukul 06.30 Wita, hingga malam pukul 23.00 Wita. Warga pun dikabarkan sempat tidak berani tidur di dalam rumah. Kejadian gempa ini juga ramai di media sosial (medsos). “Semengan be bergetar gumine” tulis Meong Darma dalam status FB-nya, Senin. Meong Darma yang juga anggota Polsek Tejakula ini menyebut, merasakan gempa di Desa Tejakula. Akibat gempa yang beruntun itu, sebuah rumah dan palinggih milik warga di Banjar Dinas Selombo, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, rusak ringan.

Camat Tejakula, Nyoman Widiartha mengakui ada kejadian alam gempa beruntun dirasa sejak Senin. Bahkan, dia sendiri ikut merasakan getaran gempa tersebut. “Ya memang kembali dirasakan berturut-turut. Saya sendiri merasakan dua kali ada getaran, tapi masyarakat mengatakan geteran yang dirasakan lebih dari 10 kali. Memang warga sempat cemas juga, tidak berani tidur di dalam,” katanya.

Camat Widiartha menyebut, dari laporan yang diterima, gempa beruntun itu telah timbulkan kerusakan ringan di Bajar Selombo, Desa Bondalem. Disebutkan kerusakan itu seperti tembok rumah retak, dan ada juga Candi Paduraksa dari sanggah milik salah satu warga bagian ujungnya patah. Rumah dari bangunan sanggah itu milik Komang Sirya,50, dan Nyoman Srinadi,60. “Ada kerusakan, tapi tidak berat. Data sementara di Banjar Selembo, ada tembok yang retak dan ada palinggih yang runtuh,” katanya.

Camat Widiartha mengaku belum berani memastikan apakah gempa tersebut ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Agung di Karangasem yang masih berstatus awas. “Kami tidak tahu apakah ada kaitan dengan kondisi di Gunung Agung atau bagaimana. Tetapi kami tetap menghimbau warga agar tetap waspada mengantisipasi jika terjadi gempa susulan,” ujarnya.

Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Mitigasi dan Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur Devy Kamil Syahbana mengatakan, gempa beruntun di Tejakula dan di Bondalem itu memang ada kaitan dengan aktivitas vulkanik di Gunung Agung.

Meski demikian, warga diminta tetap tenang dan tidak perlu khawatir berlebihan terjadinya gempa dengan getaran yang tergolong rendah tersebut. Gempa beruntun itu diakuinya bagian aktivitas vulkanik pada zona dalam untuk menghasilkan magma. “Warga tidak perlu khawatir dan kalau ada kaitannya dengan peningkatan aktivitas Gunung Agung pasti kita akan direkomendasikan, jadi silahkan diikuti informasi yang keluar dari instansi resmi,” jelasnya. *k19

Komentar